5 Drama Korea yang Bikin Saya Menyesal Telah Menontonnya

5 Drama Korea yang Bikin Saya Menyesal Telah Menontonnya

5 Drama Korea yang Bikin Saya Menyesal Telah Menontonnya (Unsplash.com)

Kalian merasa menyesal juga nggak telah menonton drama Korea berikut ini?

Kita pasti pernah merasa excited untuk menonton film atau serial tertentu. Entah karena faktor sinopsis yang menarik, poster yang keren, pemeran yang populer, atau pengisi soundtrack-nya dari musisi favorit, kita rela untuk berkorban demi tontonan itu. Kita bersedia antre di bioskop atau bayar langganan berbagai macam OTT untuk memenuhi keinginan untuk menyaksikan karya tersebut.

Akan tetapi kita pasti juga pernah merasa dikecewakan oleh film atau serial yang sudah kita tunggu-tunggu. Pas ditonton sampai selesai, bukannya kebahagiaan yang didapat, tapi yang ada justru penyesalan. Rasanya kayak makan berat tengah malam yang berujung sakit perut di pagi hari atau berat badan naik dua kilo. Awalnya nagih, tapi ending-nya bikin ngebatin, “Tahu gitu tadi nggak aku lakuin.”

Analogi tersebut cocok banget buat dimahkotakan pada kelima drama Korea berikut ini. Kelihatannya menjanjikan banget buat ditonton, tapi setelah selesai justru bikin menyesal sudah buang-buang waktu buat nonton.

#1 A Good Day to be A Dog, drama Korea pertama yang bikin saya menyesal telah menontonnya

Drama rilisan tahun 2023 ini sebenarnya sudah saya nanti-nantikan. Sejak foto teaser-nya yang gemesh banget diposting, saya sudah nggak sabar. Apalagi Park Gyu Young kelihatan kiyowo sekali. Tapi saya nggak berani berekspektasi tinggi karena A Good Day to be A Dog itu hasil adaptasi webtoon dan pemeran utama laki-lakinya adalah Cha Eun Woo.

Saya bukan haters Cha Eun Woo, tapi saya berharap banget dia nggak main di comfort zone mulu. Ambillah peran yang lebih variatif kayak di Island gitu.

Aktingnya Cha Eun Woo di A Good Day to be A Dog sejujurnya masih medioker. Selain itu, saya nyesel nonton drama Korea satu ini karena serasa nonton serial adaptasi Wattpad yang ditulis anak SMA. Banyak adegan yang dipaksa romantis yang jatuhnya cuma bikin saya sebagai penonton jadi cringe sampai merinding. Plotnya pun klise dan nggak “wah”.

Kalau kalian penasaran, drama ini bisa kalian tonton di VIU. Tapi jangan salahin saya kalau setelah nonton kalian malah menyesal, lho!

Baca halaman selanjutnya: Awalnya cukup menjanjikan, tapi lama-lama bikin emosi…

#2 Awalnya cukup menjanjikan, tapi lama-lama drama Reborn Rich malah bikin emosi

Definisi nyesel senyesel-nyeselnya nonton drama Korea satu ini. Awalnya Reborn Rich cukup menjanjikan buat saya karena aktor-aktor keren dikumpulkan jadi satu. Sebut saja Song Joong Ki, Lee Sung Min, sampai aktor cilik Kim Kang Hoon.

Saya bela-belain untuk nonton, tapi ternyata drama ini nggak memenuhi ekspektasi sama sekali. Soal akting tentunya nggak ada masalah. Tapi episode awal ngebosenin ditambah dengan ending yang kentang jadi kombinasi yang cocok untuk membuat penonton misuh-misuh setelahnya. Dan ternyata saya nggak sendiri, karena Reborn Rich sampai memenangkan survei drama yang paling membekas dengan ending terburuk.

Drama Korea yang tayang tahun 2022 ini bisa kalian saksikan di VIU. Tapi ingat pesan saya, jangan menyesal setelah menontonnya, ya!

#3 Drama Korea Love Alarm 2 bikin bosan, beda sama bagian pertamanya

Saya menunggu hampir dua tahun hanya untuk nonton sekuel yang nggak mengesankan. Setelah nonton Love Alarm 2, rasanya saya pengin nuntut Netflix untuk mengembalikan waktu saya yang berharga.

Penyesalan saya ini dilatarbelakangi oleh banyak hal. Pertama, pertanyaan besar di ending season pertama belum terjawab: kenapa Kim Jo Jo (Kim So Hyun) mutusin Hwang Sun Oh (Song Kang)? Belum juga ada klarifikasi, eh Jo Jo tiba-tiba saja sudah pacaran sama Hye Young (Jung Ga Ram).

Lalu, nuansa hubungan ketiga orang ini di season kedua sangat kontras dengan season pertama. Season satu yang awalnya berisi adegan-adegan romantis, cute, dan seru tiba-tiba berganti jadi negatif dan penuh keraguan. Terakhir, ngebosenin parah sampai cuma ada dua pilihan buat saya: nggak menyelesaikan serial ini atau nonton dengan kecepatan 1.5 kali.

#4 Kayaknya daripada nonton Royal Secret Agent mending nonton Opera van Java. Lebih lawak!

Setelah dua pemerannya dapat penghargaan di ajang KBS Drama Awards 2021, saya jadi tertarik nonton drama Korea ini. Saya makin bersemangat waktu tahu ada Lee Yi Kyung di sini. Itu lho, yang suka ngomong, “Gwaenchanha, gwaenchanha.” Royal Secret Agent juga bergenre komedi, jadi saya yakin pasti bisa ketawa sewaktu nonton.

Tapi, saya nggak paham jokes drama ini. Guyonan ala warga zaman Joseon nggak bisa saya mengerti, bahkan dengan bantuan subtitles. Selesai nonton saya malah kayak orang bingung yang mempertanyakan tontonan apa yang barusan saya lihat. Mending nonton Opera Van Java, deh, sudah pasti dapet ketawanya.

Kalau kalian penasaran, kalian bisa nonton Lee Yi Kyung, dkk. di iQIYI. Tapi lagi-lagi saya ingatkan, jangan salahin saya kalau ternyata nanti kalian menyesal setelah nonton, ya.

#5 Ending Moon Lovers bikin gagal move on bertahun-tahun. Kapok nonton drama kayak gini!

Saya sangat menyesal setelah nonton Moon Lovers. Nyeselnya bukan karena ceritanya jelek, aktingnya kurang, atau ngebosenin. Tapi karena ending drama Korea yang satu ini bikin gagal move on bertahun-tahun.

Dengar OST Moon Lovers yang mana saja pasti langsung terbayang rasa sedih dan sakit hatinya Hae Soo (IU). Lihat potongan episode Moon Lovers lewat di Reels atau Shorts hati ikutan perih melihat kejamnya takdir pada semua tokohnya.

Ending Moon Lovers memang sejahat itu. Dan tampaknya judul All of Us Are Dead lebih cocok jika disematkan untuk drama ini.

Penyesalan memang datangnya di akhir. Memang lebih baik segala sesuatu jangan dimulai dengan ekspektasi terlalu tinggi, termasuk juga saat nonton drama Korea.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Hal yang Membuat Saya sebagai Penonton Kagum dengan Produksi Drama Korea Selatan selain Pemeran dan Alur Ceritanya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version