Hal-hal yang Akan Saya Lakukan kalau Saya Tahu Kapan Saya Mati

Hal-hal yang Akan Saya Lakukan kalau Saya Tahu Kapan Saya Mati

Hal-hal yang Akan Saya Lakukan kalau Saya Tahu Kapan Saya Mati (Pixabay.com)

Jika saya tahu kapan saya mati. saya bisa melakukan apa saja yang selama ini tidak berani atau tidak terpikirkan oleh saya. No holds barred, nothing to lose.

Kalau hidup itu adalah lintasan lari, kematian adalah garis finish. Tempat kita berhenti, tempat kita menemui garis akhir. Bedanya adalah, kita benar-benar tak tahu di mana garis akhirnya. Kematian, adalah keniscayaan. Tak bisa ditunda, tak bisa diperlambat. Pada akhirnya, kita harus bersiap-siap.

Namun, timbul pertanyaan di dalam benak saya, “Kalau saya tau besok saya mati, asiknya ngapain, ya?” Pertanyaan ini menari-nari dalam benak saya, ketika saya dengan tidak sengaja menonton TikTok Boy William dan Raffi Ahmad, yang membahas hal serupa.

Nah, saya jadi kepikiran, apa yang akan saya lakukan jika saya tahu kapan saya mati. Oleh karena sudah tahu, maka saya bisa melakukan apa saja yang selama ini tidak berani atau tidak terpikirkan oleh saya. No holds barred, nothing to lose.

Kira-kira, hal-hal inilah yang akan saya lakukan kalau tahu kapan saya mati.

#1 Beliin deodoran untuk orang yang (nggak sadar) bau ketek

Saya rasa kita semua sepakat kalau bau badan atau bau ketek itu mengganggu indra penciuman kita. Dan kerap kali, orang-orang yang memiliki permasalahan ini tidak sadar dengan hal tersebut. Fakta kesehatan menunjukkan kalau kelenjar keringat terbanyak berada di ketiak, maka tidak heran kalau ketiak menjadi rumah yang nyaman bagi bakteri penyebab bau ketiak untuk tumbuh subur.

Dengan saya membelikan deodoran, secara langsung saya membantu mereka yang bau ketek untuk menyelesaikan permasalahan mereka. Orang-orang sekitar nggak akan terganggu dengan baunya. Kalau mereka tersinggung, ya bodo amat, nothing to lose.

#2 Bilang ke abang ojol kalau mereka ngomong itu gak kedengeran

Ayo, siapa yang sering hah heh hah heh kalau pas diajak ngobrol sama abang ojol? Abang ojol mungkin bisa dikategorikan sebagai abang-abang paling humble di dunia. Mereka seolah tidak akan kehabisan topik pembicaraan selama mengantarkan penumpang mereka. Ada yang pertanyaannya asik, ada juga yang sudah setelan pabrik.

Tapi sayangnya, pertanyaan mereka acap kali kurang jelas terdengar. Apalagi saat motor melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, ditambah suara bising dari riuhnya kendaraan, dapat menyebabkan kita kurang fokus. Jadi sebelum saya meninggal, siapapun abang ojol yang saya temukan, dengan jujur saya mau bilang kalau suara mereka nggak kedengaran kalau bawa motornya kecepetan.

#3 Mengaku kalau saya nocturnal lagophthalmos

Kata orang-orang, saya tidur dengan mata terbuka. Bukan, saya bukan ninja. Memang beberapa orang di dunia punya kondisi bernama nocturnal lagophthalmos. Masalahnya, orang-orang yang nggak tahu kadang bangunin saya, memastikan saya tidur beneran apa nggak. Pas mimpi indah, dibangunin, kan bete.

Kalau saya tahu kapan saya mati, saya akan jelasin itu segamblang-gamblangnya ke orang-orang. Padahal sekarang pun udah saya jelasin. Saya juga nggak tahu kenapa saya nambahin ini. Anggap aja biar banyak.

Itulah hal-hal kocak yang akan saya lakukan kalau saya tau kapan saya meninggal dunia. Setiap insan pastilah akan berjumpa dengan ajalnya, baik dalam waktu dekat maupun waktu yang cukup lama. Selain mempersiapkan bekal di sebelum mati, sebaiknya bikin kita bahagia menuju akhir.

Penulis: Muhammad Ridho Kayambo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Shuukatsu: Mempersiapkan Kematian Sendiri ala Orang Jepang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version