Dunia Ini Sebenarnya Tidak Terlalu Butuh Sosok Elon Musk

Ketum PSSI dan Kutukan yang Menyertai, masa jabatan kepala desa elon musk

Megalomania (Shutterstock.com)

Namanya memang sedang naik dalam satu dekade terakhir. Namanya mencuat ke permukaan, “mengusik” nama-nama orang terkaya yang ada di dunia. Gebrakannya kadang suka bikin heboh. Soal Tesla, SpaceX, hingga akuisisinya di Twitter, membuat orang ini semakin menjadi buah bibir, baik atau buruk. Dialah Elon Musk, orang yang saat ini dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia.

Tapi sebenarnya, tidak ada yang terlalu spesial. Dia tidak sespesial yang kita kira.

Kadang kita berpikir, orang kaya memang bebas melakukan apa pun. Kalau kata orang-orang, “orang kaya mah bebas.” Begitulah adanya. Mereka punya segalanya, mereka punya uang dan kuasa. Elon Musk pun seakan mengamini hal tersebut. Dengan uang dan kuasa yang dimiliki, Elon bebas melakukan apa pun. Elon bisa menyalurkan secuil kekayaannya untuk mereka yang membutuhkan. Elon juga bisa menyalurkan kekayaannya untuk mewujudkan ide-ide gilanya.

“Kegilaan” Elon Musk yang jadi nyata

Melalui SpaceX misalnya, Elon Musk ingin merealisasikan ide gilanya. Ide gila yang sebenarnya bukan hal baru. Ide mengenai stasiun luar angkasa, tentang bagaimana manusia bisa hidup di luar angkasa, tentang bagaimana manusia bisa mencari kehidupan di planet lain, planet Mars. Terdengar tak masuk akal, tapi lagi-lagi orang kaya seperti Elon Musk bebas melaukan apa pun. Proyek ini masih berjalan, dan cukup banyak diminati.

Ketika Elon Musk mengambil alih Twitter, kegaduhan sedikit muncul di sekitarnya. Maksudnya, Elon Musk terlalu banyak “ngide” ketika berhasil mengakuisisi Twitter. Mulai dari Twitter Blue, sebuah fitur centang biru berbayar (langganan), yang sempat ditentang oleh banyak penggunanya. Satu lagi yang terbaru, tentang pembatasan waktu baca twit, di mana pengguna umum hanya dibatasi 600 twit per hari untuk dibaca, sedangkan pengguna yang berbayar bisa mendapatkan batas lebih dari itu.

Dari segala keputusan dan kebijakan Elon Musk, di  mana pun dia berada, seakan menggambarkan bahwa Elon ini hanya ingin memuaskan para orang-orang kaya saja. Hanya orang kaya yang mampu beli mobil Tesla. Hanya orang kaya yang mampu bayar untuk perjalanan luar angkasa bersama Space X. Dan hanya orang yang punya uang yang mampu mengeluarkan uang untuk berlangganan Twitter Blue.

Lalu dari semua yang sudah Elon Musk lakukan di dunia ini, ada satu pertanyaan yang muncul. Apakah dunia ini sebenarnya perlu sosok seperti Elon Musk? Jawabannya—setidaknya jawaban saya—adalah tidak. Dunia ini tidak terlalu butuh sosok Elon Musk.

Sudah terlalu banyak orang gila di dunia ini

Sejarah manusia itu sudah dipenuhi oleh ide-ide gila. Ide-ide yang kadang tidak sejalan dengan perkembangan dan kebaikan manusia. Ide tentang mencari kehidupan di luar bumi hingga ide tentang senjata pemusnah dan penghancur massal. Semua itu sudah cukup membuat kita pusing memikirkan jika ide-ide itu menjadi nyata.

Keberadaan Elon Musk, yang juga punya segudang ide gila, membuat semua ide-ide gila yang mungkin selama ini belum terealisasikan menjadi punya peluang untuk menjadi nyata. Ide mencari hidup di Mars perlahan direalisasikan oleh Elon. Padahal, selama ini kita tidak pernah terpikirkan bahwa ada planet lain di luar bumi yang bisa ditinggali.

Dan jika suatu saat ide hidup di Mars ternyata direalisasikan oleh Elon, bukan tidak mungkin ide-ide gila lain bisa menjadi nyata. Bukan tidak mungkin jika suatu saat akan ada orang-orang jahat yang melobi Elon untuk merealisasikan ide-ide jahat mereka. Pusing, bwoss!!

Dunia ini tidak butuh orang kaya yang banyak tingkah

Orang kaya memang bebas melakukan apa pun, tapi kadang kelakuan mereka itu bikin orang lain pusing. Ada orang kaya yang berbuat sesukanya sampai-sampai menghina orang-orang yang mungkin tidak termasuk orang kaya. Ada orang kaya yang kelakuannya sampai merugikan orang lain, entah itu wujudnya korupsi, pencucian uang, hingga penindasan.

Elon Musk mungkin tidak melakukan itu (korupsi, pencucian uang, atau penindasan). Tapi tingkah Elon Musk selama ini sudah cukup untuk bikin kita pusing. Kebijakannya di Twitter bikin pusing, ide dan tingkahnya di Tesla dan SpaceX juga bikini kita pusing. Udahlah, Pak Elon, nggak usah banyak tingkah. Ketika namanya muncul di pemberitaan, kita pasti akan mbatin, “ngapain lagi sih Elon ini?”

Elon Musk bisa jadi membuat dunia berakhir lebih cepat

Kita semua percaya bahwa dunia sudah memasuki fase akhir. Sebentar lagi dunia akan berakhir, sebentar lagi akan ada kiamat. Semua kitab suci sudah mengatakannya. Meski kita tidak tahu kapan pastinya, tapi hari itu akan datang. Tapi bukan tidak mungkin bahwa dunia akan lebih cepat berakhir dengan tingkah laku manusia yang semakin aneh-aneh, termasuk tingkah Elon Musk yang aneh dan gila.

Coba saja lihat apa yang sudah dilakukan Elon selama ini. Alih-alih lebih banyak membantu, malah lebih banyak bikin pusing, lebih banyak bikin geger. Inilah yang menurut saya akan membuat dunia lebih cepat berakhir. Dengan tingkah Elon yang aneh-aneh, Tuhan mungkin berpikir bahwa mending dunia diakhiri lebih cepat saja.

Lagian, dunia ini tidak akan ada bedanya dengan ada atau tidaknya Elon Musk. Tanpa Elon, beberapa sektor di dunia ini mungkin tidak akan semaju sekarang. Tapi dengan adanya Elon, beberapa hal di dunia ini juga malah jadi ribut, jadi pusing, dan jadi geger. Sama saja, kan?

Kesimpulannya adalah, dunia ini sebenarnya tidak butuh-butuh banget sosok Elon Musk. Ada atau tidaknya Elon tidak akan banyak berpengaruh. Dunia luar angkasa akan berjalan baik-baik saja, dunia otomotif juga akan berjalan seperti biasa, dan Twitter juga akan tetap baik-baik saja. 

Oke, bisa jadi dunia sains berubah dan makin cerah gara-gara keberadaan Elon. Tapi, apakah harga yang dibayar terasa sepadan?

Ada atau tidaknya Elon Musk di dunia ini, semua akan biasa saja, tak ada bedanya. Kita tetap miskin, dan kita tetap mencintai orang yang salah. Lho, kok jadi curhat gini?!

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Seperti Cristiano Ronaldo, Elon Musk Itu Megalomania Sinting! RIP Twitter!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya

Exit mobile version