Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Enola Holmes dan Sensasi Ikut Larut dalam Petualangannya

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
30 September 2020
A A
Enola Holmes dan Sensasi Ikut Larut dalam Petualangannya terminal mojok.co

Enola Holmes dan Sensasi Ikut Larut dalam Petualangannya terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai penggemar sekaligus ikut mengoleksi beberapa novel terjemahan Sherlock Holmes, saya begitu antusias saat mengetahui pada 23 September 2020 lalu, film Enola Holmes tayang di Netflix. Bagaimana tidak, Enola Holmes mengisahkan tentang petualangan yang melibatkan keluarga Holmes, termasuk Mycroft Holmes (kakak dari Sherlock Holmes) dan Sherlock Holmes sendiri.

Keseluruhan cerita berdasarkan sudut pandang Enola Holmes yang mencari ibunya karena mendadak hilang bertepatan pada ulang tahunnya yang ke-16. Porsi kehadiran Sherlock Holmes dan Mycroft Holmes lebih sedikit pada film ini. Bahkan dapat dikatakan hanya sebagai peran pembantu. Keterlibatan mereka tidak begitu mendalam dan hanya sekadar pelengkap saja. Bisa dipahami karena secara keseluruhan, cerita ini milik Enola Holmes.

Di luar dari permasalahan mengenai isu feminisme yang sempat menjadi perdebatan, secara keseluruhan, film ini menyajikan petualangan yang seru sejak awal mula cerita. Dimulai dari adegan yang memperlihatkan Enola yang sedang bersepeda dan melakukan narasi mengenai kehidupannya.

Bagaimana Ayahnya sudah meninggal sejak ia masih bayi dan kedua kakaknya, Mycroft dan Sherlock Holmes, yang selalu bepergian untuk menyelesaikan banyak kasus karena profesi mereka adalah detektif swasta. Sebetulnya, Mycroft Holmes bekerja untuk pemerintahan Inggris, hanya saja ia sering kali membantu Sherlock ketika ada kasus yang sangat rumit.

Dari gambaran karakter, Enola Holmes adalah sosok periang, perempuan remaja pemberani, juga memiliki keingintahuan yang sangat tinggi. Beberapa kemampuan seperti permainan kata dan bela diri didapat secara langsung dari ibunya. Karakter Sherlock Holmes pada film ini betul-betul menyesuaikan seperti apa yang diceritakan pada novel karangan Sir Arthur Conan Doyle. Penuh deduksi, tidak banyak bicara, serta pembawaan yang terkesan ‘dingin’.

Lain halnya dengan Mycroft Holmes yang entah kenapa pada film Enola Holmes, terkesan galak dan tidak bisa diajak kompromi. Padahal, pada beberapa novelnya, Mycroft digambarkan sebagai sosok yang humoris dan memiliki intelegensi di atas Sherlock Holmes. Hanya saja, ia tidak mau repot seperti Sherlock yang harus menyelidiki banyak kasus. Ia lebih tertarik pada politik dan menjadi bagian penting dari pemerintahan agar dapat mengontrol kebijakan dengan baik.

Bisa jadi, karakter Mycroft dibuat galak dan suka marah-marah karena pada film ini, ia mengemban tanggung jawab untuk mengurus keluarga, termasuk Enola, menggantikan posisi ayahnya.

Secara menyeluruh, konflik pada film Enola Holmes terbilang kompleks. Rumit. Tapi, berhasil dibuat sesederhana mungkin. Salah satunya, menunjukkan nilai feminisme bahwa Enola ingin menjadi perempuan independen yang dapat menentukan jalan hidupnya sendiri, beserta apa pun aktivitas yang dijalani pada kehidupan sehari-hari. Pada film ini, bahkan ia betul-betul menolak untuk disekolahkan di kelas bagaimana caranya menjadi perempuan yang anggun.

Baca Juga:

6 Rekomendasi Film Detektif Lawas selain Sherlock dan Poirot

Moriarty The Patriot: Meraih Dunia Ideal dengan Eksekusi Kejahatan yang Brutal

Hal yang menyenangkan ketika mengikuti alur cerita film ini adalah, Enola Holmes menjadi narator dan berbicara secara langsung. Seperti seseorang yang sedang memandu kita dan beberapa kali bertanya kepada penonton mengenai keputusan apa yang harus ia ambil atau apa yang sebaiknya dilakukan.

Enola Holmes memiliki rating PG (Parental Guidance) 13 untuk beberapa adegannya. Karena memang dapat dikategorikan juga sebagai petualangan anak remaja yang mudah dipahami. Segala bentuk teka-teki pun diberi penjelasan bagaimana cara menyelesaikannya. Tidak seperti film Sherlock Holmes lainnya yang betul-betul mengajak para penonton untuk berpikir, bagaimana satu dan lain halnya bisa terjadi.

Sayangnya, film ini sangat anti-klimaks. Apa yang dilakukan oleh Enola sepanjang cerita, petualangan yang dilewati, serta teka-teki yang diselesaikan dengan baik dari ibunya sejak ia pergi, seakan tidak memiliki makna dan terlalu klise. Pertanyaan soal ke mana dan mengapa ibunya pergi tidak terjawab sama sekali hingga akhir cerita. Rasanya jadi ada yang janggal aja gitu.

Di luar dari hal tersebut, secara keseluruhan, Enola Holmes tetap layak untuk ditonton. Khususnya bagi kalian yang menyukai film bergenre petualangan, aksi, juga teka-teki. Dan karena film ini termasuk tontonan yang ringan, kita hanya tinggal mengikuti alur ceritanya dari awal hingga akhir untuk memahami apa yang terjadi.

Sebelum nonton, saran saya, jangan lupa siapkan popcorn atau camilan terbaikmu. Karena film ini berdurasi sekitar 2 jam dan sangat disayangkan jika ditonton tanpa camilan.

BACA JUGA Menghitung Gaji Dr. Watson, Asisten Kepercayaan Sherlock Holmes dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2020 oleh

Tags: Enola HolmesSherlock Holmes
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Sumber gambar: YouTube Nation of Anime

Moriarty The Patriot: Meraih Dunia Ideal dengan Eksekusi Kejahatan yang Brutal

10 September 2021
Menghitung Gaji Dr. Watson, Asisten Kepercayaan Sherlock Holmes

Menghitung Gaji Dr. Watson, Asisten Kepercayaan Sherlock Holmes

26 April 2020
pipa cangklong tembakau cacah mojok

Balada Pipa Cangklong: dari Simbol Borjuis Penindas Sampai Perlawanan Zapatista

16 Februari 2021
Seandainya Sherlock Holmes Tinggal di Indonesia dan Ikut Melawan Omnibus Law terminal mojok.co

Seandainya Sherlock Holmes Tinggal di Indonesia dan Ikut Melawan Omnibus Law

7 Oktober 2020
film king arthur: improvisasi Guy Ritchie

Improvisasi: Memaafkan Charlie Hunnam, Tom Holland dan Marisa Tomei

6 Mei 2019
6 Rekomendasi Film Detektif Lawas selain Sherlock dan Poirot

6 Rekomendasi Film Detektif Lawas selain Sherlock dan Poirot

1 Juni 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.