Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Guru Honorer Newbie di Sekolah Negeri Siap-Siap Mampus dan Minggat. Serbuan P3K Sudah Menanti di Tahun Ajaran Baru

Naufalul Ihya Ulumuddin oleh Naufalul Ihya Ulumuddin
26 April 2024
A A
Guru Honorer Minggat, Digusur Negara dan Guru P3K (Unsplash)

Guru Honorer Minggat, Digusur Negara dan Guru P3K (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Sekali lagi kita harus menerima kenyataan pahit kalau guru honorer memang merupakan kasta paling rentan dan rendah. Ibarat benda, guru honorer ibarat tisu, yang dicari ketika butuh dan siap dibuang kapan saja. Fakta ini menjadi semakin jelas setelah beredarnya nama-nama dan penempatan para guru P3K (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) di tahun ajaran baru nanti. 

Nama guru P3K, mata pelajaran guru yang diampu, dan sekolah penempatan, menjadi informasi yang mengintimidasi guru honorer di sekolah-sekolah negeri. Sebab, jelas saja ketika ada guru baru yang statusnya adalah P3K, posisi guru honorer akan tersingkir dan kehilangan jam mengajar. Kami yang kehilangan jam mengajar sama dengan menjadi pengangguran. 

Guru honorer newbie siap-siap minggat

Kami sia-siap mampus dan minggat, apalagi saya yang statusnya masih tergolong baru atau newbie. Seperti saya, baru mengajar selama 2 tahun. Dua tahun tentu saja tergolong masih baru atau newbie.

Di tengah informasi serbuan P3K pada tahun ajaran baru nanti, guru honorer newbie seperti saya menghadapi dilema serius. Di satu sisi belum cukup memungkinkan untuk ikut seleksi P3K, karena belum mendapat NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Pendidik). 

Lebih dari itu, saya juga belum mendapat panggilan untuk mengikuti PPG (Pendidikan Profesi Guru) dalam jabatan agar bisa diprioritaskan menjadi P3K. Alasan belum dipanggil ya tentu saja karena status newbie. Sebab biasanya, yang dipanggil rata-rata sudah mengajar setidaknya 5 tahun. 

Di sisi lain, posisi saya di sekolah sebagai guru mata pelajaran Sosiologi terancam. Isunya adalah akan ada guru P3K di tahun ajaran baru nanti. Secara aturan, kalau ada perebutan jam mengajar, yang harus diprioritaskan jelas guru P3K. Dengan kata lain, kamis terpaksa ikhlas. 

Padahal, gaji guru honorer disesuaikan dengan jumlah jam mengajarnya. Artinya, kalau jam mengajarnya sedikit, tentu saja gajinya semakin kecil. Syukur-syukur kalau jam mengajarnya masih tersisa. Kalau nggak tersisa sama sekali, maka kami harus minggat dan cari sekolah lain. Kalau nggak, ya siap-siap nganggur. 

Penempatan guru P3K yang nggak sesuai kebutuhan sekolah

Masalah utama yang dikeluhkan guru honorer seperti saya adalah kehilangan jam mengajar. Sebab, dari jam mengajar itulah saya mendapat penghasilan dan pengalaman menjadi pendidik. 

Baca Juga:

Derita Jadi Lulusan PPG: Statusnya Saja Guru Profesional, tapi Cari Kerja Tetap Susah

Ternyata Label Islami Tak Bisa jadi Jaminan: Pengalaman Pahit Jadi Guru Honorer Serasa Jadi Pegawai Serabutan

Namun, kehadiran P3K yang seharusnya melegakan justru seakan menjadi ancaman. Kedatangan mereka sering nggak sesuai kebutuhan sekolah. 

Misalnya, di sekolah tempat saya mengajar, butuhnya guru Ekonomi dan Fisika. Tapi, yang datang malah guru Geografi, Bahasa Indonesia, dan Sosiologi. Kan nggak nyambung. Alhasil, guru honorer newbie seperti saya harus tersingkir dan merelakan jam mengajarnya pada guru yang sudah P3K. Sedih.

Cap negatif yang kami pikul

Kenyataan ini tentu saja bikin guru honorer seperti saya merasa gelisah. Namun sayang, kegelisahan itu nggak bisa dibagikan ke sembarang orang. Seringnya, tidak mendapat pengertian dan ketenangan, malah mendapat cemoohan dan tuduhan-tuduhan tak berdasar. 

Misalnya, ketika coba cerita kegelisahan sebagai guru honorer yang akan tergeser oleh hadirnya P3K, saya malah mendapat respon seperti ini:

“Syukurin, suruh siapa jadi guru honorer.”

“Guru P3K memang layak dan lebih berkualitas karena melalui seleksi nasional.”

“Sadar diri, guru honorer kan masuknya memang kebanyakan karena orang dalam.”

Respons dan tuduhan-tuduhan semacam ini rasanya meruntuhkan semangat mengajar kami. Padahal, anggapan-anggapan itu nggak sepenuhnya benar. 

Guru P3K memang berkualitas, tapi guru honorer juga seorang pendidik

Serbuan banyaknya P3K baru ke sekolah-sekolah negeri memang konsekuensi dari dibukanya formasi secara besar-besaran oleh pemerintah. Hal ini tentu saja baik. Saya mendukung penuh. 

Selain itu, saya percaya kalau guru yang sudah diangkat menjadi P3K ini adalah para guru yang berkualitas. Boleh jadi, rata-rata dari mereka sudah menempuh PPG. Artinya, mereka layak disebut sebagai para guru yang profesional. 

Namun, kami yang nggak ter-cover untuk ambil bagian sebagai P3K juga tetaplah manusia dan seorang pendidik. Saya, guru honorer newbie, juga punya spirit untuk menjadi pendidik yang baik. Meskipun sayangnya belum cukup beruntung dan berpengalaman untuk diangkat menjadi P3K. 

Saya dan guru honorer newbie lainnya juga seorang pendidik yang tujuan utamanya sama, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. So, harusnya ada solusi lain yang benar-benar memberikan kebijaksanaan atas persoalan timpang antara guru honorer dan guru P3K yang baru. Sehingga, medan pendidikan tidak justru menjadi medan perebutan kuasa jam mengajar yang memakan korban.

Penulis: Naufalul Ihya’ Ulumuddin

Editor: Yamadipati Seno 

BACA JUGA Bagaimana Bisa Gaji Guru Honorer Jauh Lebih Rendah dari Tukang Parkir Liar? Mau Mencerdaskan Kehidupan Bangsa kok Harus Sengsara

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 April 2024 oleh

Tags: gaji rendah guru honorerGuru Honorerguru honorer dipecatguru p3ksekolah negeri
Naufalul Ihya Ulumuddin

Naufalul Ihya Ulumuddin

Pegiat sosiologi asal Madura. Tertarik isu pendidikan, kebijakan sosial, dan keluarga. Cita-cita tertinggi jadi anak yang berbakti dan suami ideal untuk istri.

ArtikelTerkait

Orang Tua Lebih Memilih Sekolah Swasta meskipun Biayanya Mahal karena Memang Sebagus Itu, Sekolah Negeri Perlu Ngaca sekolah swasta gratis

Sistem Pendaftaran Sekolah Negeri Memang Kudu Dibikin Ribet, Justru Nggak Boleh Dibikin Gampang!

25 Juni 2025
Nasib Guru Honorer Menjelang Idulfitri: THR Nggak Turun, Upah Bulan Lalu Nanti Dulu orang tua guru korea

Tak Ada Solusi, Guru Honorer Tanpa Sertifikasi Dipaksa Sakit Hati Lagi

1 Desember 2024
jurusan pendidikan

Jangan-Jangan Jurusan Pendidikan Cuma Dijadiin Hiasan Doang di Kampus

30 Juli 2019
Pengalaman 5 Bulan Pakai Chromebook: Anti Lemot, Murah, tapi Nggak Murahan, dan Jauh dari Perasaan Menyesal korupsi chromebook nadiem makarim

Pengalaman 5 Bulan Pakai Chromebook, Laptop Sahabat Guru Honorer: Anti Lemot, Murah, tapi Nggak Murahan, dan Jauh dari Perasaan Menyesal

23 Agustus 2024
Kalau Mau Bahagia, Jadilah Guru PNS. Kalau Mau Jadi Filsuf, Jadilah Guru Honorer

Kalau Mau Bahagia, Jadilah Guru PNS. Kalau Mau Jadi Filsuf, Jadilah Guru Honorer

11 Februari 2023
Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius Guru

Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius

26 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.