Gaji ART Rp1,7 Juta. Cleopatra Eks JKT48 Perlu Belajar Berhitung dan Melatih Empati Lagi

Gaji ART Rp1,7 Juta. Cleopatra Eks JKT48 Perlu Belajar Berhitung dan Melatih Empati Lagi Mojok.co

Gaji ART Rp1,7 Juta. Cleopatra Eks JKT48 Perlu Belajar Berhitung dan Melatih Empati Lagi (unsplash.com)

Mematok gaji ART rendah adalah bukti banyak pemberi kerja nggak bisa berhitung dan nggak punya hati. 

Cleopatra atau yang lebih akrab disapa Cleo, mantan member grup idola JKT48, sedang ramai diperbincangkan. Belum lama ini dia mengunggah iklan lowongan kerja di Facebook. Isinya, Cleo tengah mencari Asisten Rumah Tangga (ART) dengan gaji Rp1,7 juta dengan jobdesk seabrek. Lowongan kerjanya itu sontak dirujak netizen, begitu juga dengan Cleo. 

Kali ini saya berpihak netizen. Bayangkan, selain gaji yang seuprit, dalam lowongan kerja itu juga tertulis gaji ART akan ditahan selama 3 bulan pertama kerja. Di berbagai media, Cleo menanggapi, syarat ini dipasang supaya ART tidak resign di awal-awal masa kerja seperti yang selama ini dialami. Dia juga menjelaskan bahwa gaji tersebut hanyalah gaji pokok, belum termasuk bonus dan lain-lain. Apapun alasannya, menahan gaji seseorang itu keliru, Mbak Cleo. Untuk gaji pokok pun jumlah tersebut masih terlalu sedikit. 

Netizen yang maha jeli menyoroti besaran gaji ART yang tidak sesuai dengan beban kerja yang diberikan. Unggahan lowongan kerja itu tertulis, asisten rumah tangga harus beres-beres rumah dan momong anak. Sepertinya terlalu naif kalau melihat kasus ini sebagai ketidaktahuan atau kebingungan pemberi kerja, dalam hal ini Cleo, untuk menentukan gaji yang layak. Melihat secara detail postingan loker itu, pemberi kerja sepertinya memang perlu berlatih untuk lebih berempati. Kerja sebanyak itu untuk gaji tidak lebih dari Rp2 juta, kok tega? 

Tugas asisten rumah tangga

Sebelum berbicara lebih jauh soal gaji ART, mari kita ketahui terlebih dahulu lingkup kerja ART. Dalam tatanan sosial, ART bertugas membantu pekerjaan domestik rumah tangga. Pekerjaan tersebut meliputi mencuci, menyapu, mengepel, beres-beres rumah, menyetrika, dan memasak. 

Biasanya, ART tidak dibebankan untuk mengurus atau menjaga anak. Tanggung jawab ini dipasrahkan ke babysitter atau perawat bayi. Kalau ART memang harus manjaga anak, biasanya tugas ini dilakukan sebentar saja. Ketika si ibu mau kamar mandi, misalnya.

Apakah itu artinya salah jika menginginkan ART yang bisa handle keduanya? Beres-beres rumah dan momong anak sekaligus? Sebenarnya, bukan soal salah dan benar. Namun, membebankan seseorang untuk mengurus rumah dan anak sekaligus adalah pekerjaan di luar nalar. Apalagi kalau rumah yang harus diurus gede dan jumlah anaknya banyak. Ingat, ART itu pekerjaan, bukan buruh Romusha.

Gaji ART

Balik soal gaji ART yang layak, menentukan nominalnya memang tidak mudah, banyak variabel yang mempengaruhi. Pertama, pekerja menetap bersama pemberi kerja atau diperkenankan pulang ketika sore hari. Pekerja yang tinggal bersama pemberi kerja berhak mendapatkan gaji yang lebih besar. Wajar, sebab durasi kerja ART yang menginap berpotensi lebih panjang. Saat malam, bukan tidak mungkin ART masih berjibaku dengan piring kotor gara-gara pemilik rumah ngide pengen makan mie malam-malam.

Daerah tempat tinggal  juga menjadi variabel lain gaji ART. Sungguh tidak adil kalau gaji ART di Jakarta sama dengan gaji ART di Pemalang, bukan? Biaya hidupnya saja sudah berbeda, tentu gajinya tidak bisa disamakan. Jangankan berbeda provinsi, yang masih satu daerah pun terkadang standar gajinya bisa berbeda. Contohnya, gaji ART untuk keluarga yang berdomisili di Pondok Indah, jelas berbeda dengan gaji ART di sebuah perumahan di Depok.

Hitungan kasar gaji minimal ART

Sekarang saatnya hitung-hitungan kasar. Urusan cuci dan setrika baju, rata-rata laundry nonpremium mematok harga Rp8.000 per kg. Apabila sabun dan listrik  dikeluarkan dari hitungan atau yang dihitung hanya jasanya saja, maka diperoleh angka sekitar Rp4.000 per kg. Kalau rata-rata baju yang dicuci dalam satu hari adalah 5 kg, maka jasa cuci dan setrika baju yang dilakukan ART seharusnya dihargai Rp20.000 sehari atau Rp600.000 per bulan. 

Selanjutnya tugas memasak. Anggaplah biaya jasa sekali masak dan cuci piring Rp25.000 satu hari, maka upahnya mencapai Rp750.000 per bulan. Itu kalau sehari satu kali memasak saja ya. Berikutnya, urusan nyapu dan ngepel. Kelihatannya sih sepele, tapi di balik pekerjaan dometstik itu terdapat boyok yang bonyok. Apalagi tanggung jawab ini beriringan dengan merapikan ruangan. Semakin berat kalau rumah pemberi kerja sangatlah luas. Saya rasa tidak berlebihan kalau tanggung jawab ini dipatok Rp25.000 sehari atau Rp750.000 satu bulan.

Kalau angka-angka di atas ditotal, angka kasar paling minimal gaji ART adalah Rp2,1 juta per bulan. Eits, itu gaji untuk ART yang tidak menginap lho ya. ART menginap beda lagi hitungannya. Hitung itu tidak jauh berbeda dengan rata-rata gaji ART Jakarta yang diberitakan di media-media sebesar Rp2,5 juta. 

Nah, sekarang kita kembali lagi lowongan dengan gaji Rp1,7 juta dengan jobdesk seabrek. Itu hitungannya dari mana coba? Coba deh para pemberi kerja ini bertanya pada diri masing-masing terlebih dahulu, memangnya mau bekerja dengan tanggung jawab dan gaji segitu?

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Dengan atau Tanpa Asisten Rumah Tangga, Tak Satu pun Membuatmu Lebih Mulia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version