Detektif Conan adalah salah satu manga dan anime abadi yang nggak kunjung tamat. Saya sendiri telah mengikuti Detektif Conan selama lebih dari 22 tahun, sejak pertama kali bisa baca saat saya duduk di bangku SD tahun 1998. Tapi nama Detektif Conan nggak meredup sama sekali, malah semakin laku jika dilihat dari suksesnya movie Detektif Conan setiap kali dirilis di bioskop. Konon, akhir cerita dari Detektif Conan ini hanya Aoyama Gosho—penulisnya—sendiri yang tahu seperti apa.
Selama lebih dari 22 tahun, kita betul-betul dihibur oleh Aoyama Gosho dengan segala serba-serbi kehidupan Shinichi Kudo yang tubuhnya mengecil karena dipaksa meminum racun bernama APTX 4869 buatan Organisasi Hitam. Mulai dari pembunuhan yang terjadi ketika Conan (Shinichi) dan tokoh-tokoh d dalam cerita ini berlibur ke pantai, kisah percintaannya dengan Ran Mouri, sampai cerita utamanya yang melibatkan Organisasi Hitam nggak membosankan sama sekali. Malah membuat saya semakin penasaran.
Namun, ada satu hal yang mengganggu saya sejak dulu, yakni kebiasaan Conan yang selalu menidurkan Kogoro Mouri ketika memecahkan kasus, sehingga membuat mantan anggota polisi ini menjadi detektif terkenal yang mampu memecahkan banyak kasus sulit. Sebelum Conan menumpang di rumahnya, Mouri cuma detektif swasta biasa yang hanya menangani kasus hilangnya kucing milik anak-anak ataupun menyelidiki kasus perselingkuhan biasa.
Pertanyaannya, “Tanpa Conan Edogawa, apakah Kogoro Mouri bakal sukses jadi detektif?”
Beberapa tokoh seperti Profesor Agasa bahkan pernah menjelaskan bahwa Kogoro Mouri nggak seburuk yang dikatakan Conan yang mengeluhkan betapa malas dan bodohnya ayah Ran itu.
Dalam beberapa kasus, Kogoro Mouri ini sebetulnya mampu memecahkan kasus seorang diri kalau memang niat. Seperti pada kasus pembunuhan salah satu temannya di klub Judo saat blio kuliah dulu. Pada akhirnya, Mouri berhasil mengungkapkan siapa yang membunuh temannya tersebut setelah sebelumnya disangka sebagai kasus bunuh diri. Saat itu Conan berniat menidurkan Mouri seperti biasa, namun hati Conan tersentuh ketika Mouri yang sebelumnya malas-malasan, jadi rajin mencari petunjuk dan bertekad menungkap siapa yang membunuh temannya. Meskipun dalam kasus ini, Conan sedikit memberi petunjuk pada Mouri.
Kasus lainnya yang dipecahkan Kogoro Mouri seorang diri adalah ketika ia diundang sebagai bintang tamu dalam sebuah acara televisi. Tapi lagi-lagi terjadi kasus pembunuhan. Saat itu Conan berniat untuk menidurkan Kogoro seperti biasa, tapi obat biusnya habis. Mouri kemudian masuk ke dalam sebuah ruangan dan mencoba mengutarakan analisanya pada salah seorang tersangka. Pada mulanya, Conan mengira bahwa Mouri akan mengeluarkan analisa yang ngawur seperti biasanya. Tapi justru analisa Conan yang salah karena Mouri yang sudah menjadi seorang ayah jauh lebih mengerti dibandingkan Conan yang masih seorang remaja SMA sehingga pelakunya berhasil ditangkap. Dalam kasus tersebut, Mouri bercerita bahwa ia melihat kasih sayang seorang ayah pada sang pelaku yang lagi-lagi adalah teman sekolahnya dulu.
Sebetulnya masih banyak kasus di mana Mouri berhasil memecahkan kasus seorang diri. Tapi kesimpulannya, Mouri bukanlah detektif yang buruk, hanya saja dia terlalu sering terdistraksi dan nggak konsentrasi dalam mengerjakan pekerjaannya sebagai detektif. Sebenarnya sih dia nggak bodoh-bodoh amat gitu.
Sebelum jadi detektif swasta, Mouri adalah polisi sekaligus salah satu anak buah Inspektur Megure. Kemampuannya sebagai detektif cukup bagus, kok. Misalnya, cara dia mengikuti orang tanpa ketahuan, cara dia mengambil foto diam-diam, cara dia menyamar, hingga keahliannya dalam bela diri Judo yang luar biasa. Meskipun karena demam panggung, Mouri nggak pernah jadi juara Judo, tapi dia nggak pernah kalah dalam pertarungan satu lawan satu baik saat latihan maupun saat berurusan dengan penjahat.
Kelemahan Mouri adalah dia terlalu sering mengambil kesimpulan dalam sebuah kasus seenak jidatnya saja. Lagi pula blio kadang nggak profesional dalam bekerja, misalnya menganggap wanita cantik nggak mungkin jadi tersangka pembunuhan, dan menganggap orang yang punya “muka kriminal” sebagai penjahat. Padahal sebagai mantan polisi, dia harusnya paham hal tersebut adalah hal yang salah. Mouri juga terlalu sering minum minuman keras, bangun siang, dan bermalas-malasan dan kerjanya cuma nontonin idolanya, Yoko Okino.
Selain terlalu sering minum minuman keras, Mouri gampang tergoda oleh wanita cantik. Meskipun nggak pernah sampai pada tahapan bercumbu dan berselingkuh dengan para wanita cantik yang membuatnya tergoda tersebut sih, cuma main mata. Akan tetapi, hal tersebut cukup membuat istrinya, Eri Kisaki, memutuskan untuk pisah rumah dengannya saking kesalnya. Jadinya ya gampang banget konsentrasinya buyar karena hal tersebut.
Saya yakin Aoyama Gosho memang sengaja membuat Kogoro Mouri ditampilkan begitu bodoh agar ia bisa menjelaskan bagaimana kasusnya pada para pembaca manga dan penonton animenya. Sama seperti Sir Arthur Conan Doyle yang sengaja membuat Dr. John Watson begitu bodoh dan konyol. Karena dalam beberapa kasus, Dr. John Watson ini sanggup memecahkan kasus seorang diri tanpa bantuan Sherlock Holmes sama sekali.
Jadi kesimpulannya, kalau Shinichi Kudo nggak mengecil jadi Conan Edogawa, Kogoro Mouri ini bisa jadi detektif handal, kok, kalau dia serius. Tapi kalau Kogoro Mouri ini dibuat jadi tokoh yang pintar, judul manga dan anime ini bukan Detektif Conan, melainkan Detektif Kogoro Mouri, Mylov!
Sumber Gambar: YouTube Conan Anime
BACA JUGA Proses Panjang Penerbitan Komik di Indonesia yang Jarang Diketahui Para Pencinta Manga dan tulisan Raden Muhammad Wisnu lainnya.