Marilah sejenak kita merenungkan kehidupan yang fana ini. Kematian ada di sekitar kita, dan masa hidup terus tergerus oleh waktu. Di tengah runyamnya kehidupan beserta pernak-perniknya itu, Andin, sosok istri dari Mas Al, ikon dari Ikatan Cinta sudah lebih dahulu pergi dari dunia ini. Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ụn.
Bagaimana tidak sedih, Mbak Andin adalah separuh jiwa yang paling klop untuk suaminya. Prahara yang telah mereka lewati, setiap perjuangan yang makin hari makin perih, rupanya bermuara pada perpisahan yang tragis seperti ini.
Saya pun mulai menerawang dan berimajinasi. Saya membayangkan kemungkinan apa saja yang terjadi setelah kepergian Mbak Andin ini. Saya yakin, bahwa tak hanya saya yang memikirkan hal ini. Berbekal ilmu asal jadi dan overthinking, berikut beberapa kemungkinan tersebut:
#1 Kesedihan menyelubungi hati umat manusia
Siapa yang bisa tabah mendapati kepergian Andin? Saya mungkin salah satunya. Tak semua umat manusia di dunia sedih dan menderita. Saya bukan penggemar Mbak Andin dan Mas Al. Namun, tak boleh juga kita menampik fakta : kesedihan para penggemar Ikatan Cinta itu nyata. Meski kisah mereka hanya sebuah fiktif belaka, saya bisa memahami rasa sedih umat manusia pencinta sinetron ini.
Mungkin saya tak akan terbawa perasaan saat mengetahui Andin meninggal. Tapi, saat Jiraya si petapa genit mati dibunuh Pain, saya pun mewek juga. Kiranya, kita perlu memaklumi perasaan mereka yang terluka akibat si penulis cerita membuat Andin meninggal. Ini adalah perasaan yang nyata, valid, dan pantas dimaklumi.
#2 Sinetron Ikatan Cinta naik ratingnya
Berapa kali hal macam ini terjadi dalam khazanah persinetronan Indonesia? Setelah banyak episode terlewati, segala macam intrik dibawakan dengan zoom in dan zoom out nan progresif, membunuh si tokoh utama adalah cara lain untuk menaikkan sinetron ini ke puncak rating. Meski ada kemungkinan karena pemerannya mau diganti, tapi, siapa yang tidak penasaran dengan kelanjutannya? Sangat sayang jika kita melewatkan hal ini.
#3 Andin bangkit lagi
Teori ini besar kemungkinan terjadi. Sebagai orang Indonesia yang hidup dalam monopoli sinetron, kita paham akan kemungkinan macam ini. Caranya pun beragam, tinggal pilih mau pakai yang mana. Bisa saja ia selamat, yang dikubur rupanya orang lain, lalu ia ditolong orang desa yang rumahnya terpencil, dan yang paling penting adalah kena amnesia alias lupa ingatan. Ia kembali ke rumah suaminya sebagai orang lain, atau malah pembantu dan secara tiba-tiba ingatannya kembali begitu ia terbentur sesuatu.
Menggunakan konsep punya kembaran juga boleh. Si Mas Al pun mengejar-ngejar kembarannya ini, dan mereka menikah. Biar seru tinggal bikin Andin asli rupanya masih hidup dan jalan ceritanya jadi makin panjang. Kalau pada akhirnya ganti pemeran, tinggal bikin adegan face off ala Ayat-ayat Cinta 2. Menyebalkan, tapi selalu berhasil. Berubah jadi cyborg ala Robocop juga tak ada salahnya dicoba, biar agak beda. Tapi, jika memang Andin sudah meninggal dan hanya sampai segitu kisah cinta mereka, Mas Al tinggal nikah lagi.
Atau begini saja, Mas Al naik haji kemudian jualan bubur. Cocok?
#4 Hidup tetap berjalan seperti biasa
Kematian Andin memang meninggalkan luka, ia adalah sosok yang dicintai banyak orang. Namun, meski ia hidup dan meninggal sepuluh kali lagi, saya kira hidup kita tetap tak terpengaruh oleh hal itu. Ya, mungkin sekadar jengkel pada pembuat sinetron, saya kira itu wajar. Tapi, harga-harga tetap naik, nggak turun-turun. Kebutuhan hidup juga tak menyusut. Oligarki masih menancap kuat. Korupsi juga berjalan seperti biasa. Rasa-rasanya seperti hidup dalam lagu-lagu Bang Iwan Fals.
Saya kira karena itu kita perlu pelarian, atau apapun yang bisa membuat hati kita senang dan sedikit lepas dari kenyataan hidup. Boleh musik, film, anime, apa saja. Dan untuk banyak orang, hal itu adalah Ikatan Cinta. Mari kita tuntut kembalinya Mbak Andin!
Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Kesimpulan ‘Ikatan Cinta’: Semuanya Gara-gara Ikut Campur Urusan Orang Lain