Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Fenomena Menukar Uang Cetakan Baru Menjelang Lebaran Masih Relevan Nggak, sih?

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
12 Mei 2021
A A
Fenomena Tukar Uang Cetakan Baru Menjelang Lebaran Masih Relevan Nggak, sih_ terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Menjelang Idulfitri, selalu ada tradisi yang dijalani oleh sebagian, mungkin juga kebanyakan orang. Salah satunya adalah bagi-bagi amplop berisikan sejumlah uang. Biasanya dibagikan oleh sanak famili yang sudah bekerja atau memiliki penghasilan sendiri. Disadari atau tidak, tradisi ini menjadi salah satu momen yang paling ditunggu setiap Idulfitri. Uang yang didapat lumayan gitu, buat nambah uang jajan.

Nah, dalam prosesnya, seseorang yang bagi-bagi amplop saat lebaran, biasanya menggunakan uang cetakan baru. Masih rapi. Bahkan, minim lipatan sama sekali. Meski menggunakan uang tunai bekas transaksi sana-sini atau yang sudah lusuh pun nggak masalah, tapi ya tetap saja uang cetakan baru lebih memiliki kesan tersendiri bagi para penerimanya.

Tak jarang, saat dikeluarkan dari amplop, uang cetakan baru yang masih terbilang kaku, dihirup terlebih dahulu. Aromanya khas aja gitu. Sensasinya betul-betul menyenangkan dan hampir selalu menjadi ajang pamer bagi anak-anak pada masanya.

Biasanya, proses mendapatkan/menukar uang dengan cetakan baru bisa dilakukan di banyak bank terdekat. Prosesnya beragam. Ada yang harus konfirmasi terlebih dahulu sambil menyebutkan nominal uang, ada pula yang bisa datang secara langsung. Selama stok uang baru masih ada, pasti akan dilayani oleh petugas bank. Tentu saja hal ini tergantung kebijakan dari setiap bank.

Sebagai mantan pekerja bank selama hampir tiga tahun, saya pernah memiliki pengalaman serupa, melayani setiap nasabah yang ingin menukarkan uang baru menjelang Idulfitri. Fenomena sekaligus tradisi ini selalu ada dari tahun ke tahun. Makanya, tidak heran tiap bank punya strategi tersendiri agar nasabah tidak membludak, teratur, namun tetap berusaha memberikan pelayanan sesuai yang diharapkan oleh nasabah.

Cara lain yang biasa digunakan oleh para pemburu uang cetakan baru, selain pergi ke beberapa bank, biasanya melipir ke beberapa ruas jalan. Lantaran ada segelintir orang yang membikin fenomena sekaligus tradisi ini menjadi peluang bisnis musiman menjelang Lebaran: jual-beli uang cetakan baru.

Prosesnya terbilang fleksibel dan sederhana, sebagaimana jual-beli pada umumnya. Misalnya, seseorang ingin mendapatkan uang pecahan Rp5 ribuan satu gepok (satu gepok atau satu ikat, biasanya ada 100 lembar. Artinya, satu gepok Rp5 ribuan totalnya Rp500.000).

Jika ia pergi ke bank, tinggal menukar uang dengan jumlah yang sama. Namun, ketika seseorang lebih memilih membeli uang cetakan baru melalui seseorang—yang biasanya stand by—di pinggir jalan, tentu saja ada fee tambahan sebagai “uang capek/jasa”. Keuntungan yang diambil tiap transaksi pun beragam. Mulai dari Rp5 ribu hingga ratus ribuan. Tergantung negosiasi antara si penjual uang dan pelanggan.

Baca Juga:

Bukan karena Rasanya Enak, Biskuit Khong Guan Dibeli karena Bisa Memberi Status Sosial

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran

Lantas, apakah fenomena sekaligus tradisi tukar uang menjelang Lebaran masih relevan hingga sekarang? Jawabannya, bisa iya, bisa juga tidak. Di luar daripada gengsi semata, tradisi ini lebih kepada menyesuaikan kondisi perekonomian seseorang. Kalau ada, ya sah-sah saja jika ingin dilakukan. Namun, semisal sedang tidak ada uang lebih, buat apa dipaksakan?

Selain itu, menukarkan uang cetakan baru di bank akan terasa lebih aman dan nyaman dibanding di tempat atau melalui seseorang yang menjual uang cetakan baru. Pertama, keaslian uang lebih terjamin. Kedua, tidak ada biaya tambahan alias tidak harus mengeluarkan bujet tambahan.

Memang, sebagian orang berpikir bahwa, transaksi di bank sering kali ribet. Belum lagi harus menunggu dengan panjang antrean yang, terkadang bikin mangkel setengah mampus. Namun, percaya sama saya, transaksinya akan lebih aman dan nyaman.

Itu kenapa, saran dari saya yang seorang mantan banker, jika ingin menukar uang cetakan baru, sebaiknya lakukan konfirmasi terlebih dahulu sekira 3-7 hari sebelumnya. Pasti akan dicatat oleh pegawai bank. Ketika sudah hari H, tinggal transaksi dan uang cetakan baru pun sudah disiapkan dengan baik.

Terakhir, apakah fenomena menukar/membagikan uang cetakan baru secara fisik menjelang atau setiap Lebaran masih relevan hingga sekarang? Sekali lagi, bisa iya, bisa juga tidak. Kalau kalian merasa diberi uang tunai jauh lebih mudah dalam bertransaksi, sah-sah saja. Nggak ada masalah. Kalaupun nggak, ya tinggal minta transfer ke nomor rekening atau akun e-wallet saja lah.

BACA JUGA 3 Tempat yang Cocok untuk Tukar Uang Receh dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Mei 2021 oleh

Tags: angpaoIdulfitriLebaranTHRtukar uang
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Ngapain, Sih, Sewa iPhone untuk Flexing Saat Lebaran? Segitu Hausnya akan Pengakuan, ya?  

Ngapain, Sih, Sewa iPhone untuk Flexing Saat Lebaran? Segitu Hausnya akan Pengakuan, ya?  

27 Maret 2025
Begini Rasanya Nggak Pernah Mudik Lebaran Sejak Lahir

Begini Rasanya Nggak Pernah Mudik Lebaran Sejak Lahir

23 April 2023
5 Barang yang Sebaiknya Jangan Dijadikan Hampers Lebaran Mojok.co

5 Barang yang Sebaiknya Jangan Dijadikan Hampers Lebaran

19 Maret 2025
ramadan di kampung halaman

Merindu Ramadan di Kampung Halaman

26 Mei 2019
Ketupat Mini Instan Adabi Adalah Solusi buat Kamu yang Nggak Bisa Ikut Tradisi Kupatan di Kampung Halaman terminal mojok

Ketupat Mini Instan Adabi Adalah Solusi buat Kamu yang Nggak Bisa Ikut Tradisi Kupatan di Kampung Halaman

19 Mei 2021
Kalau di Kota Ada Kirim Parsel, di Desa Ada Ater-ater Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang Terima kasih kepada Tim Pencari Hilal! Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Lebaran Buku Turutan Legendaris dan Variasi Buku Belajar Huruf Hijaiyah dari Masa ke Masa Serba-serbi Belajar dan Mengamalkan Surah Alfatihah Pandemi dan Ikhtiar Zakat Menuju Manusia Saleh Sosial Inovasi Produk Mushaf Alquran, Mana yang Jadi Pilihanmu? Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni Ngaji Alhikam dan Kegalauan Nasib Usaha Kita Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang? Saya Masih Penasaran dengan Sensasi Sahur On The Road Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Horornya Antrean Panjang di Pesantren Tiap Ramadan Menjadi Bucin Syar'i dengan Syair Kasidah Burdah Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Pandemi Corona Datang, Ngaji Daring Jadi Andalan Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Aduh, Lemah Amat Terlalu Ngeribetin Warung Makan yang Tetap Buka Saat Ramadan Tong Tek: Tradisi Bangunin Sahur yang Dirindukan Kolak: Santapan Legendaris Saat Ramadan

Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang

22 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.