Gunung Latimojong dan Misteri Hantu Poppo yang Mengerikan

Gunung Latimojong dan Misteri Hantu Poppo yang Mengerikan

Gunung Latimojong dan Misteri Hantu Poppo yang Mengerikan (Pixabay.com)

Saya sudah banyak membahas tentang gunung angker yang berada di Pulau Jawa, tetapi rasanya kurang greget kalau nggak ngebahas gunung angker di pulau lain seperti Sulawesi. Salah satunya adalah Gunung Latimojong yang berada di Sulawesi Selatan. Ternyata, gunung ini menyimpan sejarah yang menarik tetapi juga misteri yang mengerikan.

Gunung yang membentangi Kabupaten Enrekang, Luwu, Teluk Bone, Sidrap, hingga Tana Toraja ini menjadi gunung tertinggi di Sulawesi Selatan dengan ketinggian 3.478 meter di atas permukaan laut. Puncak gunung ini bernama Bulu Rante Mario dan setidaknya harus melewati tujuh pos untuk bisa menginjakkan kaki di puncak Gunung Latimojong.

Hingga kini, asal-usul atau sejarah Gunung Latimojong ini masih menyisakan tanda tanya besar. Saya tidak mendapatkan banyak referensi mengenai asal-usul penamaan gunung ini maupun peradaban yang pernah hidup di sekitar gunung ini. Akan tetapi, Gunung Latimojong memiliki banyak misteri yang mengerikan.

Misteri yang paling terkenal adalah keberadaan Hantu Poppo di Gunung Latimojong. Menurut anak kampung sini alias akamsi, hantu ini adalah perwujudan dari manusia yang bisa terbang di malam hari. Hantu ini kerap hinggap di pohon atau atap rumah seperti anbu yang mengawasi ninja lainnya.

Konong katanya, hantu ini kerap mengeluarkan suara “Pok… Pok… Pok!”. Kalau suaranya kedengaran keras, maka hantu itu jauh. Namun, kalau suaranya kecil, berarti dia lagi dekat sama kita. Bayangkan jika kamu sedang mendengar suara tersebut. Bayangin aja dulu.

Warga sekitar percaya, hantu Poppo ini hanya terbang di malam hari. Umumnya, hantu ini mencari ikan, hasil kebun, dan buah-buahan. Entah benar atau salah, sepertinya hantu ini adalah perwujudan kelelawar. Karena, teorinya sama, kelelawar terbang di malam hari, dan mencari buah-buahan.

Ketika siang hari, konon hantu ini menjelma seperti manusia biasa yang rajin bekerja. Hal ini pasti membuat fitnah-memfitnah di kalangan masyarakat, rajin dianggap jelmaan hantu, malas dianggap pengangguran. Tetapi, di balik itu semua, misteri hantu Poppo ini masih menjadi tanda tanya.

Selain itu, misteri lainnya dari Gunung Latimojong adalah gangguan setan terhadap para pendaki. Diceritakan ada seorang pendaki yang melakukan pendakian bersama beberapa temannya. Mereka beristirahat di Pos 5 dengan mendirikan tenda. Dalam waktu yang bersamaan hujan turun dengan deras.

Setelah tenda berdiri, mereka masuk ke tenda untuk berganti pakaian karena basah kuyup. Hal seram terjadi ketika salah seorang pendaki di antara mereka hendak buang air kecil dan meminta seorang teman lainnya mengantar ke tempat yang tidak jauh dari tenda. Ketika buang air, ia melihat ada sosok hitam berdiri di dekatnya. Seketika air kencingnya berhenti keluar dan langsung kembali ke tenda.

Kejadian lainnya adalah ketika waktu menjelang maghrib. Para pendaki itu tengah asyik ngobrol di depan tenda sambil menunggu hujan reda. Salah seorang di antara mereka berencana mengajak teman-temannya untuk turun Gunung Latimojong malam itu juga.

Ketika ngobrol, tiba-tiba pandangan pendaki itu melihat sosok bayangan putih di jarak 100 meter dari tempat mereka berkumpul. Tanpa pikir panjang, ia langsung pamit untuk tidur. Tidak lama, ada seorang temannya yang menyusul tidur.

Beberapa lama kemudian, tiba-tiba teman di sampingnya itu menepok-epok kaki pendaki itu. Akhirnya, ia merasa risih dan menegur temannya tersebut. Tetapi, temannya hanya diam terpaku tanpa kata-kata. Ketika dilihat, ternyata tidak ada siapa-siapa di sampingnya. Lantas, siapa yang menepok-epok?

Seperti gunung-gunung lainnya, ternyata Gunung Latimojong ini menyimpan misteri yang sangat mengerikan. Di balik itu semua, masih banyak pendaki yang ingin menaklukan gunung tersebut. Berani mencoba?

Penulis: Muhammad Afsal Fauzan S
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Gunung Sindoro: Sebuah Prolog untuk “Sesuatu” yang Menyesatkan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version