Hiroshi dan Misae Nohara, Pasutri yang Sebetulnya Uwuuu Banget

Hiroshi Nohara dan Misae Nohara, Pasutri yang Sebetulnya Uwuuu Banget terminal mojok

Penggemar Crayon Sinchan tentu saja nggak asing dengan sosok Hiroshi Nohara, kepala keluarga Nohara sekaligus ayah Shinnosuke Nohara alias Shinchan. Hiroshi Nohara merupakan representasi dari kaum pekerja Jepang yang baik. Bekerja 8 jam sehari dan merupakan tokoh manga dan anime yang paling relevan dengan kehidupan kita, kaum pekerja.

Penggemar Crayon Shinchan juga pasti nggak asing dengan sosok Misae Nohara, istri dari Hiroshi Nohara sekaligus ibu Shinchan. Blio merupakan ibu rumah tangga berusia 29 tahun yang mengurus segala keperluan rumah tangga suami dan kedua anaknya.

Selama ini, dalam manga dan animenya, Hiroshi dan Misae digambarkan selalu bertengkar dan nggak harmonis. Apakah benar demikian?

Sepulang kerja, Hiroshi selalu mengeluhkan lambatnya Misae dalam mengurus rumah tangga. Ada saja yang dikeluhkan, misalnya lauk pauk yang kurang, cucian yang menumpuk, hingga rumah yang berantakan ketika blio baru pulang kerja. Ini belum ditambah kelakuan absurd Shinchan dan adiknya, Himawari, lho.

Misae pun selalu mengeluh kalau lauk pauk yang kurang itu disebabkan kecilnya gaji Hiroshi sebagai pegawai kantoran biasa. Cucian yang menumpuk dan rumah yang berantakan pun diakibatkan banyaknya pekerjaan rumah tangga yang nggak bisa ia selesaikan seorang diri. Padahal mah banyak waktu yang ia habiskan untuk nonton TV, bergosip dengan tetangga, hingga tidur siang yang kelamaan.

Sebagai anak tertua, alih-alih jadi penengah yang baik, Shinchan malah sering manas-manasin kedua orang tuanya ketika sedang bertengkar dengan kelakuan absurd-nya yang selalu bikin saya terbahak-bahak. Ketika pasutri Nohara ini ingin bercerai, Shinchan malah mendukung mereka lantaran nggak tahu makna perceraian yang sesungguhnya. Shinchan malah menyuruh Hiroshi buat cari mama baru yang benar-benar seksi dan cantik. Namun, Hiroshi sadar kalau dia bukan sosok tampan seperti Nicholas Saputra, jadinya ide Shinchan tersebut mustahil terwujud.

Di balik pertengkaran besar yang sering pasutri ini lakukan, mereka sebetulnya saling mencintai satu sama lain dengan tulus, lho! Mereka saling membutuhkan satu sama lain karena sudah saling jatuh cinta sejak pertemuan pertama. Tapi, mereka gengsi saja buat ngakuin hal tersebut, apalagi di depan Sinchan dan Himawari.

Ketika akan mengajukan perceraian, baik Hiroshi dan Misae yang keras kepala ini sama-sama rebutan hak asuh anak dengan caranya masing-masing. Hiroshi berusaha menyogok Shinchan dengan membelikannya mainan. Sedangkan Misae berusaha menyogok Shinchan dengan membuatkan masakan kesukaannya. Ketika ditanya, “Mau ikut siapa?” Shinchan pun berkata, “Pengin dua-duanya (mainan dan makanan)”, dan itulah yang bikin pasutri ini nggak jadi bercerai dan berakhir dengan ke-uwuuu-an.

Puncak ke-uwuuu-an mereka ini ada pada salah satu kasus di mana Hiroshi Nohara diberi mesin mimpi yang bisa membuatnya tidur nyenyak berisikan mimpi yang bisa ia kontrol sendiri. Dalam mimpinya, Hiroshi memilih skenario mimpi ala drama Jepang di mana ia menjadi sosok direktur muda yang sukses, atletis, dan digandrungi banyak gadis yang tentu saja bertolak belakang dengan kehidupan nyatanya.

Beruntung, saat itu Misae, Shinchan, dan Himawari berhasil masuk ke dalam mimpi Hiroshi dan memergokinya. Hiroshi bersikeras untuk terus melanjutkan mimpinya karena hanya di dalam mimpi hidupnya terasa tenang. Singkat cerita, mimpi Hiroshi yang harusnya bisa ia kontrol malah lompat ke kenangan masa lalunya di mana itu merupakan kenangan indah pacaran dengan Misae di pinggir pantai dengan mobilnya yang butut, hingga ia menyaksikan lahirnya Shinchan dan Himawari yang membuatnya sadar bahwa kebahagiaan sejati sudah didapatkannya dan hampir ia sia-siakan.

Dalam pertengkarannya yang lain, Hiroshi dan Shinchan mengajukan protes pada Misae lantaran uang jajan mereka yang kurang. Hiroshi selalu kesulitan untuk jajan ketika bekerja karena uang jatah makan siangnya betul-betul sedikit. Shinchan pun mengajukan protes pada Misae karena uang jajannya sedikit dibandingkan dengan teman-temannya. Misae akhirnya marah besar pada mereka berdua.

Ketika Hiroshi dan Sinchan sudah tidur, Misae mendapati kalau dompet suaminya sudah sobek banget dan isinya cuma ada recehan selain KTP dan SIM. Ia malah bersimpati alih-alih marah setelah pertengkaran besar tersebut. Besok malamnya, Misae malah memberikan kado berupa dompet baru untuk Hiroshi disertai sisipan sejumlah uang untuk makan siang. Kurang uwuuu apa coba mereka?

Meski diceritakan sebagai seorang mata keranjang, Hiroshi Nohara nggak pernah selingkuh, lho! Dia nggak punya keberanian untuk mengkhianati rumah tangga yang telah ia bangun selama ini, padahal hampir tiap malam suka karakoean dengan partner kerjanya, yang bisa saja ia memilih untuk selingkuh. Keengganan Hiroshi untuk selingkuh dibikin kocak oleh Yoshito Usui dengan menampilkan faktor internal Hiroshi di mana dia merasa rendah diri karena nggak terlalu tampan, nggak atletis, nggak kaya, dan nggak punya karisma sama sekali selain ingat keluarga di rumah.

Misae juga gitu. Meski diceritakan suka ganjen kalau ada cowok ganteng, dia nggak pernah selingkuh, lho! Ketika ada kesempatan selingkuh sama guru privat Shinchan yang tampan dalam salah satu episode, Misae teringat akan foto keluarganya. Ia nggak punya keberanian untuk mengkhianati rumah tangga yang telah ia bangun selama ini. Padahal mah dia salah sangka, sih, guru privatnya bukan nanyain perasaan Misae, tapi nanyain perkembangan Shinchan. Misae-nya saja yang halu! Kocak memang!

Kalau boleh dibilang, Hiroshi dan Misae ini kayak Tom and Jerry, sih. Sering banget berantem, tapi kalau salah satunya sakit atau mengalami musibah, perhatiannya bukan main. Ketika Hiroshi ketinggalan dokumen penting di rumah, Misae mengantarkannya meski harus berdesak-desakkan naik kereta. Ketika Misae sakit pun, Hiroshi inisiatif masak untuk Misae dan kedua anaknya meski sudah capek kerja.

Coba, uwuuu banget kan mereka?

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version