Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

First Love, Cinta Pertama Saya pada Film Thailand

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
21 Januari 2022
A A
First Love, Cinta Pertama Saya pada Film Thailand

First Love, Cinta Pertama Saya pada Film Thailand (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

First Love adalah film yang bikin banyak orang mulai jatuh cinta dengan film Thailand.

Petualangan Sherina dan Batman Begins sudah tertancap kuat pada diri saya sejak kecil. Dua film itu bisa dianggap sebagai film favorit untuk banyak orang juga. Film lokal dan bikinan Amrik memang menjadi hiburan utama di kala itu. Sesekali di hari Minggu, saya juga menonton film bikinan Taiwan, Hongkong, Bollywood, dll. Kadang, di hari yang ajaib nan unik, televisi sering menampilkan film dari negara yang tak pernah saya duga. Film Thailand adalah salah satunya.

Mulai dari Krai Thong, hingga Sagai United yang diputar berulang-ulang setiap beberapa hari sekali. Lewat dua film itu, saya mengenal budaya sinema Negeri Gajah Putih. Meski begitu, saya belum tertarik untuk lebih mengenal film-film Thailand yang lain. Sampai akhirnya di masa remaja saya menemukan sebuah film berjudul First Love a.k.a A Little Thing Called Love (2010). Tentu film bajakan, dan saya menontonnya lewat laptop teman saat di sekolah. Bahkan, subtitle-nya menggunakan bahasa Melayu. Di momen itulah saya suka dengan film Thailand dan mulai ngulik budaya perfilman sana.

Film ini punya tema nan umum, pun jalan cerita yang sebenarnya sederhana sekali. Bisa dibilang, punya vibes-vibes yang FTV SCTV banget. Bercerita soal Nam (Baifern) yang naksir pada seniornya yang bernama Shone (Mario Maurer). Percintaan yang tak mulus, pertemanan yang rusak, patah hati, diam-diam suka, pokoknya merangkum kisah hidup para ABG pada umumnya.

Seorang remaja, jatuh cinta, kebingungan, patah hati, bermasalah dengan temannya, memang terdengar lumrah dan biasa. Tapi, film ini menyajikan semua itu dengan baik dan nggak lebay. Saya hanya sedikit bermasalah pada konflik Shone dengan sejarah bapaknya. Terlalu aneh. Meski begitu, untuk saya yang saat itu masih remaja, mungkin sangat relate dengan apa yang dirasakan Nam maupun Shone. Dan cwk mana yang bisa nggak jatuh hati pada sosok Baifern serta Mario?

Menurut saya penokohannya sangat baik. Tiap tokoh punya kekuatan sendiri-sendiri. Yang bikin saya suka adalah, unsur komedinya sangat kental. Banyak komedi yang disajikan dengan apik, pun tak berlebihan. Mulai dari teman satu geng Nam yang absurd, pun hadir sesuai porsinya. Ada guru yang ganjen dan anti minder, lagi-lagi ditempatkan dengan baik.

Mirip lah, sama film-film Raditya Dika di awal-awal. Hanya saja, logat dan cara ngomong mereka membuat sisi komedi film ini terasa lebih mak jleb buat saya. Mohon maaf, buat kuping kita, bahasa Thailand ini terdengar sangat asing (mungkin begitu juga yang mereka pikir soal bahasa kita). Seperti yang sering dilakukan oleh komedian Hifdzi Khoir, yang kerap menggunakan bahasa Thailand peranakan alien sebagai materi panggungnya.

First Love memuat unsur pencarian jati diri para remaja, hingga soal kepercayaan diri dan self love. Ada sisi mengemis validasi dengan bodoh juga. Hal yang sebenarnya masih atau pernah dilakukan seseorang. Apalagi saat kita remaja, masih labil, bingung, dan ada hormon-hormon aneh yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Menurut saya sih, begitu. Film yang jika saya tonton lagi, mampu membawa saya ke masa saat belum punya KTP dekade lalu.

Baca Juga:

10 Rekomendasi Film Dewasa Thailand Terbaik yang Sayang Dilewatkan

7 Rekomendasi Film Semi Thailand yang Tidak Boleh Dilewatkan

Intinya, First Love adalah cinta pertama saya (dan mungkin banyak orang) pada film-film Thailand. Apalagi yang saat itu masih pada SMP,alias masih remaja tanggung. Di mana profil Facebook-nya menggunakan foto mereka berdua, Nam dan Shone. Setelah saya nonton First Love, saya mulai menonton film Thailand yang lain. Mulai dari film horornya, komedinya, hingga film laganya yang aduhai juga. Akhirnya, film ini juga masuk menjadi film bersejarah dalam hidup saya dan mungkin banyak orang. Namanya juga cinta pertama, tak mungkin bisa dilupakan.

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Januari 2022 oleh

Tags: film thailandfirst love
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

First Love, Cinta Pertama Berakhir Indah Hanya Ada di Serial Netflix Terminal Mojok

First Love, Cinta Pertama Berakhir Indah Hanya Ada di Serial Netflix

3 Desember 2022
The Medium: Film Horor Found Footage, tapi Kameramennya Bikin Bingung terminal mojok.co

The Medium: Film Horor Found Footage, tapi Kameramennya Bikin Bingung

21 Oktober 2021
Rekomendasi Film Thailand 18+ untukmu yang Sudah Dewasa Terminal Mojok

Rekomendasi Film Thailand 18+ untukmu yang Sudah Dewasa

31 Maret 2022
Film Thailand itu Lebih Menarik dari Film Korea, Ini Alasannya terminal mojok.co

Film Thailand Itu Lebih Menarik dari Film Korea, Ini Alasannya

4 September 2020
10 Rekomendasi Film Dewasa Thailand Terbaik yang Sayang Dilewatkan

10 Rekomendasi Film Dewasa Thailand Terbaik yang Sayang Dilewatkan

10 Oktober 2024
How To Make Millions Before Grandma Dies Bukan Lomba Nangis (Unsplash)

Film “How To Make Millions Before Grandma Dies” Bukan Ajang Siapa yang Nangisnya Paling Kejer!

26 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.