Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Gunung Mananggel, Tapak Kaki Misterius, dan Suara Gamelan yang Bikin Merinding

Muhammad Afsal Fauzan S. oleh Muhammad Afsal Fauzan S.
12 Januari 2022
A A
Gunung Mananggel, Tapak Kaki Misterius, dan Suara Gamelan yang Bikin Merinding

Gunung Mananggel, Tapak Kaki Misterius, dan Suara Gamelan yang Bikin Merinding (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ngomongin misteri memang nggak akan pernah ada habisnya. Beberapa waktu lalu, saya pernah menulis sejarah dan misteri beberapa gunung seperti Gunung Gede Pangrango, Gunung Manglayang, sampai Gunung Salak. Dan, kini sejarah dan misteri yang ingin saya bahas adalah Gunung Mananggel yang juga menyimpang banyak misteri.

Gunung ini berada di kawasan Kampung Gunung Jantung, Desa Sukaratu, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Gunung ini terkenal gegara adanya jejak kaki misterius yang tercetak di sebongkah batu berukuran 30×14 cm. Batu itu hampir tidak terlihat dan mungkin tidak akan disadari pendaki karena tertutup semak-semak dan pohon tumbang bersama ranting-ranting yang berserakan.

Warga lokal menyebut jejak kaki berwarna hitam itu dengan sebutan Sanghyang Tapak. Jejak kaki itu berada tepat di puncak Gunung Mananggel. Gunung ini memang tidak lebih tinggi daripada gunung lainnya, yaitu hanya 800 mdpl. Sanghyang Tapak sudah populer di tatar Kota Santri, tapi banyak yang belum tahu tentang sejarah yang terkandung di dalamnya.

Menurut tokoh setempat, Sanghyang Tapak ialah tapak kaki Resi Pananggel alias Pangeran laganastasoma. Ia merupakan salah satu keturunan raja-raja Jampang Manggung. Kerajaan ini didirikan Prabu Kujang Pilawa pada 330 saka atau sekitar 406-407 masehi. Sehingga, kerajaan ini lebih dulu ada ketimbang Kabupaten Cianjur itu sendiri yang baru didirikan pada 1677.

Akan tetapi, Kerajaan Jampang Manggung ini seolah hanyalah mitos. Dalam catatan sejarah Kabupaten Cianjur, belum pernah ada yang menyebut tentang kerajaan ini. Bahkan, dalam catatan sejarah, Cianjur ditemukan oleh Dalem Cikundul dengan keadaan masih hutan rimba yang hanya dihuni beberapa kelompok jawara.

Namun, konon katanya, Kerajaan Jampang Manggung ini disebut dalam sebuah kitab tua berjudul Wawacan Jampang Manggung. Kitab itu ada di tangan salah satu tokoh setempat, dan diwariskan oleh karuhunnya secara turun temurun. Tokoh itu pernah menjadi guru silat saya ketika SMP atau sekitar 2015-2016.

Bahkan, katanya, ketika Dalem Cikundul datang ke Kota Santri, Kerajaan Jampang Manggung dipimpin Prabu Laksajaya. Sang Raja lumpuh dan tidak memiliki anak, sehingga pemerintahan dijalankan oleh wakilnya yaitu Patih Hibar Palimping. Kerajaan itu konon sudah menganut agama Islam dan dominan bekerja sebagai petani huma.

Patih Hibar menikahkan anak perempuannya bernama Dewi Amitri dengan Raden Jayasana karena berminat pada agama Islam dan keahliannya terhadap ilmu pertanian baru bernama Huma Banjir yaitu penanaman padi khas Mataram dengan menggunakan air.

Baca Juga:

4 Salah Kaprah Jurusan Sejarah yang Terlanjur Melekat dan Dipercaya Banyak Orang

Dari Sekian Banyak Jurusan Pendidikan, Pendidikan Sejarah Adalah Jurusan yang Tidak Terlalu Berguna

Raden Jayasana yang kemudian menyebut dirinya sebagai Aria Wiratanu pun menerima limpahan kekuasaan pemerintahan dari Patih Hibar karena tidak punya anak laki-laki. Aria Wiratanu langsung memindahkan pusat pemerintahan dari kaki Gunung Mananggel ke wilayah yang sekarang disebut Cibalagung. Kemudian, dia meresmikan nama baru di daerah yang dipimpinnya yaitu Kadaleman Cikundul yang merupakan cikal bakal Kabupaten Cianjur.

Menurut salah satu penelitian para sejarawan Belanda soal Kerajaan Jampang Manggung ini, di Gunung Mananggel juga ada makam tua yang menjadi salah satu indikasi keberadaan kerajaan misterius ini. Meskipun, seluk beluk kerajaan ini masih menjadi pertanyaan besar para arkeolog.

Kerajaannya yang misterius membuat gunung ini pun memiliki sisi mistisnya tersendiri. Konon katanya, beberapa pendaki yang menaiki Gunung Mananggel ini kerap mendengar bunyi gamelan yang entah dari mana sumbernya. Bunyi gamelan itu muncul ketika berada di puncak gunung.

Bahkan, hal ini pernah viral di TikTok setelah salah seorang pendaki merekam kegiatannya dalam pendakian. Namun, ia pun ikut merekam suara gamelan yang mengalun secara tiba-tiba tanpa sumber. Suara gamelan dan kuda kayaknya memang dekat dengan sisi mistis gunung di Indonesia. Beberapa tulisan saya tentang gunung di Jawa Barat pun sempat menyinggungnya.

Salah seorang teman saya, yang pernah menjadi narasumber ketika masih menjadi wartawan, sempat bercerita bahwa hal itu benar adanya. Ia kerap mendengar suara gamelan jelang sore hari setelah berada di puncak gunung.

Mungkin bagi beberapa orang, hal ini bisa terasa biasa saja. Tapi, kalau dipikir ulang, untuk mengangkat alat-alat gamelan itu nggak bisa dilakukan oleh satu orang. Selain alatnya yang memang banyak tapi juga punya beban yang lumayan berat seperti orang-orang yang suka rebahan setiap hari.

Terlepas dari mitos yang ada, Gunung Mananggel punya sejarah dan daya tarik yang besar. Bagi kalian yang merasa punya nyali, berani datang ke gunung ini?

Penulis: Muhammad Afsal Fauzan S
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2022 oleh

Tags: cianjurgamelangunung mananggelsejarah
Muhammad Afsal Fauzan S.

Muhammad Afsal Fauzan S.

Penulis, Digital Creator, Copywriter.

ArtikelTerkait

Wisata Sejarah Bondowoso Lebih Layak Dicintai daripada Jember

Wisata Sejarah Bondowoso Lebih Layak Dicintai daripada Jember

26 Januari 2024
Orang Inggris Nggak Percaya Polisi, Percayanya sama Siskamling

Orang Inggris Nggak Percaya Polisi, Percayanya sama Siskamling

5 Oktober 2022
Dari Sekian Banyak Jurusan Pendidikan, Pendidikan Sejarah Adalah Jurusan yang Tidak Terlalu Berguna

Dari Sekian Banyak Jurusan Pendidikan, Pendidikan Sejarah Adalah Jurusan yang Tidak Terlalu Berguna

30 Oktober 2025
Monumen Rawagede, Saksi Bisu Pembantaian Sadis dalam Puisi Karawang-Bekasi

Monumen Rawagede, Saksi Bisu Pembantaian Sadis dalam Puisi Karawang-Bekasi

20 Januari 2022
Kisah Fakboi Ken Arok yang Mampu Taklukkan Hati Ken Dedes mojok.co

Kisah Fakboi Ken Arok yang Mampu Taklukkan Hati Ken Dedes

26 Agustus 2020
Rasa Es Teh di Jawa Tengah dan Jawa Barat Emang Beda! Ini Sejarahnya! terminal mojok.co

Rasa Es Teh di Jawa Tengah dan Jawa Barat Emang Beda! Ini Sejarahnya!

16 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.