Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Gunung Sepikul Sukoharjo Berubah: Lebih Ramah Pendaki, tapi Tak Ramah Lingkungan

Alifah Ayuthia Gondayu oleh Alifah Ayuthia Gondayu
28 Mei 2025
A A
Gunung Sepikul Sukoharjo Berubah: Lebih Ramah Pendaki, tapi Tak Ramah Lingkungan

Gunung Sepikul Sukoharjo Berubah: Lebih Ramah Pendaki, tapi Tak Ramah Lingkungan

Share on FacebookShare on Twitter

Gunung Sepikul, yang terletak di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sekarang mengalami sejumlah perubahan yang signifikan. Dulu, kalau mau naik Gunung Sepikul itu butuh tenaga lebih, walau sebenarnya gunung ini lebih cocok disebut bukit yang medannya nggak ekstrem. Tapi, dulu jalur pendakiannya semrawut, penuh batu, kalau hujan licin banget, tapi disitulah seninya.

Sekarang, wajah Gunung Sepikul Sukoharjo berubah. Jalur tracking yang dulu menguji kesabaran, sekarang lebih mulus. Pemerintah setempat dan warga sekitar patut diacungi jempol karena sudah bikin akses pendakian yang lebih manusiawi, cocok banget buat anak SD yang lagi latihan muncak.

Jalur trekking lebih bersahabat

Ada kabar baik dari Gunung Sepikul Sukoharjo, yaitu jalur trekking-nya kini sudah dirapikan. Titik pijakan ditambah, petunjuk arah dipasang, bahkan waktu tempuh yang dulunya 15 menit sekarang cuma sekitar 5-7 menit saja, itu pun kalau kamu masih sempat berhenti buat selfie dua tiga kali.

Dampaknya? Jelas terasa. Pengunjung naik drastis dari bocah SD sampai opa-oma. Bukan cuma dari sekitaran, tapi juga dari luar daerah yang penasaran dengan duo batu raksasa yang jadi ikon Gunung Sepikul. Sepikul memang punya pesona unik, kalau pagi diselimuti kabut tipis seperti uap dari cangkir kopi, sementara sore hari disiram cahaya oranye hangat dari Sang Surya, yang bersiap untuk pulang ke ufuk barat.

Saya sendiri pertama kali ke Gunung Sepikul sekitar empat tahun lalu. Waktu itu masih jadi tempat hidden gem, sepi pengunjung dan jalurnya masih liar, bebatuan yang besar dan lumayan tajam, jadi kalau salah pijakan bisa bahaya, bahkan belum ada papan petunjuk arah. Tapi, justru karena itu, sensasi petualangannya terasa nyata.

Napas ngos-ngosan, kaki pegel, tapi ada kepuasan ketika sampai di atas dan disambut lanskap Sukoharjo dengan hamparan sawah yang luas dan perbuktian di sekitarnya, cantik sekali. Rasanya seperti menemukan harta karun yang belum banyak orang tahu.

Beberapa bulan lalu, saya kembali ke Gunung Sepikul Sukoharjo, kali ini bersama teman saya yang belum pernah ke sana. Dan, ya ampun, jalurnya sekarang beda banget. Ada anak tangga dari batu, petunjuk arah yang jelas, bahkan beberapa spot udah dikasih pegangan besi biar nggak kepleset. Enak sih, saya akui. Tapi begitu hampir sampai puncak, rasa senangnya agak teredam. Di balik pemandangan keren, saya lihat botol plastik, bungkus popmie dan bungkus rokok berserakan. Teman saya nyeletuk, “Kok malah kayak habis piknik ya?”

Gunung Sepikul indah, tapi sayang, sampah juga ikut nanjak

Botol plastik, bungkus ciki, bekas kopi instan dan benda-benda tak diundang lainnya kini jadi pemandangan default menuju puncak. Kadang nyempil di balik batu, nangkring di semak-semak, ada juga yang pamer terang-terangan di jalur landai tepat sebelum puncak. Seolah pengin bilang “Yuk, foto bareng aku juga!”.

Baca Juga:

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Alfamidi Solo Baru Pantas Dinobatkan sebagai Alfamidi Terbaik di Kabupaten Sukoharjo, Inilah Alasannya!

Yang bikin miris, sampah-sampah ini bukan turun dari langit apalagi sisa peninggalan kerajaan Majapahit. Ini semua ulah oknum yang katanya “mencintai alam.” Alah, padahal mereka cuma pengin pamer foto keindahannya aja. Cinta macam apa yang bikin kamu ninggalin bungkus permen di tempat yang kamu bilang indah?

Masalah sampah ini keberadaannya jelas mengganggu kenyamanan pengunjung lain, menyebarkan bau tak sedap dan pelan-pelan jadi racun buat ekosistem sekitar. Padahal, pengelola Gunung Sepikul bukannya nggak usaha. Tempat sampah sudah dipasang di beberapa titik, meski nasibnya sering tragis: diabaikan dan dilewati. Tapi ya namanya tempat sampah, bukan penjaga moral, yang cuma bisa diam aja sambil lihatin oknum jahat mencederai alam, kalau manusianya nggak punya niat, tempat sampah cuma jadi properti set.

Perubahan di Gunung Sepikul Sukoharjo membawa dua sisi, akses yang semakin mudah adalah hal positif yang patut diapresiasi, menarik lebih banyak pengunjung. Namun, meningkatnya volume sampah adalah PR yang harus dipikirkan bersama bukan hanya menjadi tanggung jawab pengelola.

Penulis: Alifah Ayuthia Gondayu
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Usulan untuk Pemerintah Kabupaten Sukoharjo biar Nggak Malu-maluin Daerahnya Sendiri (Lagi)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Mei 2025 oleh

Tags: gunung sepikulsukoharjo
Alifah Ayuthia Gondayu

Alifah Ayuthia Gondayu

Jika tidak ada tempat untuk mendengar, ceritakan lewat tulisan.

ArtikelTerkait

Ironi Sukoharjo Jawa Tengah: Punya Slogan Sukoharjo Makmur, tapi Penduduknya Memilih Kabur untuk Merantau kabupaten sukoharjo, solo baru kereta batara kresna wonogiri ka batara kresna

Kabupaten Sukoharjo Sebaiknya Ganti Nama Jadi Kabupaten Solo Baru Aja, biar Lebih Relate dan Terkenal!

14 Juli 2024
Kecamatan Nguter Sukoharjo Punya Desa Bernama “Amerika” (Unsplash)

Mengagumi Deretan Rumah Mewah di Kecamatan Nguter Sukoharjo. Rasanya Seperti Tinggal di Kawasan Elite Bernama “Desa Amerika”

22 November 2023
Curahan Hati Orang Sragen yang Sering Mengaku Asli Solo daripada Daerah Aslinya Mojok.co

Curahan Hati Orang Sragen yang Lebih Sering Mengaku Asli Solo daripada Daerah Asalnya

29 September 2025
Siasat Hidup Warga di Pinggiran Sukoharjo, Pasang Ekspektasi Serendah Mungkin ke Pemkab Mojok.co

Siasat Hidup Warga di Pinggiran Sukoharjo, Pasang Ekspektasi Serendah Mungkin ke Pemkab

30 Desember 2024
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
sawah gunung pegat karangasem

Gunung Pegat Karangasem, Destinasi Wisata Baru di Jawa Tengah

10 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.