Fakultas Kedokteran, Fakultas Paling Terhormat Melebihi Fakultas Lainnya di Indonesia

Fakultas Kedokteran, Fakultas Paling Terhormat Melebihi Semuanya (Unsplash)

Fakultas Kedokteran, Fakultas Paling Terhormat Melebihi Semuanya (Unsplash)

Masih banyak orang yang menganggap bahwa kuliah di Fakultas Kedokteran adalah pencapaian tertinggi. Mereka langsung mendapatkan cap “anak cerdas”. Padahal, masih banyak jurusan lain yang terkenal sulitnya, misalnya kuliah di rumpun teknik. Namun tetap saja, fakultas yang juga biasa disebut Pendidikan Dokter adalah salah jurusan yang paling diminati di Indonesia. 

Untuk masuk Fakultas Kedokteran, baik PTN maupun PTS, tergolong sulit dan memakan biaya yang besar. Jika jurusan lain menggunakan Sistem Satuan Kredit atau SKS, Kedokteran menggunakan sistem blok. Jadi, mahasiswa Kedokteran harus menempuh beberapa blok di setiap semester. 

Namun, peminatnya tetap tinggi lantaran banyak yang menganggap Fakultas Kedokteran itu menawarkan karier yang jelas dan cerah. Lalu, selain karier yang jelas, apakah ada alasan lain yang membuat fakultas ini menjadi favorit?

Lulusan Fakultas Kedokteran itu sangat dihormati

Lulusan Fakultas Kedokteran di Indonesia akan menyandang status yang sangat dihormati. Pekerjaan menyembuhkan dan menyelamatkan nyawa manusia memang memegang strata tinggi di tengah kehidupan masyarakat. Makanya, zaman dulu, kalau orang tua bertanya ke anak-anak soal cita-cita, banyak yang menjawab ingin jadi dokter. 

Selain itu, mesin atau teknologi tidak bisa dengan mudah menggantikan lulusan Fakultas Kedokteran. Maklum, sebagai dokter, juga harus memiliki jiwa sosial yang tinggi. Mereka berhadapan langsung dengan masyarakat, khususnya manusia yang memiliki penyakit atau keresahan. Selama manusia masih ada di bumi, selama itu pula ilmu kedokteran akan selalu diminati. Itulah kenapa seleksi masuk fakultas ini cukup ketat.

Tahapan panjang menjadi seorang dokter

Untuk mendapatkan gelar dokter, mahasiswa Fakultas Kedokteran harus melewati tahapan yang sangat panjang. Misalnya, untuk mendapatkan gelar sarjana, mahasiswa Fakultas Kedokteran harus menempuh kuliah selama 4 tahun. Tahapan ini disebut pra-klinik. 

Mahasiswa akan mempelajari berbagai ilmu yang terkait dengan cara sistem tubuh bekerja, penyakit, dan cara penyembuhan. Selain itu, mereka juga mempelajari etika profesi. Mahasiswa akan menghadapi berbagai ujian seperti pre-test dan post-test, OSCE, responsi, tutorial, dan ujian blok.

Setelah mendapatkan gelar sarjana, para calon dokter akan menghadapi tahapan koas atau klinik selama 2 tahun. Mereka akan menempati berbagai spesialisasi yang berbeda di rumah sakit. Misalnya, mereka mengisi pediatri, neurologi, dokter umum, OBGYN dan lainnya. 

Para dokter muda akan menghabiskan 4 hingga 8 minggu untuk satu spesialisasi. Setelah itu, lulusan Fakultas Kedokteran akan berotasi ke spesialisasi lainnya. Tahapan ini membantu mahasiswa supaya dapat mengaplikasikan ilmu pra-klinik. Nah, di sini, mereka juga berhadapan dengan pasien.

Tahapan PPDS

Setelah selesai tahapan klinik, lulusan Fakultas Kedokteran akan melanjutkan ke tahap uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter (PPDS). Jika selesai tahap ini, mereka akan meraih gelar dokter. 

Setelah mengucapkan sumpah dokter, mereka akan lanjut tahap internship. Tahapan ibi penting supaya dokter muda dapat melamar pekerjaan di rumah sakit atau buka praktik. Tahapan ini memakan waktu 1 tahun, dengan ditempatkan di berbagai rumah sakit dan puskesmas. Selesai internsip, mereka akan mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) untuk melamar pekerjaan maupun melanjutkan spesialisasi.

Wah, ternyata perjalanan untuk menjadi seorang dokter itu tidak mudah. Selain menghabiskan waktu selama kurang lebih 7, mahasiswa Fakultas Kedokteran tidak boleh menyerah begitu saja. Ingat, pada akhirnya, lulusan fakultas ini berkaitan dengan menyelamatkan nyawa manusia.

Penulis: Lidwin Julyus

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 10 Jurusan Kuliah yang Bakal Punya Karier Cemerlang di Dunia Kerja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version