Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Haenyeo, para Penyelam Wanita Tangguh dari Pulau Jeju yang Muncul dalam Drakor Our Blues

Febri Indriani oleh Febri Indriani
31 Mei 2022
A A
Haenyeo, para Penyelam Wanita Tangguh dari Pulau Jeju yang Muncul dalam Drakor Our Blues Terminal Mojok

Haenyeo, para Penyelam Wanita Tangguh dari Pulau Jeju yang Muncul dalam Drakor Our Blues (Shanae Ennis Melhado/Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pulau Jeju dan Korea Selatan ibarat Bali dan Indonesia. Posisinya yang berada di ujung selatan negeri dengan frekuensi sinar matahari yang bersinar lebih lama lantas menjadikan Pulau Jeju sebagai destinasi wisata favorit bagi masyarakat lokal Korea. Letak geografis yang terpisah dari Semenanjung Korea dan sejarah yang juga berbeda membuat Jeju memiliki budaya dan keunikannya tersendiri.

Salah satu yang paling terkenal dari Jeju adalah keberadaan haenyeo. Haenyeo yang secara literal berarti “wanita laut” merupakan para wanita yang berprofesi sebagai penyelam tradisional di wilayah pesisir Korea. Mereka menyelam hingga ke dasar laut untuk memanen teripang, rumput laut, dan segala hasil laut lain yang kemudian akan dijual dan uangnya digunakan menghidupi keluarga mereka. Berikut beberapa fakta menarik tentang haenyeo dari Pulau Jeju.

#1 Hidup dalam sistem hukum matriarkal

Berbeda dengan masyarakat Semenanjung Korea yang hidup di bawah patriarki sebagaimana ajaran Konfusius, masyarakat Jeju dan terutama para haenyeo hidup dalam sistem hukum yang mengutamakan posisi perempuan dalam keluarga. Perempuan menjadi tulang punggung keluarga yang bertugas mencari nafkah, sedangkan para laki-laki berdiam di rumah sambil mengurus anak selagi istri mereka menyelam. Meskipun demikian, tugas rumah tangga kembali beralih ke perempuan ketika mereka telah pulang ke rumah sehabis menyelam.

Dalam proses perkawinan pun, pihak laki-lakilah yang memberikan hantaran kepada calon istrinya. Selain itu, mengesampingkan kebutuhan akan lahirnya bayi laki-laki sebagai penerus ritual kepada para leluhur, kelahiran bayi perempuan lebih dirayakan karena dianggap akan memberikan lebih banyak rezeki bagi keluarganya.

#2 Menyatu dengan alam dan tak lepas dari berbagai ritual

Bergantungnya para haenyeo pada alam sebagai sumber mata pencaharian mereka membuat para haenyeo ini lebih menyatu dengan alam. Mereka juga memiliki berbagai ritual khusus yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Salah satu ritual yang kerap dilakukan sebelum menyelam adalah mengunjungi Kuil Haesindang yang berlokasi di pinggir laut. Para haenyeo juga melakukan ritual Yeongdeung Gut pada bulan kedua kalender lunar untuk menghormati Dewa Yeongdeung yang datang ketika peralihan dari musim dingin ke musim semi.

Ritual-ritual ini dilakukan dengan harapan supaya penguasa lautan mengatur ombak dan arus yang tenang sehingga mereka terlindungi ketika menyelam, serta berisi harapan supaya panen yang mereka peroleh berlimpah sehingga dapat mencukupi kebutuhan keluarga masing-masing. Selain itu, terdapat pula ritual pembersihan ketika ada haenyeo yang hilang atau tewas ketika menyelam. Hal ini dilakukan supaya arwahnya tenang dan keluarga yang ditinggalkan pun tidak mengalami trauma akibat kehilangan anggota keluarga.

#3 Memiliki susunan hierarki dalam tiap kelompok penyelam

Agar ada yang bertanggung jawab atas sebuah kelompok haenyeo ketika mereka menyelam, maka disusunlah sebuah hierarki di antara kelompok haenyeo itu sendiri. Secara garis besar, ada tiga tingkatan haenyeo di Jeju, yakni sang-gun (peringkat atas), jung-gun (peringkat menengah), dan ha-gun (peringkat bawah).

Terkait hierarki ini, terdapat sebuah tradisi yang menunjukkan adanya keadilan di antara para haenyeo, yakni tradisi gaeseok di mana para penyelam andal yang mendapatkan banyak hasil panen laut—biasanya para sang-gun dan jung-gun—akan berbagi sedikit hasil panen mereka pada para ha-gun. Selain itu, hanya para sang-gun dan jung-gun yang diperbolehkan menyelam ke dasar laut, sedangkan ha-gun hanya diperbolehkan berada di permukaan sambil memperhatikan haenyeo yang lain. Hal ini mereka lakukan untuk menjaga keselamatan para ha-gun yang belum andal menyelam.

Baca Juga:

Cho Yong Pil “Welcome to Samdal-ri” Adalah Support System Terbaik dalam Sejarah Drama Korea Romcom

Membayangkan Hidup di 4 Desa Paling Populer dalam Drama Korea, Paling Enak Tinggal di Mana?

#4 Menjadi warisan budaya Korea

Saat ini, jumlah haenyeo di Pulau Jeju semakin menurun seiring dengan perkembangan zaman. Anak perempuan yang dulu mengikuti ibu mereka untuk menjadi penyelam, kini memilih untuk fokus melanjutkan sekolah dan bekerja di sektor lain. Industrialisasi di Pulau Jeju sejak tahun 1960-an juga membuat jumlah haenyeo semakin turun.

Untuk membuat masyarakat terus mengenal dan mengingat haenyeo, Pemerintah Korea Selatan mendaftarkan haenyeo ke dalam UNESCO List of Intangible Culture Heritage pada tahun 2016. Selain itu, telah dibangun pula Jeju Haenyeo Museum pada tahun 2003 yang kini menjadi salah satu destinasi favorit di Pulau Jeju.

Haenyeo juga telah beberapa kali ditampilkan dalam budaya populer. Dalam video musik Joy Red Velvet yang berjudul “Hello”, sekelompok haenyeo tampil di pinggir pantai bersama Joy. Beberapa film dan drama Korea juga mengangkat kehidupan haenyeo sebagai latar kisahnya, misalnya Tamna The Island, Haenyeo: Women of The Sea, dan Canola. Dalam drama Our Blues, aktris Han Ji Min memerankan tokoh Lee Young Ok yang merupakan seorang haenyeo. Buku The Island of Sea Women karya Lisa See juga bisa menjadi bacaan menarik yang menampilkan kehidupan haenyeo selama dan setelah masa kemerdekaan Korea Selatan.

Sekarang sudah tahu kan fakta menarik tentang haenyeo? Tertarik untuk mempelajari lebih lanjut budaya para haenyeo? Mungkin Jeju Haenyeo Museum bisa kamu tambahkan ke daftar tempat yang harus dikunjungi jika kamu berlibur ke Pulau Jeju suatu hari nanti.

Penulis: Febri Indriani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Our Blues dan Isu Gangguan Mental pada Ibu Rumah Tangga.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 31 Mei 2022 oleh

Tags: haenyeoOur Bluespenyelampulau jeju
Febri Indriani

Febri Indriani

Penyuka drama slice of life dan coming of age.

ArtikelTerkait

4 Nilai Persahabatan yang Diajarkan dalam Our Blues Terminal Mojok.co

4 Nilai Persahabatan yang Diajarkan dalam Our Blues

25 April 2022
Our Blues Episode 20 Penutup Manis yang Mengingatkan Kita untuk Berbahagia Terminal Mojok

Our Blues Episode 20: Penutup Manis yang Mengingatkan Kita untuk Berbahagia

13 Juni 2022
5 Drama Korea yang Wajib Ditonton Minimal Sekali Seumur Hidup Terminal Mojok

5 Drama Korea yang Wajib Ditonton Minimal Sekali Seumur Hidup

4 Juli 2022
Selain Punya 14 Karakter Utama, Ini Alasan Our Blues Wajib Banget Ditonton Terminal Mojok.co

Selain Punya 14 Karakter Utama, Ini Alasan Our Blues Wajib Banget Ditonton

12 April 2022
Seon-a dan Dong Seok (Akun Instagram TvN)

Our Blues dan Isu Gangguan Mental pada Ibu Rumah Tangga

17 Mei 2022
5 Karakteristik Masyarakat Desa dalam Drakor Our Blues Terminal Mojok

5 Karakteristik Masyarakat Desa dalam Drakor Our Blues

29 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.