Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Hujan Itu Indah, tapi Tidak buat Orang yang Rumahnya Dekat Sungai

Diaz Robigo oleh Diaz Robigo
7 Desember 2023
A A
Hujan Itu Indah, tapi Tidak buat Orang yang Rumahnya Dekat Sungai

Hujan Itu Indah, tapi Tidak buat Orang yang Rumahnya Dekat Sungai (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya suka hujan deras. Suara rintikan hujan yang menghantam genteng rumah, bau petrichor, dan udara dingin yang menyeruak membuat hujan begitu romantis. Hal-hal tentang hujan memang begitu indah, hanya saja ada syaratnya. Syaratnya adalah, rumahmu tidak di dekat sungai.

Ketika kau punya rumah dekat sungai, hujan justru jadi hal terakhir yang kau inginkan. Sebab keindahan yang ada, diikuti dengan risiko yang sama besarnya. Jika hujannya kelewat deras, rumahmu bisa kebanjiran. Juga, kekuatan tanah bisa terkikis air.

Ingatan saya tentang banjir amat kuat. Tentu saja, sebab rumah saya di dekat sungai. Memindahkan barang agar selamat dari sapuan air sudah jadi barang yang umum bagi saya. Agak ironis memang, saya begitu suka hujan, tapi berharap itu nggak terjadi.

Tapi ya, beginilah risiko rumah dekat sungai. Ya indah, ya menyenangkan, ya asri, tapi ya kena banjir.

Pindah rumah? In this economy?

Banyak yang memberikan saran untuk pindah saja agar tidak terkena banjir lagi. Saran itu memang terdengar solutif dan sederhana. Tapi ya itu nggak mudah, jelas nggak mudah. Jual rumah itu nggak pernah mudah. Cari pembeli in this economy? Dude.

Tentu saja saya ingin pindah, karena sudah terlalu banyak kenangan banjir yang menerpa saya. Saya masih ingat betul pada 2010 lalu, rumah saya tergenang banjir selama dua minggu lamanya. Tapi ya mau gimana lagi, jual rumah susah, kenangan juga kadung terawat begitu kuat.

Tapi, andai saja tak ada banjir, sebenarnya rumah dekat sungai ini ya indah-indah saja. Selalu ada hiburan, selalu ada yang bisa dilakukan. Meski risiko selain banjir masih ada, longsor misalnya, tapi selama sungainya dirawat sih, kayaknya nggak bakalan longsor juga.

Hanya saja, saya heran kenapa banjir selalu terjadi mengingat harusnya ada tindakan yang diambil. Preventif dari pihak warga sih sudah. Tapi pemerintah gimana? Masak ya tahu ada daerah yang langganan banjir, tapi nggak gimana gitu dah.

Baca Juga:

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

4 Alasan Kamu Wajib Coba River Tubing di Kebumen yang Sungainya Masih Bersih 

Hujan memang jadi ironi. Ia menenteramkan, tapi juga menenggelamkan. Di satu tempat, ia dirayakan, di tempat lain, ia dianggap sumber kesengsaraan. Rasanya, hujan, memang keindahannya hanya bisa disaksikan oleh mata yang memang menunggunya.

Dan tentu saja, untuk orang yang punya rumah dekat sungai, hujan bukanlah hal yang indah.

Penulis: Diaz Robigo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Kerugian Punya Rumah di Pinggir Sungai

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Desember 2023 oleh

Tags: banjirlongsormusim hujanRumahsungai
Diaz Robigo

Diaz Robigo

ArtikelTerkait

Betapa Sulitnya Meromantisasi Kota Pekalongan Terminal Mojok

Kota Kreatif, Pembangunan Terbaik, dan Kebohongan Lain tentang Kota Pekalongan yang Harus Diluruskan

31 Agustus 2022
5 Derita Memiliki Rumah di Daerah Perkebunan

5 Derita Memiliki Rumah di Daerah Perkebunan

14 Maret 2023
cuaca panas

Beberapa Kegiatan yang Dapat Dilakukan Saat Cuaca Panas

24 Oktober 2019
Perempatan Jetis Mojokerto, Jalan Utama Penghubung Antardesa yang Mengenaskan

Perempatan Jetis Mojokerto, Jalan Utama Penghubung Antardesa yang Mengenaskan

26 Januari 2024
Berkunjung ke Gunung Telomoyo Saat Musim Hujan Hanya Mendatangkan Kecewa, Mending Urungkan Niatmu dan Rebahan di Rumah

Berkunjung ke Gunung Telomoyo Saat Musim Hujan Hanya Mendatangkan Kecewa, Mending Urungkan Niatmu dan Rebahan di Rumah

5 Maret 2025
Rumah Pribadi Jokowi di Solo Memang Cocok Jadi Destinasi Wisata Baru Mojok.co

Rumah Pribadi Jokowi di Solo Memang Cocok Jadi Destinasi Wisata Baru

6 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.