Tidak ada air di jalur pendakian
Air menjadi hal yang cukup fundamental dalam pendakian. Tanpa persediaan air yang cukup, pendakian bisa berantakan. Risiko dehidrasi akan mengancam.
Beruntungnya, kebanyakan gunung di Indonesia memiliki sumber air yang dapat dikonsumsi di tengah jalur pendakian. Hal itu membuat pendaki tidak perlu membawa banyak air dari bawah. Jadi, beban selama pendakian menjadi lebih ringan.
Sayangnya, hal itu lagi-lagi tidak bisa ditemukan di Gunung Penanggungan. Sumber air hanya ada di pos pendaftaran. Mau tidak mau, kita harus membawa air dari bawah sampai atas. Itu pun tidak boleh asal dihabiskan karena di atas tidak ada air.
Meskipun seingat saya ada warung di salah satu pos pendakian, tapi jarak warung ke puncak masih jauh. Jadi, sama saja. Bayangkan, seberat apa rasanya menggendong 2-3 botol air mineral ukuran besar. Belum lagi peralatan dan logistik lainnya. Bagi yang sudah terbiasa naik gunung, santai saja. Tapi, bagi para pemula, itu cukup menyiksa.
Salah kaprah kata pemula
Saya merasa, arti kata pemula yang dilabelkan ke beberapa gunung ini perlu diluruskan. Pemula yang dimaksud adalah mereka yang baru di dunia pendakian dan sudah pernah beberapa kali mendaki, bukan orang yang pertama kali mendaki. Konsep ini perlu diluruskan agar tidak membuat orang seenaknya saja naik gunung. Mengingat, kegiatan naik gunung cukup berisiko jika tidak disertai pengetahuan dan persiapan yang matang. Toh, pendakian seharusnya menjadi pengalaman yang mengesankan, bukan menyeramkan.
Terlepas dari kenyataan bahwa Gunung Penanggungan di Mojokerto kurang cocok didaki oleh “pemula”, buktinya banyak juga “pendaki pemula” yang selamat mendakinya, bahkan sampai ke puncak. Kalau dipikir-pikir, apa semudah itu naik gunung?
Saya jadi ingat kata Fiersa Besari, yang terpenting bagi seorang pemula ketika naik gunung bukanlah gunungnya, tapi rekan mendakinya. Mau seberat apa pun suatu pendakian, jika kita bersama rekan mendaki yang tepat, kemungkinan akan aman-aman saja. Begitu juga sebaliknya.
Penulis: Rahadi Siswoyo
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Rekomendasi Gunung di Jawa Barat untuk Pendaki Pemula.