Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Hanya Orang Sakti yang Betah Mendengarkan Pidato Megawati

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
22 Februari 2023
A A
Hanya Orang Sakti yang Betah Mendengarkan Pidato Megawati

Hanya Orang Sakti yang Betah Mendengarkan Pidato Megawati (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Memuji dan menghina boleh saja dianggap sebagai bentuk interaksi manusia yang tak penting untuk ditanggapi. Katanya orang bisa sombong karena pujian, dan bisa stres karena hinaan. Namun, untuk sekali ini, tolong izinkan insan fana macam saya melontarkan pujian. Pujian nan spesial ini ingin saya tujukan pada para makhluk fana lain yang bisa betah berlama-lama menyimak pidato seorang Ibu Megawati Soekarnoputri. Mereka adalah orang-orang yang hebat. Bahkan, jika hebat belum cukup, mari kita sebut saja mereka orang-orang nan sakti.

Bukan bermaksud menganggap orang-orang yang tak betah menyimak pidato Megawati sebagai insan tak hebat, biasa saja, atau malah orang-orang buruk. Saya kira memang tak semua orang punya kemampuan untuk hal pelik macam itu. Layaknya Aang dan Roku, hanya pihak yang terpilih dan punya karunia yang sanggup melakukan kegiatan nan keren tersebut.

Berpidato bukan sebuah hal mudah, dan makin tak mudah saat kita harus berpidato macam Bu Mega yang pintar, cantik, unik, dan tak mau punya menantu seperti tukang bakso. Saat seorang pembicara punya semua kualitas setinggi itu, bisa dipastikan beliau perlu pendengar yang juga mampu menampung segala kualitas kelas wahid dan kelas kakap yang dimilikinya.

Tentu seseorang macam saya yang punya kelas satus sewidak dan teri, patut menyanjung orang-orang yang bisa mengikuti setiap suku kata, gestur, istilah-istilah sulit, hingga memahami guyonan-guyonan yang selalu berbalas gelak tawa serta tepuk tangan nan riuh.

Bu Mega, sebenar-benarnya definisi anti-mainstream

Setiap pembicara sudah sepantasnya punya target pasar yang berbeda, dan tak semua orang bisa memahami dan mengerti. Layaknya standup comedian yang memiliki pendekatan dan genre yang berbeda-beda, Bu Mega jelas punya genre yang sangat tidak mainstream. Kemampuan yang tak pasaran itulah yang menjadikan dirinya punya tempat yang berbeda. Semacam kelas yang khusus, sulit disamai oleh banyak orang.

Namun, semua pidatonya kerap menjadi bahan bagi banyak media di negara ini. Selalu viral dan semua orang pun ikut membicarakannya. Mungkin itu juga sebabnya banyak pihak yang mengundangnya menjadi pembicara. Viral, viral, viral.

Viral, viral, dan viral

Beliau yang dalam setiap pidatonya selalu saja memuji kehebatan ayahnya, tentu perlu juga pendengar yang tak perlu lagi mempertanyakan apa kehebatan dirinya. Para pendengarnya hanya fokus pada diri beliau seorang. Mereka tentu punya cara mencerna nalar yang lain daripada yang lain. Atau justru mereka ini adalah orang-orang yang sudah sangat dekat pada Tuhan. Bisa jadi mereka ini adalah orang yang hidupnya mudah bersyukur dan mudah puas. Daripada mencari yang tak terlihat, tentu lebih baik fokus pada apa yang ada di depan mata, seabstrak apa pun itu.

Karena itulah, pujian tak hanya pantas kita berikan pada Megawati seorang. Para pendengarnya ini tentu harus kita beri apresiasi juga. Sehebat apa pun pidato seorang Megawati, ia tak akan bisa menjadi pembicara yang hebat tanpa pendengar. Ya, masa ia harus berbicara di depan kursi kosong? Karena itu sama saja dengan sayur tanpa garam, taman tanpa bunga, dan Pak Jokowi tanpa Pak Luhut. Ada, tapi tak bermakna.

Baca Juga:

Pidato Wali Kota Diputar di Lampu Merah Surabaya: Inovasi yang Sia-sia, Cuma Jadi Polusi Suara

Keluarga Jokowi Tidak Berkhianat. Mereka Hanya Mencoba Menjadi Gen Z yang Mengutamakan Kesehatan Mental

Semoga para pendengarnya juga makin hebat, makin sering tertawa di setiap jokes yang kerap dianggap merendahkan orang lain dan nirempati. Meski baik dan buruk itu relatif, itu semua bukan hal buruk. Justru disitulah kita wajib belajar lebih giat, agar di masa depan kita juga bisa memahami makna tersirat dalam pidato Ibu Megawati yang hebat. Meski yang namanya hebat itu juga relatif, dan tak selamanya harus beririsan dengan kewarasan serta empati.

Teruntuk para pencinta pidato Bu Mega: sehat-sehat mentalnya!

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jokes Garing Megawati Adalah Bentuk Pembebasan Burung dari Sangkarnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Februari 2023 oleh

Tags: Megawatipidato
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

kata cepat dalam pidato jokowi sidang tahunan mpr 2020 mojok.co

Maksud Kata ‘Cepat’ yang 17 Kali Disebut Jokowi di Pidato Sidang Tahunan MPR

18 Agustus 2020
Memahami Isi Pikiran Ibu Kita, Megawati Terminal Mojok.co

Betapa Sulitnya Memahami Pidato Ibu Megawati

11 Januari 2023
Wanita Jawa jatuh cinta dengan laki-laki Maluku Utara. (Unsplash.com)

Wanita Jawa Jatuh Cinta dengan Orang Maluku Utara: Saya Tidak Sedang Mewujudkan Hubungan yang Bhinneka Tunggal Ika

29 Juni 2022
Gen Z Wannabe dan Fakta Terbaru dari Jokowi yang “Berkhianat” (Unsplash)

Keluarga Jokowi Tidak Berkhianat. Mereka Hanya Mencoba Menjadi Gen Z yang Mengutamakan Kesehatan Mental

26 Oktober 2023
Betapa Pentingnya Megawati bagi Indonesia

Betapa Pentingnya Megawati bagi Indonesia

5 Juni 2022
jadi presiden selama sehari lambang negara jokowi nasionalisme karya anak bangsa jabatan presiden tiga periode sepak bola indonesia piala menpora 2021 iwan bule indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

Megawati adalah Tokoh yang Paling Banyak Memberi Sumbangsih untuk Indonesia

1 November 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.