Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Feeder BRT Semarang, Murahnya Bikin Ikhlas, Kurangnya Bikin Tertawa

Budi oleh Budi
17 September 2025
A A
Feeder BRT Semarang, Murahnya Bikin Ikhlas, Kurangnya Bikin Tertawa

Feeder BRT Semarang, Murahnya Bikin Ikhlas, Kurangnya Bikin Tertawa

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau ada yang bilang naik transportasi publik itu selalu penuh drama, saya kira orang itu pernah mencoba Feeder BRT Semarang. Bukan karena dramanya lebay ala sinetron, tapi karena sensasi naik feeder itu komplet. Dari mulai perasaan kagum karena tarifnya murah meriah, sampai pasrah karena guncangan suspensinya lebih kuat daripada urusan asmara.

Feeder ini sebenarnya bagian dari sistem Bus Rapid Transit (BRT) Semarang. Tugasnya mulia, menjangkau jalan-jalan kecil yang kadang terlalu sempit untuk dilalui bus besar. Gambarannya, semacam pasukan kecil yang dikerahkan agar transportasi publik bisa sampai ke sudut-sudut kota, dari kampung, perumahan, sampai jalan tikus. Dan semua itu bisa kita nikmati hanya dengan tarif empat ribu rupiah saja.

Empat ribu, sudah termasuk fasilitas AC, tempat duduk empuk (setidaknya secara teori), dan pengalaman spiritual berjamaah kalau kebetulan sopirnya ngebut.

Armada yang tampak gagah dari luar

Salah satu hal menarik dari feeder BRT Semarang adalah pilihan armadanya. Mayoritas menggunakan Isuzu Elf, kadang juga ada yang berbasis Mitsubishi Colt Diesel microbus. Mobil-mobil ini kapasitasnya berkisar antara 12 sampai 16 penumpang. Secara mesin, tergolong tangguh untuk jalur menanjak maupun jalanan sempit. Bodinya ramping, mesinnya bandel, dan suku cadangnya gampang ditemukan. Dari luar, tampilannya sering kali rapi. Cat putih dipadu dengan livery BRT, kaca agak gelap, dan ban terlihat masih sehat. Kalau dipotret dari luar, kelihatan gagah, siap melaju seperti armada pariwisata.

Tapi ibarat kencan pertama dengan gebetan dari aplikasi kencan, kesan luar kadang menipu. Begitu pintu dibuka dan kaki melangkah masuk, barulah realitas menyambut dengan wajah apa adanya. Kursi mungkin tampak empuk, tapi sudah agak kempes. Pegangan jelas masih ada. Dan AC yang dipasang, meski masih berputar, sering kali lebih mirip kipas angin kos-kosan daripada pendingin ruangan.

Namun, harus diakui, armada feeder BRT Semarang ini memang pekerja keras. Setiap hari wara-wiri menembus jalanan kecil, mengangkut pelajar, pekerja, ibu-ibu belanja, sampai bapak-bapak yang sekadar ingin jalan-jalan hemat. Jadi kalau ada kekurangan, sebenarnya bisa dimaklumi. Meski tetap saja, penumpang sering berharap perawatan lebih serius, biar nggak cuma gagah di luar tapi juga nyaman di dalamnya.

Feeder BRT Semarang: AC-nya lunglai, suspensi keras dan bau mesin yang merangsek

Pengalaman paling khas saat saya naik feeder adalah AC-nya. Entah kenapa, hawa dinginnya sering tidak konsisten. Kadang terasa lumayan, kadang hanya sekadar hembusan angin tipis-tipis. Pernah suatu kali saya duduk di kursi belakang, tiupan angin terasa, tapi AC-nya lebih mirip kipasan lembut dari nenek yang sedang mengusir nyamuk.

Selain AC, bau mesin juga kadang menyelinap masuk. Aroma solar tipis-tipis tiba-tiba menyeruak, bikin suasana kabin jadi tidak nyaman. Perpaduan bau parfum penumpang, keringat setelah jalan kaki, dan solar yang ikut masuk lewat ventilasi benar-benar menciptakan pengalaman olfaktori yang tidak bisa dilupakan. Kalau ada penumpang yang pusing, wajar saja. Itu memang wangi khas feeder, aroma perjuangan transportasi publik.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

Lalu soal suspensi, ini bagian yang paling “juara”. Jalanan Semarang, terutama di daerah perkampungan atau jalur alternatif, sering kali tidak rata. Begitu feeder BRT Semarang melintas, suspensinya seperti langsung beraksi, menghantam lubang dan polisi tidur dengan semangat. Penumpang serentak ikut berjoget, meski tanpa musik. Kursi belakang biasanya yang paling parah, guncangannya bisa bikin kepala hampir terbentur atap.

Murah membuat kita menjadi penumpang yang ikhlas

Namun, di balik semua kekurangan itu, sulit rasanya marah. Dengan tarif empat ribu, kita sebenarnya sudah diuntungkan. Kalau naik ojol, jangankan keliling kota, baru jalan dua kilometer saja tarifnya bisa belasan ribu. Sementara feeder bisa membawa kita jauh, berpindah trayek, bahkan kadang bisa keliling kota, meski dengan konsekuensi sedikit oleng dan pegal.

Transportasi publik memang selalu punya plus minus. Di satu sisi, kita berharap nyaman, terawat, dan wangi. Di sisi lain, dengan harga semurah itu, kita jadi makhluk yang gampang memaafkan. AC tidak dingin? Ya sudah. Suspensi keras? Anggap saja latihan keseimbangan. Bau mesin masuk kabin? Minimal kita masih bisa bernapas lah.

Feeder BRT Semarang akhirnya jadi semacam pasangan hidup sederhana. Banyak kurangnya, tapi tetap setia mengantar kita. Mau protes keras-keras, tapi kok rasanya kufur nikmat. Lebih baik kita tertawa, berbagi cerita dengan penumpang lain, dan menjadikan semua itu pengalaman kolektif.

Naik feeder itu bukan sekadar perjalanan dari titik A ke titik B. Ia adalah pelajaran hidup tentang kesabaran, solidaritas, dan seni menerima kenyataan. Di dalam feeder, kita belajar bahwa murah memang tidak selalu nyaman, tapi tetap bisa membawa kita sampai tujuan. Dan kadang, perjalanan yang tidak nyaman justru lebih berkesan untuk diceritakan.

Yah, seenggaknya bisa mengukir ceritanya sendiri di hati para penumpangnya lah ya.

Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Bus Pengumpan Trans Semarang, Sebaik-baiknya Pengalaman Naik Transportasi Umum

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 September 2025 oleh

Tags: BRTbrt semarangfeeder brt semarangSemarang
Budi

Budi

Suka minum es teh.

ArtikelTerkait

3 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi di Tuntang, Kabupaten Semarang (Unsplash)

3 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi di Tuntang, Kabupaten Semarang

21 Agustus 2022
Terminal Mangkang Masih Sepi, Tenggelam dalam Bayang-bayang Terminal Terboyo

Terminal Mangkang Masih Sepi, Tenggelam dalam Bayang-bayang Terminal Terboyo

19 Juli 2023
Mranggen, Kecamatan di Demak yang Lebih Akrab dengan Semarang Mojok.co

Mranggen, Kecamatan di Demak yang Lebih Akrab dengan Semarang

26 Februari 2024
Jangan Punya Rumah Dekat Jalur Pantura kalau Nggak Siap Menghadapi Hawa Panas dan Truk Tronton "Nyasar" Mojok.co

Jangan Punya Rumah Dekat Jalur Pantura kalau Nggak Siap Menghadapi Hawa Panas dan Truk Tronton “Nyasar”

12 Juli 2024
Sebelum Jakarta Tenggelam, Inilah 5 Tanda Semarang Bakal Kelelep Duluan di Laut Jawa

Sebelum Jakarta Tenggelam, Inilah 5 Tanda Semarang Bakal Kelelep Duluan di Laut Jawa

24 Juli 2024
Terminal Sruwen Semarang: Tempatnya Strategis, tapi Sepinya Bikin Miris

Terminal Sruwen Semarang: Tempatnya Strategis, tapi Sepinya Bikin Miris

30 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.