Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Dosa Gubernur Jawa Timur pada Orang Madura: Rasisme Dibiarkan, Pendidikan Konsisten Rendah, Kemiskinan Tetap Tinggi!

Abdur Rohman oleh Abdur Rohman
25 September 2024
A A
Apa pun Kejahatan di Surabaya, Orang Madura Selalu Dijadikan Kambing Hitam jawa timur

Apa pun Kejahatan di Surabaya, Orang Madura Selalu Dijadikan Kambing Hitam

Share on FacebookShare on Twitter

Saya terus dibuat bingung oleh nasib masyarakat di tanah asal saya, Madura. Di satu sisi, ada narasi bahwa Madura ingin menjadi provinsi sendiri. Tapi selalu dianggap belum siap karena katanya belum bisa mandiri. Di sisi lain, terus menjadi bagian dari Jawa Timur pun Madura tetap begini-begini saja. Tak ada perubahan. Makanya, tak henti-hentinya saya renungkan kondisi dilema ini.

Awalnya, saya berpikir bahwa kondisi begini-begini saja ini hanya terjadi di kabupaten tempat tinggal saya. Tapi, faktanya tidak. Masalah di kabupaten saya, Bangkalan, ternyata juga dialami oleh seluruh kabupaten di Madura. Jadi, tidak salah jika saya sebut bahwa semua ini adalah dosa dari Gubernur kita.

Ya, mungkin orang yang menetap di Jawa tidak begitu merasakan dosa gubernur Jatim ini. Tapi, bagi orang Madura mudah sekali merasakannya. Maka dari itu, sebagai orang Pulau Garam, berikut saya beri tahu kalian dosa Gubernur Jatim pada orang Madura.

Rasisme yang makin parah

Akhir-akhir ini, masalah rasisme pada orang Madura semakin meningkat. Hal ini dibuktikan oleh berbagai istilah yang semakin banyak muncul untuk mengekslusi orang Madura, mulai dari wong meksiko hingga plat M. Jelas, yang namanya rasisme adalah salah. Sebab, sikapnya ditujukan bukan hanya pada individu yang bermasalah saja, tetapi semua orang yang memiliki identitas sama sengan pelaku.

Misalnya, ketika ada tindakan kriminal yang kebetulan pelakunya orang Madura, maka tanggapan yang ramai adalah “Oalah, ya biasa wong meksiko”. Tanggapan tersebut seakan-akan menyimpulkan bahwa Pulau Garam adalah pusat dan sarang kriminal. Sebagai orang Madura, tentu saja saya menolak tegas kesimpulan dangkal ini. Sebab, di negara berkembang ini tindakan kriminal bisa terjadi di mana-mana dan pelakunya bisa siapa aja.

Nah, inilah menurut saya dosa utama gubernur Jatim saat ini. Gubernur Jatim gagal membangun stigma positif bagi orang Madura. Saya aslinya juga ragu, apa gubernur Jatim merasakan sakit ketika rakyatnya menjadi pusat sasaran sikap rasis?

Jika terus dirasisin, ini dosa jariyah loh pak/bu.

Membiarkan kualitas pendidikan di Madura rendah

Kalian bangga Jawa Timur menjadi juara umum OSN tahun ini? Bahkan, gelar ini adalah yang keempat bagi Jawa Timur sejak lima tahun terakhir ajang OSN. Kabar yang sangat membanggakan bukan bagi warga Jawa Timur. Tapi, tak bagi saya yang dari Madura. Saya biasa saja mendengar kabar tersebut. Sebab, representasi orang Madura di ajang ini sangat sedikit.

Baca Juga:

3 Fakta Menarik tentang Kota Batu yang Jarang Dibicarakan Orang, Salah Satunya Pernah Terkenal dengan Perkebunan Kina

Sebagai Orang Surabaya, Saya Lebih Memilih Study Tour ke Malang ketimbang Jogja

Kata salah satu teman saya yang pernah lolos OSK “Sepintar-pintarnya orang Madura, pas ikut lomba di tingkat provinsi kemungkinan kalah sangat besar”. Ya, saya pun mengakuinya.

Tapi, jangan jauh-jauh bisa melenggang ke ajang OSN lah, bagi orang Madura bisa tamat jenjang SMA saja sudah alhamdulillah. Itu pun belum tentu SMA-nya bagus. SMA di Madura yang paling berkualitas saja masih jauh dari SMA-SMA lain di Jawa, apalagi yang di desa-desa pelosok Madura.

Inilah dosa lain yang harus segera disadari gubernur Jatim. Anda tidak hanya memimpin yang bagian Jawa, tetapi juga Madura. Anda pun minta suara dari orang Madura, jadi ya monggo perbaiki pula kualitas pendidikan.

Penduduk miskin tetap tinggi

Saya sudah tidak percaya lagi jika ada calon gubernur di provinsi ini yang berkampanye ingin memperbaiki ekonomi masyarakat. Maksudnya masyarakat mana? Saya masyarakat Madura dari dulu melihat tempat tinggal saya ya begini-begini saja. Buktinya sampai sekarang, 3 dari 4 kabupaten di Madura menjadi wilayah dengan persentase penduduk miskin terbanyak di Jawa Timur.

Ok, dulu beralasan karena masih terisolasi, dan belum ada akses untuk membangun pulau ini. Nah sekarang? Suramadu lho sudah 15 tahun berdiri, tapi faktanya tetap sama saja. Pertanyaannya, tidak ada sarana atau Anda saja yang tidak bisa kerja sebenarnya? Hadeh! Berdosa sekali.

Sebenarnya, semua permasalahan sosial di Madura ini semacam lingkaran setan. Bayangkan, bagaimana masyarakat bisa sekolah jika ekonominya susah. Pun, bagaimana ekonomi mau membaik jika akses pengetahuan (sekolah) untuk mereka sulit. Dari kondisi ini, tentu saja kriminalitas juga menjadi aspek sebab-akibat sehingga muncul rasisme.

Tapi kalau boleh berpendapat, menurut saya meningkatkan akses pengetahuan adalah pilihan paling tepat untuk memutus rantai ini. Memang, butuh waktu yang lama, sebab hasilnya hanya bisa dilihat 10 tahun atau bahkan 20 tahun. Tak mungkin hari ini pemerintah bikin sekolah, tiba-tiba besok masyarakatnya langsung pintar.

Berbeda jika pemerintah cuma mikir perut doang. Tinggal kasih bansos, masalah selesai. Tapi pertanyaannya, negara kita sekaya apa sih mau ngasih makan rakyatnya seumur hidup? Belum lagi mental maling yang banyak dimiliki pejabat. Malarat, tretan!

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 6 Masalah di Bangkalan Madura yang Membuat Rakyat Terus Sengsara

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 September 2024 oleh

Tags: jawa timurKemiskinanmadurarasismetingkat pendidikan
Abdur Rohman

Abdur Rohman

Warga sipil Bangkalan yang phobia sama ketidakadilan.

ArtikelTerkait

Tuban Bikin Iri Warga Lamongan: Perkembangannya Pesat!

Tuban Bikin Iri Warga Lamongan: Perkembangannya Lebih Pesat!

14 Juni 2024
Buket Wisuda, Perayaan yang Goblok dan Balas Budi yang Tanpa Arti

Buket Wisuda, Perayaan yang Goblok dan Balas Budi yang Tanpa Arti

21 Oktober 2023
6 Dosa Penjual Rawon yang Sebaiknya Dihindari

6 Dosa Penjual Rawon yang Sebaiknya Dihindari

31 Mei 2023
3 Ladang Dosa Pemerintah Bangkalan Madura, Rakyat Sengsara! (Unsplash)

3 Ladang Dosa Pemerintah Bangkalan Madura karena Terus Membuat Warganya Sengsara

4 Juni 2025
cinta laura

Wahai Netizen, Kok Kalian Gitu Sih Sama Cinta Laura?

2 Oktober 2019
jajanan yang dulu nggak bisa dibeli

Seperti Dendam, Jajanan yang Dulu Nggak Bisa Dibeli Karena Miskin Juga Harus Dibayar Tuntas

22 Maret 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.