Gudang Garam Klobot, Rokok Legendaris yang Tetap Eksis

Gudang Garam Klobot, Rokok Legendaris yang Tetap Eksis

Gudang Garam Klobot, Rokok Legendaris yang Tetap Eksis (Pixabay.com)

Gudang Garam hingga kini masih memproduksi klobot, pertanda mereka ora pedot oyot

Rokok klobot mungkin mulai asing di masa kini. Tapi, dulu, klobot adalah rokok sejuta umat. Tak berlebihan jika disebut sebagai warisan budaya dan bagian dari sejarah perkembangan rokok di Nusantara.

Bagi yang belum tahu, rokok klobot merupakan rokok yang terbuat dari campuran tembakau, cengkeh dan saus khusus lalu dilinting atau dibungkus menggunakan kulit jagung yang sudah kering. Pembungkusnya inilah yang disebut dengan klobot alias kulit jagung. Memang sangat unik jika dibandingkan dengan rokok kebanyakan yang dibungkus dengan kertas.

Rokok klobot menjadi produk pertama yang dibuat oleh perusahaan rokok Gudang Garam. Seperti diketahui, Gudang Garam merupakan salah satu perusahaan rokok terkemuka di Indonesia yang berdiri sejak 1958 dengan produksi pertama sigaret kretek klobot.

Meski Gudang Garam klobot sudah diproduksi sejak 1958, tampaknya Gudang Garam memang berniat untuk tetap mempertahankan produk tersebut baik dari isi maupun kemasannya. Sampai sekarang pun gudang garam klobot masih diproduksi dan masih dengan mudah ditemui di toko-toko kelontong area Kediri dan sekitarnya.

Bungkus Gudang Garam klobot terbuat dari kertas dan dilapisi plastik. Satu bungkus ada yang berisi 12 batang, ada juga yang 6 batang. Kemasannya cukup unik karena berbentuk segitiga. Hal ini mengikuti bentuk rokok klobot yang runcing pada bagian yang digunakan untuk mengisap dan membesar pada bagian yang dibakar. Di tengah-tengah bungkus terdapat logo Gudang Garam yang sangat klasik.

Masuk ke bagian isi, saat pertama kali melihat batang rokok ini pasti sangat aneh mulai dari bungkus dan bentuknya. Isi rokok ini sangatlah padat. Pada bagian batang rokok ini terdapat dua tali kecil yang digunakan untuk mengikat rokok tersebut agar bungkus yang terbuat dari kulit jagung itu tidak terbuka.

Penikmat rokok klobot ini kebanyakan adalah para senior yang sudah berpengalaman. Lah, memangnya merokok butuh pengalaman? Tentu saja, karena mengisap rokok klobot ini tidak sama dengan rokok lainnya, entah filter maupun kretek.

Bagi yang belum berpengalaman, mengisap rokok klobot ini terasa begitu berat karena tembakaunya sangat padat. Mulut juga akan terasa panas bahkan perih karena bungkusnya terbuat dari kulit jagung kering yang kaku.

Seperti halnya cerutu, rokok klobot ini bisa bertahan cukup lama meski diisap berulang kali. Rokok ini juga gampang mati jika tidak sering-sering diisap.

Tarikan rokok ini begitu kasar. Rasa pedas rokok ini sangat kuat sehingga bisa menciptakan sensasi sangat hangat di mulut dan tenggorokan. selain itu, lidah bisa terasa seperti kebas karena rasa pedas dari cengkeh yang cukup kuat.

Sebenarnya rokok ini rasanya manis dan gurih seperti rokok pabrikan Gudang Garam lainnya, tapi tertutup oleh rasa pedas yang lebih dominan. Harga rokok ini sangat terjangkau. Mulai dari 8.000 sampai 15.000 rupiah, tergantung isinya.

Saya sendiri sudah beberapa kali membeli rokok ini jika jenuh dengan rokok-rokok biasa. Saya hanya mampu mengisap rokok ini sampai setengah saja karena tidak tahan dengan pedasnya.

Saya salut dengan PT Gudang Garam ini. Meskipun perusahaan tersebut sudah menjelma sebagai perusahaan rokok ternama di Indonesia, Ia tetap menjaga warisan sejarah berupa rokok klobot yang masih diproduksi hingga sekarang. Istilah kata, rokok klobot tersebut sudah menjadi rokok pusaka PT Gudang Garam.

Penulis: Nurhadi Mubarok
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Gudang Garam Surya Ketengan, Rokok Ketengan Paling Laris di Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version