Dosa Orang yang Sering Nyampah di Grup WA, Memang Pantas Di-kick

Dosa Orang yang Sering Nyampah di Grup WA, Memang Pantas Di-kick Mojok.co

Dosa Orang yang Sering Nyampah di Grup WA, Memang Pantas Di-Kick (unsplash.com)

Di beberapa grup WA saya kerap menemukan orang yang gemar berbagi berbagai macam tautan, video, dan foto. Saya terganggu karena tautan yang dibagikan tidak relevan dengan grup tersebut. Mungkin maksudnya bercanda atau berbagi informasi saja ya. Namun, bercandaannya kadang kelewatan dan informasi yang dibagikan banyak yang hoaks. 

Saya tahu, semua anggota grup WA berhak menyampaikan informasi atau pendapatnya di grup. Namun, jangan sembarang konten dikirimkan di grup, dong! Pikirkan dahulu kontennya relevan dengan grup atau tidak. Setelahnya pastikan kalau konten yang kalian bagikan bukan hoaks. Hanya memperkeruh suasana saja kalau hoaks, apalagi menjelang Pemilu 2024 seperti saat ini. 

Bikin boros kuota dan memori penuh

Selain menjengkelkan dari segi isi konten, orang yang nyampah di grup WA membuat saya buang-buang kuota dan waktu. Sebelum menyadari bahwa ada orang yang gemar nyampah, saya selalu menonton video-video yang dikirimkan di grup. Pikir saya, video yang dibagikan akan bermanfaat. Nyatanya tidak. 

Berkali-kali saya mengalami kejadian seperti itu. Benar-benar menghabiskan kuota dan waktu saja saja. Setelah menandai orang-orang yang sering nyampah di Grup WA, saya tidak pernah lagi melihat atau menonton konten-konten yang mereka bagikan. 

Masalahnya, WA punya fitur otomatis mengunduh konten. Itu mengapa memori ponsel penuh dengan konten-konten sampah yang dibagikan di grup. Tiba-tiba saja di ponsel muncul notifikasi memori tidak mencukupi. Untung saja masalah ini teratasi dengan pengaturan WA yang dipasang tidak otomatis mengunduh konten. 

Anggota lain jadi ingin keluar dari grup WA

Sudah beberapa kali saya singgung, nyampah di Grup WA itu membuat anggota lain risih. Bukan tidak mungkin anggota grup keluar karena tindakan kalian. Padahal, bisa saja lho, orang yang keluar itu sebenarnya membutuhkan informasi-informasi lain yang dibagikan di grup. 

Pengalaman pribadi, saya pernah keluar dari sebuah grup WA karena penuh dengan tumpukan quote yang dicomot dari media sosial. Berbulan-bulan saya bersabar terjebak di grup itu. Hingga akhirnya, saya memberanikan diri leave atau keluar dari grup.

Penyebar Hoaks yang sudah gawat

Sudah menjadi rahasia umum, grup WA adalah ladang subur hoaks. Kemudahan meneruskan pesan ke orang lain atau grup lain menjadi salah satu faktornya. Kesadaran yang rendah untuk memeriksa ulang berbagai konten yang ingin disebar menjadi faktor lainnya.  

Kondisi ini bisa semakin buruk menjelang tahun politik. Orang-orang yang secara tidak sengaja ataupun tidak sengaja menyebar hoax di grup WA bukan hanya mengganggu, tapi juga dapat memicu konflik. Kalau tidak segera disikapi, bukan tidak mungkin kondisi yang keruh seperti 2019 akan terulang kembali.

Oleh karena itu, untuk orang-orang yang sering nyampah di grup, bertobatlah! Untuk siapa saja yang tergabung di berbagai grup WA, biasakan memeriksa ulang informasi yang diterima. 

Lebih baik ditegur atau di-kick dari grup WA

Kepada para admin grup WA, kalau ada anggota yang mulai nyampah, lebih baik ditegur saja. Kalau masih ngeyel, keluarkan sekalian dari grup. Coba sekarang perhatikan, berapa banyak informasi penting justru tidak mendapat perhatian oleh anggota grup lain hanya karena tertumpuk oleh chat-chat tidak berguna. 

Kehadiran orang-orang yang suka nyampah itu justru jadi penghambat komunikasi dalam grup WA. Padahal grup kan dibuat untuk memudahkan komunikasi antar anggota ya. Benar-benar bikin repot saja. 

Penulis: Wildan El Fadhil
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Grup WhatsApp Keluarga dan Alumni Sekolah Sebenernya Nggak Penting-penting Amat, Mending Nggak Usah Join

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version