Hantu Hanyalah Imajinasi, dan Roh Gentayangan Hanyalah Bualan

4 Alasan Jarang Ada Cerita Hantu di Kampus UIN yang Viral

4 Alasan Jarang Ada Cerita Hantu di Kampus UIN yang Viral (Pixabay.com)

Terserah kalian percaya atau tidak, saya tak peduli, tapi hantu itu hanya imajinasi. Nggak ada yang namanya roh gentayangan, kalian sudah tertipu.

Eits, saya tidak bilang kalau makhluk gaib itu nggak ada lho ya. Saya bilang hantu nggak nyata, tapi kalau makhluk gaib ya ada.

Kenapa saya merasa harus menjelaskan ini? Sebab saya sudah bosan mendengar orang yang bilang bahwa hantu di gedung A adalah arwah dari korban kejadian masa lalu, atau dibunuh di masa Belanda, atau korban pembantaian atau apalah itu. Padahal jelas itu keliru.

Kalian mungkin bosan dengan fakta ini, tapi yang kalian anggap sebagai hantu, adalah jin yang menyamar sesuai dengan apa yang kalian takuti. Kalimat “be careful what you wish for” itu kalau untuk jin, jadi “be really careful what you really afraid for”.

Jin memang punya kemampuan berubah wujud. Sayangnya, ia tak memilih berubah wujud menjadi PS5. Ia memilih berubah menjadi sosok mengerikan yang menakuti dan bikin goyah iman.

Padahal kalau jadi PS5 kan bisa cuan dia. Buka rental PS, terus menggoda manusia untuk tetap main PS ketimbang beribadah.

Sedangkan manusia hanya dapat melihat jin yang sudah berwujud, wujud asli dari jin, manusia tidak dapat melihatnya dan itu sudah menjadi kodratnya. Tujuan dari jin sendiri menakuti manusia adalah supaya manusia takut kepada mereka sehingga membuat manusia terlena supaya menyembah mereka. Padahal ketika kita berani kepada mereka justru jin itu malah takut. Singkatnya, ketakutan kita adalah kekuatan para jin.

Banyak para (mengaku) ahli supranatural mistis mengatakan bahwa asal usul setan atau hantu dari orang sudah meninggal. Padahal itu semuanya kurang benar, yang ada adalah jin memanfaatkan ketakutan para manusia untuk menakut-nakuti belaka. Misal, ada orang gantung diri. Hal itu dimanfaatkan para setan dari kalangan jin untuk menyerupai orang yang bunuh diri tadi supaya manusia takut. Yang kita anggap sebagai roh gentayangan, nyatanya cuman prank jin.

Itulah dasar kenapa setan di Indonesia itu berbeda-beda pada setiap daerahnya, karena wujud setan mengikuti apa yang ditakuti di daerah tersebut. Itu juga alasan kenapa setan di Indonesia berbeda dengan setan di luar negeri. Mana ada setan macam kasa-obake di Indonesia?

Kemudian jika wujud setan tertentu sudah tidak ditakuti lagi, para setan akan mengubah wujudnya supaya manusia itu takut. Berubah terus pokoknya, menyesuaikan kondisi.

Ada lagi pocong gentayangan minta dibukakan tali pocongnya, kemudian mengetuk rumah para warga untuk minta dibukakan tali pocongnya. Padahal nggak dibuka pun sebenarnya nggak bermasalah juga. Membuka tali pocong itu kan sunnah, nggak dibuka juga nggak apa-apa. Kenapa juga dia minta tali dibuka? Tali doang loh.

Maka dari itu, kita, mulai sekarang, nggak perlu lagi takut kepada hantu, karena itu semua datang dari imajinasi kita. Rasa takut kita, adalah energi untuk mereka. Nggak perlu sampai kasih makanan, sesajen, atau apalah. Itu hanyalah prank dari jin agar iman kalian goyah, dan mendapat energi. Kalian hanya buang-buang waktu dan energi. Udah parno parah sampai trauma, ternyata prank. Hadeh.

Penulis: Pringgo Adi Sasongko
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kok Bisa Sih Takut Sama Pocong? Dia Kan Cuma Hantu yang Pengin Dibukain Talinya Doang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version