Saya ngobrol dengan beberapa teman, lalu saya bertanya soal Godean yang masuk dalam wilayah Bantul. Teman-teman saya spontan mengoreksi dengan nada tinggi, “Bantul opone, Godean ki Sleman!”
Jujur saja saya terkejut. Sebab dalam hitung-hitungan saya, Godean posisinya memang dekat dengan Bantul. Sepersekian detik kemudian saya berpikir, wilayah Godean sebenarnya nanggung jika masuk Kabupaten Sleman.
Godean, wilayah perbatasan Bantul Sleman yang membingungkan
Untuk memvalidasi kebingungan saya terhadap wilayah Godean, saya turut bertanya ke teman saya yang tinggal di wilayah Kota Yogyakarta. Menurutnya, perbatasan Bantul dan Sleman memang membingungkan. Ia kemudian mencontohkan wilayah UMY yang jelas-jelas masih berada di Ring Road Selatan, kalau maju sedikit sudah masuk Sleman. Ini sama halnya seperti kita menanyakan konsep wilayah Piyungan. Niatnya wilayah ini masuk Bantul, Sleman, atau Gunungkidul?
Oke, mungkin konsep wilayah Godean tidak membingungkan seperti Piyungan. Godean bisa dikategorikan masuk ke Kabupaten Sleman jika dilihat dari kesan metropolitannya daerah ini. Pertokoan menghiasi sisi kanan dan kiri. Mulai dari kedai makanan, toko pakaian, kebutuhan rumah tangga, semuanya saya kira tersedia di sini.
Selain itu, nggak bisa dimungkiri kalau arus lalu lintas di Godean sangat padat. Nggak heran sih karena Godean memang menjadi titik pertemuan dari banyak jalan yang nggak kalah ramainya, yakni Persimpangan Pingit, Ring Road Barat, dan HOS Cokroaminoto. Bahkan mungkin kalau ada pembangunan mal di sekitar sini, pelanggannya akan menyaingi Ambarrukmo Plaza dan Malioboro Mall. Tapi mending jangan ada mall, deh, nanti jalannya malah makin runyam!
Baca halaman selanjutnya: Jalanan Godean rusak, khas perbatasan Bantul…