Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

4 Pilihan Jawaban Saat Ditanya tentang Gelar S.Hum.

M. Shafwan Syafiq oleh M. Shafwan Syafiq
15 April 2020
A A
Empat Pilihan Jawaban Saat Kamu Ditanya tentang Gelar S.Hum
Share on FacebookShare on Twitter

Menjalani hidup sebagai mahasiswa yang mengambil jurusan Ilmu Sejarah tidak semudah yang orang-orang bayangkan. Kurang populernya jurusan ini menjadikan orang-orang berpikir bahwa mahasiswa yang mengambilnya menggunakan prinsip “aji mumpung” alias mumpung keterima ya ambil saja. Mungkin benar dan mungkin juga tidak.

Namun, kebanyakan kawan sejurusan saya mengatakan bahwa mengambil jurusan ini memerlukan pertimbangan yang besar, timbangane nganggur. Dan tentunya menghindari jurusan lain, seperti jurusan Semen Gresik, sementara nganggur, sik. Saya tidak tahu siapa yang membuat istilah ini, tapi maksud dari istilah ini adalah Gap Year dalam bahasa kerennya.

Kurang populernya jurusan ini menjadikan orang-orang mempertanyakan berbagai hal, yang kadang-kadang membuat kita ((hah, kita???)) sebagai mahasiswa Ilmu Sejarah kesal untuk menjawab pertanyaan yang sama berulang-ulang. Salah satunya adalah tentang galer, eh gelar, ketika sudah lulus nanti. Jadi, di sini saya tegaskan, Jurusan Ilmu Sejarah kalau lulus nanti gelarnya S.Hum.. Catet!

Saya sering mendapat pertanyaan tentang apa itu S.Hum.. Lebih parahnya beberapa orang malah mengira S.Hum. adalah gelar untuk Sarjana Hukum. Hmmm, Sarjana Hukum gundulmu, Mas. Sarjana Hukum itu gelarnya S.H. jangan ngadi-ngadi, deh. Kalau di antara kalian nantinya ditanya hal serupa, saya akan memberikan empat opsi jawaban yang bisa kalian pilih, dan silakan memilih tipe jawaban mana yang paling cocok.

#1 S. Hum. itu Sarjana Humaniora

Ini adalah tipe jawaban orang lurus yang mau mengorbankan waktunya demi menjelaskan sesuatu yang sebenarnya bisa dicari oleh penanya itu sendiri. Kalian cukup menjelaskan bahwa gelar Sarjana Humaniora adalah gelar yang didapat oleh lulusan yang mengambil jurusan yang berhubungan dengan kemanusiaan, termasuk jurusan Ilmu Sejarah. Biasanya, orang yang mengambil jurusan ini orientasinya menjadi individu yang berbudaya dan humanis, menjadi individu yang memanusiakan manusia. Nggak kalah keren dengan sarjana lain, bukan? Kalau masih nanya-nanya lagi, mintalah waktu, minimal sampai kalian lulus dan bisa menjelaskan secara detail.

#2 S. Hum. itu Sarjana Humoris

Mengapa humoris? Mari kita bersepakat kalau mau memparodikan sesuatu itu harus full, jangan setengah-setengah. Menjadi lulusan dengan gelar Sarjana Humoris adalah suatu kebanggaan bagi mahasiswa yang lulus dari Fakultas Ilmu Banyolan. Tentunya, jawaban ini bisa kalian improvisasi lagi dengan set up dan punchline yang gerrrr ala komika stand up comedy. Namun, bagi kalian yang berencana melontarkan jawaban macam ini, perlu sedikit bermuhasabah, apakah selama ini kalian lucu? Kalau kiranya kalian nggak ada lucu-lucunya, lebih baik jangan, daripada dikira salah jurusan.

#3 S. Hum. adalah Sarjana Humble

Dipandang sebagai lulusan dari jurusan yang tidak terkenal, di kampus penuh dengan manusia-manusia unik, selalu terlihat sebagai mahasiswa tanpa beban? Iyain aja, MyLov. Pasalnya, faktanya kurang lebih memang seperti itu. Buktinya, masih ada yang bertanya apa arti gelar S.Hum. berarti nggak terkenal, dong?

Pertama, penuh dengan manusia-manusia unik. Faktanya dari penampilan kawan-kawan sejurusan kalian pastinya unik-unik, contohnya riped jeans, gondrongers, fashion yang nyentrik yang malah sering dikatain bukan kayak orang mau kuliah. Kedua, mahasiswa tanpa beban. Memangnya ada ya jurusan humaniora yang sibuk dengan praktikum-praktikum dan bermacam laporan gitu? Yha nggak ada. Tugas pun paling banter cuma main ke perpus, santai. Jelaskan itu saja, biarkan orang lain merasa jurusan dan gelarnya lebih tinggi. Stay humble, saja~

Baca Juga:

4 Salah Kaprah Jurusan Sejarah yang Terlanjur Melekat dan Dipercaya Banyak Orang

Realitas Pahit Lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Prodi Laris yang Susah Cari Pekerjaan

#4 S.Hum. itu…

Sebelum melontarkan jawaban ini, saya sarankan agar kalian memberikan senyum semanis-manisnya yang mampu kalian berikan sebagai pendahuluan. Lalu, berikan jawaban ini sebagai pembahasan, “Sudah, nggak usah ngomongin gelar ini itu yang nggak penting, soalnya gelar semua orang nantinya adalah Alm. atau almarhum. Itu sudah pasti! Tidak peduli kalian adalah lulusan dari jurusan mana”.

Jangan lupa tambahkan bagian penutup, kalian bisa menambahkan dalil, “Besok-besok di akhirat yang ditanyakan adalah amal ibadah kita, bukan gelar,” sebagai kesimpulan. Dan selamat, Anda lulus dari ujian dengan predikat savage.

Fyi, Mylov, saya sudah pernah menanggapi pertanyaan mengenai gelar S.Hum. dengan keempat jawaban di atas. Dan reaksi dari masing-masing penanya akan berbeda-beda. Ada yang cuma manggut-manggut, ada yang menertawakan, ada yang semakin memojokkan, dan tak lupa salah satu kawan saya yang sampai saat ini sudah tidak pernah bertanya lagi kepada saya. Mungkin doi kesal dengan jawaban saya. Padahal, kalau dipikir-pikir jawaban saya sebenarnya tidak salah, loh.

BACA JUGA Bukti kalau Kepanjangan S.Pd. itu Bukan Sarjana Pendidikan, tapi Sarjana Penuh Derita atau tulisan M. Shafwan Syafiq lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 November 2021 oleh

Tags: ilmu sejarahS.Humsarjana
M. Shafwan Syafiq

M. Shafwan Syafiq

Minggu libur, Senin masuk.

ArtikelTerkait

Budaya Memanggil Gelar itu Sudah Final, Prof. Ariel Heryanto! terminal mojok.co

Catatan Anak Desa yang Pulang ke Rumah Selepas Sarjana

29 November 2019
driver ojol

Curhatan Seorang Sarjana yang Melamar dan Bekerja Sebagai Driver Ojol

29 Juli 2019
Susah-susah Kuliah Demi Ijazah Sarjana, Pas Cari Kerja Malah Lebih Laku Ijazah SMA Mojok.co

Menganggap Sarjana Angkuh karena Pilih-pilih Kerjaan Itu Terlalu Dangkal, Cobalah Lihat Dulu Sistem yang Membentuk Mereka

11 Maret 2025
Sarjana Lulus Kuliah Nggak Harus Cari Kerjaan Enak, Jadi Ketua Karang Taruna pun Nggak Ada Salahnya

Sarjana Lulus Kuliah Nggak Harus Cari Kerjaan Enak, Jadi Ketua Karang Taruna pun Nggak Ada Salahnya

18 Desember 2023
Agar Gelar S.Pd Tidak Lagi Jadi Sarjana Penuh Derita

Agar Gelar S.Pd. Tidak Lagi Jadi Sarjana Penuh Derita

13 April 2020
ternak kambing

Susah Cari Kerja Setelah Lulus Kuliah? Jangan Ternak Lele, Ternak Kambing Aja Bosqu!

29 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.