Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Fesyen

Embel-embel ‘Raya Series’ Adalah Scam di Dunia Fashion!

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
24 Maret 2025
A A
Embel-embel ‘Raya Series’ Adalah Scam di Dunia Fashion!

Embel-embel ‘Raya Series’ Adalah Scam di Dunia Fashion!

Share on FacebookShare on Twitter

Menjelang Hari Raya, seru sekali melihat drama orang berburu baju baju yang dicuitkan di X. Ada yang curhat belum dapat baju lebaran, ada yang gelisah karena paket baju barunya belum sampai, ada juga yang lebih memilih berdesakan di offline store daripada harus beli di online shop.

Yap. Meskipun tidak wajib, banyak orang yang merasa perlu untuk beli baju baru untuk dipakai saat Hari Raya nanti.

Nah, berbicara soal berburu baju baru untuk Hari Raya, kalian merasa nggak sih kalau harga baju sekarang overprice? Terutama, yang ada embel-embel ‘Raya Series’-nya. Dengan embel-embel ‘Raya Series’, para local brand mark up harga bajunya sampai gila-gilaan. Atasan doang loh dihargai sampai 300 ribu-an. Kok bisa, ya?

Hari Raya adalah peluang mengeruk keuntungan dengan jualan Raya Series

Soal harga baju yang gila-gilaan ini, bukan semata dengan entengnya bilang “kalau lu ngerasa itu baju mahal, berarti lu bukan target pasarnya”.

Lah. Nggak gitu. Tapi, hal ini harus dilihat sebagai sebuah fenomena. Yaitu, betapa jelinya para produsen ini melihat peluang. Para produsen ini tahu betul bahwa masyarakat kita, banyak yang mengkultuskan Hari Raya. Akhirnya, hal-hal yang berkaitan dengan Hari Raya disiapkan dengan sangat sempurna. Mulai dari sajian, hantaran, termasuk pakaian. Ndilalah, untuk orang Jawa sendiri, ada pepatah yang menyebut bahwa Ajining raga saka busana, yang berarti harga diri seseorang dilihat dari pakaiannya.

Maka, jadilah. Produsen berlomba-lomba mengeluarkan fashion item yang diberi embel-embel ‘Raya Series’, demi memuaskan hasrat konsumen. Tak lupa, promosi begini: Jadikan Hari Rayamu lebih bermakna dengan koleksi Raya Series by bla bla bla.

Seolah, produsen mau bilang bahwa “Baju lebaran itu ya yang ada embel-embel Raya Seriesnya. Kalau nggak ada, itu baju biasa namanya”. Dan, kampanye mereka, somehow, berhasil.

Memanfaatkan celah online store

Kalau kualitasnya sepadan dengan harga yang dikeluarkan sih, oke lah ya. Masalahnya adalah, seringkali barangnya tidak sesuai dengan ekspektasi. Sudah bayar mahal-mahal, ehh, begitu bajunya datang, ternyata bahannya polyster, crinkle premium, dan bahan ecek-ecek lain. Mau nggak dipake, sayang, mau dipake bakal apek seharian.

Baca Juga:

Alun-Alun Pekalongan: Tempat Terbaik untuk Belanja Baju Lebaran, tapi Syarat dan Ketentuan Berlaku

Nggak Ada yang Salah Pakai Baju Lebaran Itu-itu Aja

Embel-embel ‘Raya Series’ yang membuat harga baju menggila makin perlu diwaspadai ketika kita membeli secara online. Harap maklum, foto produk yang kelihatan bagus bukanlah jaminan. Review pelanggan pun tidak bisa dijadikan acuan.

Celah online store inilah yang kemudian dijadikan oleh produsen untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya. Mentang-mentang pelanggan tidak bisa lihat dan pegang langsung barangnya, kualitas produk jadi tidak terlalu dipikirkan oleh mereka.

Yang penting, embel-embel ‘Raya Series’ aja dulu~

Harus bayar influencer

Faktor lain yang membuat beberapa local brand mark up harga baju mereka adalah karena mereka harus bayar biaya promosi.

Coba perhatikan. Local brand itu, kalau mereka collab bareng influencer, harga pakaiannya pasti nggak pernah murah. Sudahlah ada embel-embel ‘Raya Series’, ditambah collab sama artis. Ya udah, makin-makin dah tuh harganya. Bisa-bisa, THR cuma buat beli baju doang, malahan kurang. Akhirnya, pakai paylater. Gitu aja terus tiap lebaran.

Padahal, ‘Raya Series’ ini biasanya motif atau modelnya seasonal. Terlalu spesifik Hari Raya, gitu. Jadi, kalau dipakai di luar Hari Raya pasti bakal ketahuan.

“Cie… baju lebaran nih pasti~”

Pada akhirnya, selain merasa bahwa embel-embel ‘Raya Series’ adalah scam di dunia fashion, saya merasa bahwa sudah saatnya kita menormalisasi pakai baju biasa di Hari Raya. Nggak papa nggak ada embel-embel ‘Raya Series’-nya. Yang penting, bajunya bisa dipakai untuk sehari-hari.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Siapa sih yang Memulai Tradisi Beli Baju Baru Menjelang Lebaran?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Maret 2025 oleh

Tags: baju lebaranraya series
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

baju lebaran

Yang Dianjurkan Rasulullah itu Beli Baju Lebaran untuk Anak Yatim Bukan buat Diri Sendiri

22 Mei 2020
Tips Belanja Baju Lebaran di Pasar Beringharjo Tanpa Emosi dan Kagol Terminal Mojok

Strategi Belanja Baju Lebaran di Pasar Beringharjo Tanpa Emosi dan Kagol

28 April 2022
Nggak Ada yang Salah Pakai Baju Lebaran Itu-itu Aja

Nggak Ada yang Salah Pakai Baju Lebaran Itu-itu Aja

22 April 2023
Mal yang Masih Ramai saat Pandemi Itu Salah Manajemen atau Pengunjungnya? Grebe: 'Mall Kecil' Bikinan Arief Muhammad dengan Konsep Out of The Box

Mal yang Masih Ramai saat Pandemi Itu Salah Manajemen atau Pengunjungnya?

21 Mei 2020
Alun-Alun Pekalongan: Tempat Terbaik untuk Belanja Baju Lebaran, tapi Syarat dan Ketentuan Berlaku

Alun-Alun Pekalongan: Tempat Terbaik untuk Belanja Baju Lebaran, tapi Syarat dan Ketentuan Berlaku

3 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.