McFlurry baru saja merilis rasa baru. Nama varian ini adalah McFlurry Very Berry. McFlurry selalu punya ruang di hati dan lidah masyarakat. Meskipun ia digempur berbagai jenis es krim, dari gelato sampai es krim rasa keringat buruh. Maka, ketika McFlurry merilis varian rasa baru, saya pun ingin segera mencoba. Apalagi dari visual iklan, terpampang es krim yang menggoda. Ah, teknik marketing.
Kalau bicara suka, jelas saya suka es krim. Tapi kalau urusan review kuliner, saya harus menyerahkan ke Mbak Tamtam. Perempuan yang tengah merintis akun review kulineran ini selalu saya percaya jika bicara makanan. Kalau mereview anggaran Dana Keistimewaan dan UMR Jogja, jelas saya lebih jago.
Gayung bersambut, Mbak Tamtam setuju untuk menikmati sekaligus mereview seri Very Berry ini. Singkat cerita, saya pun membeli 2 varian rasa dari McFlurry Very Berry ini. Harganya standar sih, 15 ribu seporsi belum kena PPN. Harganya sama dengan seri reguler dari McFLurry. Sepertinya McDonalds melihat bahwa harga 15 ribu ini sudah mendarah daging di benak konsumen.
Dari tampilan jelas berbeda dengan yang di iklan. Bukan perkara penataan, tapi wadah kemasan. Ia menggunakan wadah paper cup dengan tutup khas McFlurry, berbeda dengan kemasan paper cup yang lebih ngejreng di iklan. Desain cup-nya pun berbeda. Tapi tak masalah, saya bukan pengoleksi kemasan bekas McDonalds seperti fans BTS.
Dari tampilan atas, jelas terlihat topping yang menyelimuti es krim. Ada dua pilihan topping, Oreo gerus atau sereal fruitty loops. Namun, keduanya sama-sama memakai saus merah keunguan rasa mix berries. Saya memilih yang topping Oreo.
Tekstur McFlurry Very Berry sama persis dengan seri reguler. Ini yang kami suka. Lembut, lumer di mulut, dan tidak terlalu dingin. McFlurry memang jagonya soft ice cream, sih. Meskipun waralaba McDonalds dikenal sebagai pialang burger, tapi saya merasa produk terbaik mereka adalah es krim.
Ketika saya nikmati, indra pengecap ini langsung menangkap rasa manis creamy. Sekali lagi, khas McFlurry. Toping Oreo menambah nuansa kriuk yang khas juga. Saus mix berries juga langsung terasa manis. Aroma beri campur juga cukup kuat, meskipun saya merasa blueberry yang mendominasi. Wajar, kalau BlackBerry kan sudah kalah saing sama Android. Ha, dad jokes.
Ketika saya lirik Mbak Tamtam, terlihat ia menikmati kriuk dari fruitty loops. Kami pun bertukar menu. Saya merasa varian fruitty loops lebih senada dengan karakter saus mix berries. Memang, perpaduan coklat dan berry di varian pertama sangat pas dan nikmat. Akan tetapi, varian sereal rasa buah ini lebih nikmat lagi.
Tiba-tiba Mbak Tamtam nyeletuk, “mana berry-nya?” Saya pun sepakat, berry yang terasa memang kurang nendang. Pertama adalah rasa masam yang tidak terasa. Hanya terasa manis saus yang berpadu dengan kondimen lain. Sedangkan rasa acid khas buah beri tidak terasa. Mungkin tetap masam, tapi terlampau tipis. Setipis senyum masam rakyat saat mendengar wacana 3 periode.
Kami juga tidak menemukan potongan buah dalam saus ini. Jujur, ekspetasi kami seperti saus strawberry dari seri McFlurry reguler yang penuh potongan buah. Sedikit mengecewakan, karena kami berharap bisa menggigit berbagai jenis berry di es krim ini. Padahal Mbak Tamtam sudah membayangkan rasa yang mirip frozen yogurt yang bertabur buah.
“Aku sih suka, cuma nggak sesuai ekspektasi aja,” ujar Mbak Tamtam. Menurutnya, es krim ini tidak gagal. Hanya saja tidak seistimewa ekspektasi. Andai saus berry yang dipakai lebih berry lagi, pasti akan sesuai dengan namanya. Seri Very Berry ini malah tidak menunjukkan rasa yang very erry. Gampangnya, nanggung.
Meskipun semua kembali ke kebijakan McDonalds, tapi McFlurry Very Berry ini masih bisa dikembangkan. Minimal kan basis es krim sudah terkenal enak, topping sudah layak, ya tinggal poles sedikit sausnya. Itulah saran dari Mbak Tamtam dan saya.
Apakah patut dicoba? Patut. Apakah enak? Enak. Apakah very berry? Nggak juga, sih. Tapi setidaknya kita bisa apresiasi sedikit inovasi dari McDonalds ini.
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Audian Laili