Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Dosen Muhammadiyah Lebih Layak Jadi Menantu Idaman Dibanding PNS karena Sudah Terjamin Tahan Banting dan Serba Bisa

Andi Azhar oleh Andi Azhar
12 Mei 2025
A A
Dosen Muhammadiyah Lebih Layak Jadi Menantu Idaman Dibanding PNS karena Sudah Terjamin Tahan Banting dan Serba Bisa Mojok.co

Dosen Muhammadiyah Lebih Layak Jadi Menantu Idaman Dibanding PNS karena Sudah Terjamin Tahan Banting dan Serba Bisa (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa bilang menantu idaman itu harus yang PNS, kerja di bank, atau minimal kerja di startup unicorn? Nggak, saudara-saudara. Di era sekarang, menantu idaman itu kerja sebagai dosen Muhammadiyah. Iya, yang kerja di kampus-kampus bercorak hijau, logonya matahari 12 sinar, dan tiap awal rapat selalu ada pembukaan ayat suci. Serius ini, nggak main-main. Dosen Muhammadiyah itu bukan cuma pinter, tapi juga tahan banting dan kuat iman.

Bukan rahasia umum lagi kalau kerjaan dosen itu berat. Tapi, kalau kamu dosen di kampus Muhammadiyah, beratnya bisa naik dua level. Di kampus negeri, dosen biasanya cukup puas dengan tiga tugas mulia yang dikenal dengan Tridharma: mengajar, meneliti, dan mengabdi. Tapi, di Muhammadiyah? Tridharma itu kayak menu pembuka. Hidangan utamanya adalah Catur Dharma. Satu tambahan yang tidak main-main: Al Islam dan Kemuhammadiyahan.

Saya sempat membayangkan, kalau dosen negeri itu seperti Naruto yang menguasai jurus Rasengan, maka dosen Muhammadiyah itu kayak Aang, sang Avatar. Dia harus menguasai empat elemen sekaligus: air, tanah, api, dan udara. Nah, dosen Muhammadiyah juga harus menguasai empat elemen dunia pendidikan tinggi. Nggak cuma mengajar dan menulis jurnal, tapi juga harus bisa khutbah Jumat dan memimpin tahlilan—eh, maksud saya, diskusi keislaman.

Lihai menyelipkan nilai-nilai Muhammadiyah

Mengajar di kelas itu satu hal. Tapi harus bisa menyisipkan nilai-nilai ke-Muhammadiyah-an dalam materi ajar? Itu keahlian tersendiri. Misalnya, saat ngajar Matematika, dosen harus bisa nyambungin integral dengan ketauhidan. Atau pas ngajar Manajemen Pemasaran, harus bisa selipkan nilai-nilai kejujuran seperti yang diajarkan Nabi. Ini bukan cuma tentang logika akademik, tapi juga logika iman. Sakti!

Belum lagi soal meneliti. Kalau dosen kampus lain bisa memilih topik sesuka hati, dosen Muhammadiyah kadang harus mikir dua kali. Penelitian tentang pengaruh hijab terhadap perilaku konsumen bisa jadi topik menarik, tapi juga harus dipastikan nggak bertentangan dengan nilai dakwah. Harus hati-hati. Salah-salah bisa dianggap “kurang Muhammadiyah”, dan itu bisa panjang urusannya.

Urusan pengabdian masyarakat juga nggak kalah seru. Dosen Muhammadiyah harus turun ke masyarakat, ngajarin ibu-ibu PKK cara membuat sabun cuci ramah lingkungan, sambil nyelipin dakwah. Dosen itu harus bisa jadi guru, jadi ustaz, kadang jadi motivator, kadang juga jadi tukang antar galon kalau lagi kegiatan pengabmas. Serius, ini multi peran.

Tapi, bagian paling unik, dan mungkin paling bikin banyak orang geleng-geleng kepala, adalah elemen keempat: Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Ini yang bikin dosen Muhammadiyah itu beda dari dosen-dosen lain. Mereka bukan cuma akademisi, tapi juga kader dakwah. Makanya, mereka bukan sekadar ngurusin silabus, tapi juga ngurusin ngaji rutin dan pengajian bulanan.

Dosen Muhammadiyah itu tahan banting

Kalau dipikir-pikir, kayaknya dosen Muhammadiyah itu manusia super yang kurang diapresiasi. Mereka bisa ngajar mahasiswa sambil momong anak, bisa bikin jurnal sambil ikut rapat PCM, dan masih sempat jadi juri lomba ceramah antar mahasiswa. Belum lagi kadang disuruh jadi MC pas ada acara wisuda. Serbaguna banget.

Baca Juga:

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

Dosen yang Mewajibkan Mahasiswa Beli Bukunya Sendiri Itu Kenapa, Sih?

Ada satu teman saya, dosen di salah satu kampus Muhammadiyah di satu provinsi besar. Dia pernah bilang, “Kadang saya ngajar pagi, siang rapat jurusan, sore ikut pengajian fakultas, malam nulis proposal penelitian. Tapi tetap semangat, karena ini jalan dakwah.” Saya cuma bisa manggut-manggut sambil nelan ludah. Duh, kuat banget imanmu, Mas!

Bagi yang belum tahu, banyak kampus Muhammadiyah itu lokasinya bukan di tengah kota. Kadang harus naik motor jauh-jauh, menembus kabut dan aspal yang setengah hidup, tapi, dosennya tetap rajin masuk kelas. Bahkan, dosen kontrak sekalipun. Karena niatnya bukan cuma cari nafkah, tapi juga menebar manfaat. Kalau ini bukan dedikasi, saya nggak tahu lagi apa.

Yang paling saya salut, banyak dosen Muhammadiyah yang hidupnya sederhana. Nggak neko-neko. Mereka tahu gajinya nggak segede dosen negeri, tapi tetap bertahan, bahkan bangga. Karena di kampus Muhammadiyah, keberkahan itu lebih dicari ketimbang sekadar angka di slip gaji. Ini bukan sinisme, ini fakta.

Baca halaman selanjutnya: Membayangkan jadi …

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 12 Mei 2025 oleh

Tags: Dosendosen muhammadiyahmantumenantu idamanMuhammadiyah
Andi Azhar

Andi Azhar

ArtikelTerkait

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

28 Juni 2025
Dosen Memang Harus Pelit Nilai dan Perkuliahan Harus Ketat, Apalagi di Jurusan Keguruan

Dosen Memang Harus Pelit Nilai dan Perkuliahan Harus Ketat, apalagi di Jurusan Keguruan

18 April 2024
5 Ciri Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Jadi Dosen. Pikir Ulang Sebelum Terjun ke Profesi Ini Mojok.co

5 Ciri Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Jadi Dosen. Pikir Ulang Sebelum Terjun ke Profesi Ini

8 Mei 2024
dosen ngasih nilai

Pak Dosen, Ngapunten, Kalau Ngasih Nilai Mbok Jangan Kebangetan

23 Juli 2019
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Dosen Layak Diprotes soal Nilai, tapi Caranya Jangan Ngasal (Unsplash)

Jangan Ngasal, Begini Cara Protes Nilai ke Dosen biar Nggak Sampai Mengulang Mata Kuliah

6 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.