GOR Bung Karna, Proyek Narsis Bupati Situbondo yang Bakal Menelan Duit Rakyat hingga Puluhan Miliar

GOR Bung Karna, Proyek Narsis Bupati Situbondo yang Bakal Menelan Duit Rakyat hingga Puluhan Miliar Mojok.co

GOR Bung Karna, Proyek Narsis Bupati Situbondo yang Bakal Menelan Duit Rakyat hingga Puluhan Miliar (unsplash.com)

Pembangunan GOR Bung Karna Situbondo sudah dimulai. Ground breaking sudah digelar pertengahan Juni lalu dan tiang-tiang pancang gedung sudah terpasang. GOR yang berlokasi di Lapangan Terminal Dusun Bataan, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan ini memang terdengar seperti angin segar. Fasilitasnya lengkap dan bisa menampung hingga 3.000 penonton. Namun, itu hanya dipermukaan saja. Kenyataannya, gedung yang diberi nama sesuai nama Bupati Situbondo itu penuh dengan polemik. 

Iya, kalian nggak salah dengar, gelanggang olahraga yang ditatgetkan selesai pada bulan Desember itu diberi nama sesuai dengan bupati Situbondo yang masih menjabat saat ini, tidak lain dan tidak bukan, Karna Suswandi. Padahal, aturannya, nama rupa bumi atau ikon daerah sebaiknya tidak menggunakan nama orang yang masih hidup. Nama seseorang boleh dipakai kalau sudah meninggal dunia setidaknya 5 tahun yang lalu.

Entah apa motif di balik gedung yang masih menggunakan nama pejabat yang masih sehat walafiat itu. Alasan inilah yang sedang hangat diperbincangkan warga Situbondo. Warga wajib tahu urgensi pemberian nama GOR dengan nama pejabat saat ini, mengingat pembangunannya menggunakan duit rakyat. Berbagai berita menyebut, pembangunan fasilitas ini diperkirakan mencapai Rp30 miliar. 

Selain penamaan yang problematik, pembangunan GOR Bung Karna juga cacat hukum. Asal tahu saja, keputusan pembangunan gedung yang ditargetkan selesai pada Desember 2024 ini sama sekali tidak melibatkan DPRD. Sudah tentu para wakil rakyat itu muntab hingga melayangkan gugatan ke pemimpin eksekutif petahana. Selain dari kalangan elit, pembangunan GOR Bung Karna sebenarnya juga mendapat penolakan dari masyarakat. Sesekali mereka membahasnya di tongkrongan. Namun, tidak sedikit pula yang secara aktif menolak, cara yang saya lakukan melalui tulisan ini adalah salah satunya. 

Penolakan menyerang dari berbagai penjuru, hebatnya pembangunan GOR Bung Karna tetap berlanjut. Kalau masih punya muka, saya rasa, siapa saja yang menginisiasi proyek ini seharusnya evaluasi diri sih.

GOR Bung Karna seharusnya belajar GOR Baluran Situbondo

GOR Baluran adalah gelanggang olahraga yang sudah lama ada di Situbondo. Lokasi pastinya di Karangasem, Patokan, Situbondo. Nasib fasilitas publik ini kini nggak optimal dan sering melencerng dari fungsi utamanya. Sudah jelas namanya gelanggang olahraga, seharusnya GOR menjadi pusatnya olahraga atau kegiatan lain yang bikin bugar. Namun, GOR lawas ini malah lebih sering digunakan untuk acara pernikahan, kontes sepeda modifikasi, konser musik, pentas seni dan kegiatan random lainnya. Bahkan, GOR Baluran juga terkenal juga dengan aktivitas supranaturalnya. Benar, ini tempat jadi angker dan konon ada penunggunya karena saking seringnya warga yang beraktivitas di sini.

Kalau pemerintah benar-benar perhatian pada daerah yang dipimpinnya, pasti menyadari kondisi ini. Bukannya membangun gedung baru, mereka pasti memilih untuk memaksimalkan fasilitas yang sudah, yang lebih menghemat dana. Saya jadi curiga, jangan-jangan pembangunan ini memang bukan berorientasi pada kebutuhan rakyat, tapi gensi. Mengapa saya curiga demikian? Karena GOR Bung Karna berlokasi nggak terlalu jauh dari GOR Baluran Situbondo. Bukankan pembangunan fasilitas yang sia-sia?

Baca halaman selanjutnya: Daerah barat dan timur …

Daerah barat dan timur Situbondo diterlantarkan

Terlepas dari pemberian nama dan pembangunan yang cacat hukum, pemilihan letak GOR Bung Karna sangat nggak adil. Khususnya bagi warga yang tinggal di daerah barat dan timur Situbondo. Agar lebih jelas, daerah barat dan timur yang saya maksud seperti Besuki dan Asembagus.

Asal  tahu saja, GOR Baluran letaknya di tengah-tengah kota. Sedangkan GOR yang baru akan dibangun di Desa Kilensari. Jarak antara keduanya sekitar 8 kilometer. Jauh? Sebenarnya nggak juga, dengan sepeda motor dua jarak itu hanya butuh kurang lebih 15 menitan. 

Kalau benar-benar niat pemerataan fasilitas, kenapa nggak fasilitas baru itu dbangun di daerah Besuki dan Asembagus? Asal tahu saja, atlet atau warga yang ingin berolahraga dengan fasilitas memadai harus menempuh jarak sekitar 30 kilometer atau sekitar 1 jam perjalanan. Sepertinya, energi untuk berolahraga masyarakat Besuki dan Asembagus habis terlebih dulu untuk memaki-maki susahnya menyalip truk dan kendaraan besar lainnya di sepanjang Jalan Pantura.

Masih banyak pilihan nama lain 

Hal ini yang paling mengganggu saya, nama GOR Bung Karna benar-benar perlu dipertimbangkan ulang. Padahal, masih banyak segudang tokoh lain yang punya pengaruh dan besar bagi Situbondo. Misalnya saja, Ki Pate Alos/Raden Bagus Kasim Wirodipuro, Pangeran Aryo Gajah Situbondo, Raden Ario Pandoe Winoto, As’ad Syamsul Arifi, Letnan Nidin dan Soenardi. Bukankah penggunakan nama-nama tokoh di atas justru bagus buat melambangkan kebesaran dari Situbondo? Mari kita bayangkan nama itu muncul di headline berita “Peletakan Batu Pertama GOR R.B. Kasim Wirodipuro”, keren kan? Eh, kenapa yang dipilih malah nama pejabat yang masih menjaabt sih. Nggak etis, seolah-olah gedung yang dibuat berasal dari kantong pribadinya sendiri. 

Hal-hal di atas yang membuat saya nggak sreg dengan proyek pembangunan GOR Bung Karna. Selain mempertanyakan namanya, saya mempertanyakan urgensinya. Kalau memang benar-benar demi menjawab kebutuhan rakyat, kenapa lokasinya nggak dipertimbangkan baik-baik? Selain itu, kenapa pembangunannya terkesan keburu-buru hingga bernai menabrak aturan-aturan yang ada. 

Penulis: Firdaus Al Faqi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Menghitung Biaya Hidup di Situbondo, Kabupaten dengan UMK Terendah se-Jawa Timur. Memangnya Cukup?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version