Drama Nyelekit Angkatan Giveaway dalam UTBK 2020

Drama Nyelekit Angkatan Giveaway dalam UTBK 2020

Ada beberapa hal yang berubah ketika pandemi covid-19 mulai menyerang Indonesia. Dari mulai sektor pangan yang harganya melonjak, hingga perubahan kebijakan secara mendadak demi menanggulangi laju penyebaran virus covid-19.

Kebijakan ini disikapi banyak masyarakat dengan cara beragam. Ada yang setuju. Ada yang tidak menggubris lantaran jika dipikir-pikir tidak masuk akal dan akan menimbulkan kelaparan bagi dirinya dan keluarga. Ada juga yang merasa diuntungkan, tapi di sisi lain ada pihak yang merasa dirugikan pada saat yang bersamaan. Entah karena tidak paham dengan situasi atau benar-benar ingin menjatuhkan mental pihak pertama.

Berbagai urusan kemeterian di Istana Merdeka melakukan perubahan kebijakan mereka dengan cara masing-masing. Yang jadi pusat perhatian adalah kebijakan social distancing dengan melakukan kegiatan belajar mengajar bagi siswa sekolah selama waktu yang belum ditentukan, sejak hampir tiga minggu yang lalu. Tentu, hal ini jadi kebiasaan baru yang ingin dibuat oleh Pak Nadiem Makarim yang kebetulan juga didukung oleh Pak Anies Baswedan selaku gubernur DKI dan kemudian diikuti oleh seluruh Pemprov yang ada di Indonesia.

Waktu terus berjalan seiring dengan bertambah buruknya situasi yang ada di Indonesia karena korban positif virus covid-19 terus bertambah. Hal ini menjadikan seluruh kegiatan yang dilakukan secara serentak dan banyak orang mengalami pembatalan, termasuk event penting seleksi masuk PTN yang diadakan oleh pihak LTMPT. Sorotan demi sorotan oleh ribuan siswa kelas 12 SMA di seluruh Indonesia ditujukan pada akun media sosial penyelengara UTBK SBMPTN 2020, LTMPT. Baik itu media sosial resmi LTMPT maupun akun media sosial yang memberikan info-info masuk PTN dan trik jitunya.

Hingga pada tanggal 6 April 2020, pihak LTMPT mengumumkan secara resmi kebijakan yang diambil terkait seleksi UTBK untuk SBMPTN 2020 yang disesuaikan dengan keadaan saat ini. Isi surat edaran dari pihak LTMPT adalah sebagai berikut:

Dalam keterangannya, UTBK tetap dilaksanakan dengan mengalami perubahan jadwal karena situasi yang tidak memungkinkan, tapi masih tetap ada tes untuk seleksi UTBK. Hal yang menjadi sorotan khusus adalah materi pengujian yang hanya mengujikan materi TPS atau yang biasa disebut Tes Potensi Skolastik. Sontak, sosial media LTMPT sekonyong-konyong mendapat perhatian khusus dari warga Twitter. Dari yang biasanya hanya mendapatkan sekitar 10 sampai 20 retweet sekali posting, surat edaran online yang di-posting ini langsung mendapatkan 4.400 retweet dan 20.100 like dari pengguna Twitter.

Saya rasa sangat wajar apabila hal ini menjadi perhatian khusus bagi kebanyakan orang. Lantaran dari tahun sebelum-sebelumnya seleksi masuk PTN dibuat begitu terstruktur dengan tingkat kematangan soal yang diujikan begitu kompleks. Begitupun sebenarnya perencanaan tahun ini yang mungkin masih terdapat TKA (Tes Kemampuan Akademik) untuk bidang Saintek (sains dan teknologi), maupun bidang Soshum (sosial humaniora), dan TPS.

Namun, tampaknya kedua tes TKA tersebut dihapuskan oleh pihak LTMPT mengingat keadaan yang tidak memungkinkan bagi siswa untuk mengikuti tes dalam rentang waktu yang lama dan tingkat kesulitan soal yang tinggi. Saya apresiasi setinggi-tingginya pihak penyelenggara UTBK tahun ini karena dapat mengurangi beban para siswa sehingga mereka dapat dengan fokus untuk hanya belajar pada materi TPS saja.

Meski begitu, banyak siswa yang mengeluh lantaran sudah belajar dengan susah payah materi TKA (karena memang ini yang menjadi bidang mereka) eh, malah tidak diujikan sama sekali. Bahkan banyak yang membuat jokes untuk menjual buku pendamping mereka. Drama tidak berhenti begitu saja, ungkapan iri dan kesal datang dari berbagai pihak. Di antaranya dari angkatan sebelumnya yang merasa pernah susah payah dalam mengikuti tes UTBK ini secara lengkap. Hingga kekhawatiran dari salah satu pihak yang membuat gaduh siswa yang akan mengikuti UTBK SBMPTN 2020.

Pihak ini sempat trending di awal musim pengumuman materi UTBK karena komentarnya yang mengungkapkan bahwa angkatan UTBK SBMPTN 2020 adalah angkatan giveaway.

Halo Bu. Siapapun Anda, pernyataanmu ramashoooook blas!!11!!!

Apalagi terdengar selentingan info bahwa pihak ini adalah orang yang cukup berpendidikan tinggi. Saya tidak tahu apa alasan di balik komentar giveaway-nya itu. Asumsi bahwa siswa mendapat kemudahan yang lebih pada tahun ini tidaklah sepenuhnya salah, tapi mereka juga sudah bekerja keras bahkan sebelum pengumuman ini ada. Logikanya, mereka sudah jatuh bangun dari awal mempersiapkan dari awal dan baru dikasih tahu infonya sekarang. Menurut saya, ini adalah rezeki kemudahan untuk mereka yang masih berjuang di tengah pandemi demi tetap dapat melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.

Drama tetap berlanjut. Sontak pihak tersebut mendapat cercaan secara sopan tapi menohok oleh beberapa pihak. Salah satunya yang menjadi trending adalah akun @azizabdilahh di Twitter beberapa waktu yang lalu. Ia mengungkapkan kekesalannya terhadap pihak yang mengatakan angkatan giveaway tersebut dan mendapat dukungan dari banyak pihak.

Namun, secara mengejutkan pihak LTMPT di Twitter justru memperingatkan kepada siapa saja untuk bersikap dewasa dan sopan dalam bermedia sosial, karena yang diterima di PTN adalah orang-orang yang memiliki attitude yang baik. Jalan akhir yang ditempuh akun LTMPT adalah mem-block akun @azizabdilahh tersebut. Tidak disangka, hal ini malah memperkeruh suasana dengan memasang opini bahwa akun LTMPT sekarang sudah main black-block kalau tidak suka.

Langsung saja akun @azizabdilahh trending dan mendapatkan perhatian lebih dari pengguna Twitter. Kabar terakhir sih, akhirnya akun @azizabdilahh dan LTMPT sudah berdamai dengan twit dari @azizabdilahh yang ditangguhkan. Akhir cerita, semua pihak sudah mereda dengan tetap saling memberikan support satu sama lain dan bisa fokus untuk pelaksanaan UTBK nanti.

Apa yang dilakukan orang-orang di media sosial tidak sepenuhnya salah kalau mereka membela pejuang UTBK 2020. Loh, apa dikira soal-soal TPS itu gampang? Tingkat kesulitan yang diujikan juga pasti akan dinaikkan levelnya. Apalagi melihat animo siswa angkatan 2020 ataupun gap year yang langsung memburu buku pendamping soal-soal latihan TPS, tidak bisa disangkal kesungguhannya. Padahal tes kurang beberapa bulan lagi, tapi masih mau membeli buku sekarang. Lantas, di bagian mana dari mereka ini yang kurang serius? Ha?!!!

BACA JUGA Salut Buat Mahasiswa yang Nolak Pulkam Karena Corona atau tulisan Fandi Firmansyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version