Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

4 Mitos Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang Perlu Diluruskan agar Calon Maba Tidak Tertipu

Yessica Octa Fernanda oleh Yessica Octa Fernanda
14 Februari 2024
A A
4 Mitos Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang Perlu Diluruskan agar Calon Maba Tidak Tertipu Mojok

4 Mitos Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang Terlanjur Dipercaya Banyak Orang, Perlu Diluruskan agar Calon Maba Tidak Tertipu (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) biasanya lebih terpandang daripada fakultas lain. Di berbagai perguruan tinggi, jurusan-jurusan di fakultas ini banyak diminati. Itu mengapa persaingan masuk ke FEB kerap kali lebih sulit daripada fakultas lain. 

Saya adalah salah satu dari manusia yang beruntung itu.  Saat ini, sudah lebih dari 3 tahun saya menuntut ilmu di sana. Selama berkuliah, saya merasa banyak kabar kurang tepat seputar mahasiswa FEB. Berbagai kabar yang beredar itu bagai mitos yang belum tentu kebenarannya, tapi terlanjur dipercaya banyak orang.  

Sayangnya, banyak orang memilih untuk langsung percaya daripada bertanya langsung ke kami, mahasiswa FEB yang mengalaminya. Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin meluruskan beberapa mitos tersebut. 

#1 Mahasiswa FEB pasti punya karier yang cemerlang

Berhasil masuk FEB suatu perguruan tinggi memang pencapaian yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Apalagi, minat calon mahasiswa masuk ke fakultas ini semakin besar dari tahun ke tahun. Itu mengapa, keberhasilan masuk FEB kerap dipandang banyak orang sebagai gerbang awal kesuksesan di masa mendatang. 

Sejujurnya label-label semacam ini menjadi tekanan bagi mahasiswa FEB. Lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis memang punya prospek karier yang cemerlang. Namun, tetap saja, jalan setiap orang jelas berbeda-beda. Tidak semuanya punya kesempatan jadi CEO, akuntan, ekonomi, manager, financial consultant, dan karier mentereng lainnya. 

Tidak sedikit lulusan FEB yang kesulitan ketika mencari pekerjaan. Persaingan pekerjaan bagi lulusan FEB begitu ketat saat ini, mengingat lulusan fakultas ini semakin hari semakin banyak. 

#2 Lulusannya punya gaji 2 digit

Mitos yang satu ini nggak jauh-jauh dari poin pertama. Prospek karier yang cerah kerap kali diiringi dengan pendapatan yang selangit. Minimal 2 digit lah. 

Kenyataannya, banyak mahasiswa FEB yang sulit mendapat pekerjaan sekalipun kemampuannya sangat mumpuni. Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, sejauh pengamatan saya, salah satu penyebabnya adalah lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan pencari kerja. Jadi lulusan FEB tidak saja perlu mumpuni, tapi juga perlu benar-benar mahir di bidangnya. Inilah tantangannya 

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

#3 Mahasiswanya suka hedon

Mahasiswa FEB pasti berpenampilan kece sudah menjadi citra yang umum di kampus-kampus. Kalau di kampus saya, masuk kawasan FEB seolah-olah ada peragaan busana, saking beragam dan apik selera fesyen mahasiswanya. Selera fesyen yang tentu saja perlu modal untuk mendapatkannya. 

Selain fesyen yang menguras kantong, mahasiswa FEB terkenal hedon alias suka membeli barang-barang mahal. Kalau ditarik dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa, mereka cenderung tidak berpikir panjang untuk jajan makanan dan barang yang dianggap mahal bagi kantong mahasiswa.

Hal-hal di atas memang tidak salah. Namun, perlu menjadi catatan bahwa masih banyak juga mahasiswa FEB yang tidak seperti itu. Ada juga kok mahasiswa yang berpakaian biasa saja dan ngirit ketika jajan. Sejauh pengamatan saya sih, gaya hidup yang hedon tergantung dari pergaulan mahasiswanya. 

#4 Mahasiswa FEB pasti punya bisnis

Sebenarnya nggak salah ketika masyarakat umum menganggap mahasiswa FEB pasti memiliki usaha atau bisnis. Wong dari namanya saja sudah jelas, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tidak salah kalau mahasiswanya dianggap berkaitan dengan duit dan bisnis dalam kehidupan sehari-hari. 

Akan tetapi, kenyataannya, mayoritas mahasiswa FEB tidak menjalankan bisnis. Mereka cenderung fokus kuliah atau bekerja part time. Punya usaha atau bisnis itu ada ilmunya dan tentu ada modalnya. 

Ilmunya sih udah ada di perkuliahan, kalau modalnya ya wajib kerja dulu dan menabung. Kecuali, mahasiswa mendapatkan modalnya dari keluarga atau meneruskan usaha keluarga, itu beda cerita. Dengan kata lain, mereka yang bisa berbisnis ketika masih kuliah di FEB benar-benar punya privilese. 

Di atas mitos-mitos seputar mahasiswa FEB yang perlu diluruskan. Saya rasa perlu meluruskan hal-hal di atas supaya tidak banyak orang salah paham. Kesal juga dianggap begini-begitu hanya karena menyandang status mahasiswa FEB, padahal aslinya sama sekali tidak demikian. Mitos ini perlu dijelaskan supaya calon mahasiswa paham betul dunia yang akan mereka hadapi sebelum memilih fakultas ini untuk kuliah. 

Penulis: Yessica Octa Fernanda
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Jurusan Ilmu Komunikasi: Kuliahnya Nggak Gampang, Cari Kerjanya Susah. Pantas Aja Masuk Daftar Jurusan Paling Disesali!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Februari 2024 oleh

Tags: fakultasFakultas Ekonomi dan BisnisFEBMahasiswa
Yessica Octa Fernanda

Yessica Octa Fernanda

Mahasiswa teladan.

ArtikelTerkait

Jangan Jadikan Aktif di Ormawa sebagai Alasan Nilai Jelek

Jangan Jadikan Aktif di Ormawa sebagai Alasan Nilai Jelek

5 Januari 2023
dosen penguji

Ketahui Tipe Dosen Penguji Skripsi dan Kerja Praktik, Supaya Tidak Dibantai Saat Ujian

4 Agustus 2019
Parkir Sembarangan di Kampus Bisa Masuk Akun Medsos Khusus, Menghibur dan Bikin Kapok Mojok.co

Parkir Sembarangan di Kampus Saya Bisa Masuk Akun Medsos Khusus, Menghibur dan Bikin Kapok

23 November 2023
Sisi Suram Sekolah Kedinasan, Senioritas Masih Kental hingga Tidak Bisa Bersuara Kritis ke Negara Mojok.co

Sisi Suram Sekolah Kedinasan, Senioritas Masih Kental hingga Nggak Boleh Kristis sama Negara

15 Juni 2025
capek

Menanggapi Semua Tulisan Soal Divisi Kepanitiaan yang Merasa Paling Berat: Saya yang Baca Aja Sampai Ikutan Capek

22 Agustus 2019
Hidup Penerima KIPK Kerap Disangka Enak karena Dapat Bantuan, padahal Hidupnya Terseok-seok dan Berdarah-darah

Hidup Penerima KIPK Kerap Disangka Enak karena Dapat Bantuan, padahal Hidupnya Terseok-seok dan Berdarah-darah

19 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.