Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

‘Hospital Playlist’: Mengagumi Hubungan Ayah dan Anak ala Lee Ik Jun dan Uju

Muhammad Sabilurrosyad oleh Muhammad Sabilurrosyad
8 Juli 2021
A A
Mengagumi Hubungan Ayah dan Anak ala Lee Ik Jun dan Uju Hospital Playlist terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sejak Juni kemarin, Hospital Playlist kembali tayang dengan season kedua. Sebuah drama yang berhasil menarik perhatian pada tahun lalu, sehingga akan pantas rasanya banyak yang menantikan drama medis dan slice of life satu ini.

Bercerita mengenai kehidupan sehari-hari para dokter, drama ini menggabungkan tema medis dengan kehidupan sehari-hari sehingga menjadi pembeda dari drama medis lainnya. Aspek slice of life ini adalah hal yang menarik. Dengan menonjolkan tema kehidupan sehari-harinya, kita jadi bisa melihat lebih dalam sosok di balik sebuah profesi, yang dalam hal ini para dokter. Bahwa di balik seragam dokternya, sosok itu tetaplah manusia yang kadang punya hari yang buruk, ngomongin hal receh, melalui banyak suka dan duka dalam pekerjaannya, sosok yang bisa jatuh cinta dan patah hati, hingga sosok yang punya hubungan keluarga.

Dari sekian banyak kepingan plot cerita yang ada di Hospital Playlist, cerita mengenai hubungan Lee Ik Jun dengan anaknya adalah salah satu yang saya sukai. Hubungan mereka sebagai ayah dan anak menggemaskan, namun di satu sisi selalu bisa menimbulkan kesan kasihan. Bagaimana Ik Jun memperlakukan Uju dengan istimewa dan perhatian, membuat hati saya begitu hangat, belum lagi respons Uju yang punya celetukan-celetukan lucu. Tapi di satu sisi, profesi Ik Jun sebagai dokter yang sangat menyita waktu sehingga harus mengorbankan waktu kebersamaannya bersama Uju pun membuat saya ikut patah hati.

Di awal-awal episode dalam season ini, tampak terlihat perkembangan karakter dari Uju. Perlahan, Uju semakin menunjukan kedewasaannya. Seperti dalam episode 3 kemarin, saat Uju dan ayahnya punya waktu bersama, bahkan sedang bernegosiasi untuk punya acara berkemah. Tiba-tiba telepon Ik Jun berbunyi yang setelah diangkat rupanya sebuah panggilan tugas agar Ik Jun segera kembali ke rumah sakit. Sontak raut wajah kecewa terlihat pada Ik Jun yang tampak tak tega pada Uju. Namun secara dewasa, Uju malah mengatakan pada ayahnya untuk segera pergi. Ik Jun tentu merasa bersalah dan harus meminta maaf pada Uju.

Adegan itu jujur saja menimbulkan emosi yang campur aduk. Di satu sisi, saya bangga pada Uju karena kedewasaannya. Sisi lainnya, tentu kasihan. Melihat anak sekecil Uju menumbuhkan sikap dewasa secepat itu justru memberi kesan iba tersendiri.

Cara Ik Jun berkomunikasi dengan Uju adalah hal yang paling saya kagumi dari hubungan orang tua dan anak ini. Sejauh ini, Ik Jun digambarkan  sebagai ayah yang asyik. Dia sosok ayah yang bisa bertingkah sebagai anak-anak. Lebih tepatnya, Ik Jun menggunakan bahasa yang sama dengan Uju. Dengan menggunakan gaya berbicara dan bertingkah seperti itu, Ik Jun berusahan memposisikan dirinya sebagai teman buat Uju. Bahkan, sejauh ini, belum ada adegan yang memperlihatkan Ik Jun menegaskan kesuperioritasan posisinya sebagai bapak pada Uju.

Ik Jun menunjukkan kesabarannya dalam berkomunikasi dengan Uju. Ik Jun bahkan menikmati setiap menitnya untuk meladeni alur komunikasi Uju yang kadang punya celetukan hingga pertanyaan ajaib. Tentunya ditanggapi dengan sabar menggunakan bahasa dan logika yang sesuai dengan pemahaman Uju. Hal itu nggak mudah, lho. Meladeni anak-anak memang butuh kesabaran tingkat tinggi. Kalau mudah, kita nggak bakalan menjumpai ibu-ibu atau bapak-bapak yang risih  sama anak-anak yang serba nanya. Bukannya dijawab atau dikasih pengertian, eh malah dihus-husin bagai pitik, dibentuk suruh diam pula. Itu tandanya menghadapi anak kecil nggak mudah. Tapi, Ik Jun kok kelihatan gampang, ya? Mungkin karena dia memang menikmati tiap detik kebersamaannya dengan Uju.

Namun tentu hubungan Ik Jun dan Uju bukanlah hubungan ayah dan anak yang sempurna. Ik Jun harus berbesar hati merelakan waktunya bersama Uju ketika bersinggungan dengan pekerjaan. Di Hospital Playlist, diperlihatkan bahwa jadwal kerja dokter itu super sibuk dan super padat. Karena urusannya nyawa manusia, tentu saja para dokter ini nggak bisa bertingkah seperti saya yang kalau ada panggilan kerjaan masih bisa nunda-nunda sambil bilang, “Iya nanti”, “Bentar”, atau “Masih tanggung.” Mau dihantui pasien?

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

Kerjaan dokter saja sudah sebegitu menyulitkannya, belum lagi posisi Ik Jun sebagai single father menambah tantangan tersendiri untuk membesarkan Uju. Hal-hal seperti inilah yang membuat Uju semakin dewasa dan pengertian pada ayahnya. Untungnya, rasa kecewa Uju nggak mengarah jadi sosok anak pemberontak yang minta perhatian dengan tingkah merepotkan. Mungkin, karena Ik Jun terlalu cute untuk disebelin Uju. Dia terlalu cinta sama ayahnya.

Jelas saja, selama ini nggak ada adegan Ik Jun membentak Uju. Ik Jun pun selalu ikut alur obrolan Uju tanpa protes. Bahkan Uju termasuk punya sisi cari perhatiannya sendiri dan Ik Jun dengan sabar meladeninya sesuai maunya jika memang waktunya mendukung. Dan ketika kerjaannya mengganggu, Ik Jun akan berbesar hati meminta maaf pada Uju, meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Karena itulah wajar rasanya kalau Uju menyayangi atau minimal nggak bisa membenci ayahnya. Sehingga justru Uju yang mencoba lebih pengertian dan dewasa. Meski kadang kasihan, saya paham bahwa ini adalah yang terbaik buat mereka berdua.

Saya nggak bermaksud menjadikan sosok Ik Jun sebagai patokan, hanya mengapresiasinya. Toh kondisi orang kan memang beda-beda, nggak semua kayak Ik Jun. Saya paham, menjadi orang tua khususnya orang tua tunggal, memang nggak mudah. Jelas nggak selalu sebahagia apa yang diperlihatkan Ik Jun dan Uju.

Kisah Ik Jun dan Uju memang fiksi. Tapi apa yang dilakukan Ik Jun setidaknya memberikan pilihan referensi image sebagai sosok bapak. Sebagai sosok yang berusaha mengatur work-life balance-nya, yang bertanggung jawab dengan tugas profesionalnya. Dan juga memperhatikan kehidupan pribadi khususnya keluarga, apalagi anak, untuk memperhatikan tumbuh kembang fisik dan mentalnya. Kalaupun nggak tercapai sepenuhnya nggak apa-apa, setidaknya ada usaha sebaik mungkin.

Sumber Gambar: Dailymotion 

BACA JUGA Panduan Menjalin Hubungan Harmonis ala Pasangan Winter Garden dalam Drakor ‘Hospital Playlist’ Season 2 dan tulisan Muhammad Sabilurrosyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2021 oleh

Tags: ayah dan anakdrakorhospital playlistHubungan Terminal
Muhammad Sabilurrosyad

Muhammad Sabilurrosyad

Tukang nonton.

ArtikelTerkait

5 Drama Korea yang Wajib Ditonton Minimal Sekali Seumur Hidup Terminal Mojok

5 Drama Korea yang Wajib Ditonton Minimal Sekali Seumur Hidup

4 Juli 2022
Jika Ibu Sedang Menasihati Anak, Orang Lain Dilarang Melakukan Hal Ini. Bahaya! terminal mojok

Jika Ibu Sedang Menasihati Anak, Orang Lain Dilarang Melakukan Hal Ini. Bahaya!

15 Juli 2021
Sosok Ayah yang Tak Akan Pudar Jasanya walau Telah Lama Meninggal terminal mojok

Sosok Ayah yang Tak Akan Pudar Jasanya walau Telah Lama Meninggal

15 Agustus 2021

Membedah Alasan ‘Hospital Playlist’ Jadi Drakor Favorit Sejuta Umat

19 Juni 2021
Drama Cina di Mata Pencinta Drama Korea: Episodenya Banyak, Waktu Tayangnya Gaib

Drama Cina di Mata Pencinta Drama Korea: Episodenya Banyak, Waktu Tayangnya Gaib

27 Februari 2024
korean honey butter chicken resep menu makanan buka puasa sahur masakan korea enak mojok

Resep Ayam Ala-ala Drakor untuk Menu Buka Puasa/Sahur: Korean Honey Butter Chicken

29 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.