Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Honda Astrea Grand Impressa ‘99: Kebersamaan Dua Dekade yang Takkan Pernah Saya Lepas

Allan Maullana oleh Allan Maullana
29 Mei 2020
A A
honda astrea grand

Honda Astrea Grand Impressa ‘99: Kebersamaan Dua Dekada yang Takan Pernah Saya Lepas

Share on FacebookShare on Twitter

Motor Honda Astrea Grand Impressa tahun 1999 adalah motor pertama milik bapak. Sebuah motor bekas yang didapatkan dengan cara kredit. Kalau saya tidak salah ingat, motor itu dipinang tahun 2001, ketika saya masih kelas 4 SD. Maharnya saya nggak tahu berapa. Yang saya tahu pasti, motor itu diangsur sebanyak 12 kali.

Saat itu saya menjadi saksi ijab kobul antara kang motor bekas dengan bapak. Mereka berjabat tangan erat banget. Sah. Bapak tanda tangan. Motor langsung diboyong pulang. Saya bonceng di belakang bapak. Saya ingat betul waktu itu bapak senang sekali. Jelas aja, ini motor pertamanya belio. Di tengah perjalanan pulang hujan turun deras. Bapak melambatkan laju motornya lalu berteduh di emperan warung. Beberapa saat turun dari motor bapak berseru, “Wah. Deras banget nih.”

“Ya udah tungguin aja sampe ujannya berhenti.” Sahut saya.

“Tenang. Katanya di jok motor ada jas hujan. Hadiah.”

Bapak menuju motor barunya itu meskipun nggak bisa dikatakan baru. Dia membuka jok. Benar, ada hadiah jas hujan model betmen. Bapak memakai jas hujan itu. Saya langsung melangkah cepat dengan baju yang sedikit basah, lalu naik ke atas jok. Motor distarter (cenge-nges, cenge-nges) dengan mudah. Mesin motor langsung nyala. Perjalanan pulang berlanjut.

“Bakal mogok nggak, Pak?”

“Tenang. Kita lihat aja. Grand mah bandel.”

Sejak itu saya menyebutnya Honda Grand. Saya nggak bisa lihat apa-apa di dalam jas hujan betmen. Boro-boro lihat jalan, lihat lutut sampai telapak kaki aja nggak bisa. Saya yang masih bocah udah kayak sayuran ditutupin pakai terpal. Saya Cuma bisa merasakan kaki saya yang dingin karena guyuran air hujan. Saya bertanya lagi ke bapak, “Udah sampe mana, Pak?”

Baca Juga:

10 Tahun Mengendarai Honda Supra X 125 Adalah Salah Satu Kebanggaan dalam Hidup Saya

Andai Suzuki Burgman Street 125 Ganti Logo Jadi Honda, Pasti Laris di Indonesia

“Tenang. Bentar lagi.”

Selanjutnya motor itu menjadi pelengkap kehidupan bapak. Menemani keluarga dalam segala kondisi. Kehidupan terus berjalan. Seperti motor legend pada umumnya, Honda Grand ini juga banyak kisah suka dan duka. Dan seperti motor keluarga pada umumnya, Honda Grand ini juga sangat bermanfaat sekali.

Ketika saya kelas 5 SD, saya mulai belajar mengendarai motor. Saya tersungkur di aspal. Foot step sebelah kiri bengkok lantaran jatuh karena jalanan licin. Di momen ini seolah batin saya dan batinnya si Grand saling klik. Layaknya seorang yang sedang jatuh cinta, saya semakin tergila-gila untuk selalu bersamanya.

Saat kelas 1 SMP, saya diberi tanggung jawab sepenuhnya untuk merawat motor ini. STNK saya yang pegang. Waktu itu bapak udah punya teman hidup baru yakni, Honda Supra X kelahiran tahun 2002. Di titik ini lah rasa memiliki si Grand semakin kuat. Demi masa depannya agar awet, saya memilih dunia otomotif untuk saya pelajari. Semata-mata cuma ingin Grand hidup dengan sehat, awet, mulus, dan disenangi banyak orang. Tentu saja saya akan bangga.

Saya akui, kalau soal perawatan Honda Grand ini sangat-sangat gampang. Saking gampangnya saat kelas 1 SMP saya udah bisa praktek servis karburatornya sendiri. Membersihkan karbu, filter udara, dan juga busi adalah momen-momen intim. Seolah saya sedang berkomunikasi dengannya ketika sedang menyeting asupan udara dan bensin. Saya harus benar-benar mendengarkan suaranya agar setingannya tepat.

Lama-kelamaan ketika saya duduk di bangku STM, si Grand udah menjadi teman setia saya. Banyak teman saya yang kagum dengan kemulusan body-nya dan juga kehalusan suara mesinnya. Jelas, saya rawat dengan penuh kasih sayang. Saat itu banyak teman yang memuji-muji suspensinya. Empuk, lembut, dan nyaman kayak mobil Mersi. Si Grand masih terus menemani saya sampai saya bekerja di sebuah bengkel mobil umum.

Pada tahun 2010, di Bekasi saya bekerja dengan gaji di bawah UMR per bulannya. Saya merasa nggak masalah dengan gaji segitu. Urusan bensin buat berangkat kerja, ya tenang aja. Pasalnya keiritan ras Astrea udah nggak perlu diragukan lagi, bahkan sudah menjadi sebuah legenda tersendiri di kalangan pengguna kendaraan roda dua. Kerja di bengkel semakin menyenangkan dengan peralatan kerja yang lengkap, semakin memudahkan saya buat merawatnya. Turun mesin pun saya lakoni sendiri.

Tahun 2011 saya harus berpisah dengan Grand, karena adik yang duduk di bangku SMA sedang membutuhkannya. Saya lungsurkan si Grand ke adik. Saya kredit motor baru, Honda Beat. Momen ini cukup bikin saya galau. Melewati satu dekade bersamanya bukanlah hal yang mudah. Akhirnya, saya ikhlas melepas Grand agar adik ada kendaraan untuk berangkat sekolah. Mungkin si Grand memang ditakdirkan untuk menemani anak-anak sekolahan, sebab faktor keiritannya nggak bikin kantong pelajar bolong.

Meskipun sudah bersama adik, tetap aja kalau soal perawatan harus di tangan saya. Pasalnya, saya benar-benar mengerti dia dari bohlam lampu sampai jeroannya. Kalau ada yang kurang enak dikit, saya juga yang pertama kali menyadarinya. Kalau adik, ya tinggal pakai aja. Seiring jalan di tangan adik, si Grand juga menjadi teman yang baik. Mereka saling belajar. Meski sekolah SMA yang nggak belajar soal teknik mesin, adik juga bisa mengerti soal mesin berkat si Grand ini.

Kini setelah bertahun-tahun saya nggak bersama dan nggak memperhatikan, si Grand kondisinya sangat mengenaskan. Rem depan blong, oli mesin bocor, dan jeroan mesin juga udah nggak standar lagi sebab dimodif sama adik layaknya, yaaa, motor balap liaran. Entahlah spek mesinnya kayak gimana, saya nggak paham lagi. Yang pasti udah nggak karuan dengan kenalpot obrongnya itu.

Beberapa bulan lalu, si Grand ditawar oleh seseorang dengan harga 1,5 juta. Murah banget sih kayak udah kehilangan harga dirinya. Tapi ya maklum, dengan kondisi nggak layak buat harian terus ditambah pajak kendaraan dan plat nomor jatoh tempo sejak tahun 2012. Tapi saya menolak keras buat melangsungkan transaksi itu. Pasalnya kenangan saya bersama si Grand nggak akan terlupakan, ditambah lagi punya sejarah panjang di keluarga kami.

Saya berkeinginan si Grand jadi motor turunan dari generasi ke generasi. Saat ini kondisinya memang nggak layak, tapi bukan berarti juga nggak layak di hati saya. Hampir dua dekade Grand menjadi bagian keluarga kami membuat saya sulit untuk melepas si Grand. Sungguh berdosa kalau menjualnya begitu saja. Ibarat sedotan ale-ale yang nggak ada jelly-nya lagi lalu dibuang. Sungguh, kejam! Suatu hari saya akan membuatnya selayak-layaknya kembali. Sedap dilihat dan layak ditunggangi.

Sumber Gambar: TMC Blog

BACA JUGA Kengenesan yang Dialami Pengendara Motor Smash atau tulisan Allan Maullana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Mei 2020 oleh

Tags: kenangan bersama motor honda astreamotor hondaotomojok
Allan Maullana

Allan Maullana

Suka terbangun pada pukul 04.12 AM

ArtikelTerkait

Alasan Kenapa Orang Pacaran Memacu Motornya Begitu Pelan terminal mojok.co

Orang Pacaran yang Memacu Motornya Begitu Pelan Itu Dimaklumi Aja, sih!

15 Januari 2021
Motor Honda Astrea Grand 1991 Second Ori Harganya Rp15 Juta! (Unsplash)

Barang Kolektor Motor Honda Astrea Grand Tahun 1991 Kini Harganya Mencapai Rp15 Juta dan Saya Menyesal Sudah Menjualnya

19 Desember 2023
All New Honda Vario 125 eSP 2018: Motor Matik Kencang, Nyaman, dan Paling Enak Dipakai Harian motor honda blade 110 honda vario 160 supra x 125

7 Motor Honda yang Wajib Dibeli: Jelas Irit, Jelas Keren, dan Jelas Lebih Bagus ketimbang Yamaha!

28 Maret 2024
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo

25 Oktober 2023
motor Honda Stylo 160: Motor Matik Baru dari Honda tapi Sudah Disinisin karena Pakai Rangka eSAF, Bagusan Honda Giorno ISS Honda motor honda spacy

Motor Honda Spacy: Performa Tak Bisa Dianggap Sepele, tapi Penjualannya Benar-benar Memble

9 Februari 2025
Romantisme Semu Motor Klasik, Mengubah Pacaran Jadi Bengkel Dadakan. Kencan Amburadul #2 mojok.co

Romantisme Semu Motor Klasik, Mengubah Pacaran Jadi Bengkel Dadakan. Kencan Amburadul #2

14 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.