• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Home Artikel

Dosa-Dosa PSI dan Alasan Kenapa Mereka Sama Sekali Tidak Menyuarakan Aspirasi Kaum Muda

Kevin Ng oleh Kevin Ng
2 Januari 2020
0
A A
Dosa-Dosa PSI dan Alasan Kenapa Mereka Sama Sekali Tidak Menyuarakan Aspirasi Kaum Muda

Dosa-Dosa PSI dan Alasan Kenapa Mereka Sama Sekali Tidak Menyuarakan Aspirasi Kaum Muda

Share on FacebookShare on Twitter

Masuknya Partai Solidaritas Indonesia memberikan sedikit kecerahan dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Mereka hadir sebagai gebrakan baru dengan mengusung gagasan pembaharuan: Bersih, Muda, dan Berani. Semua seketika terhentak batinnya untuk terjun dalam dunia politik. Wajah-wajah baru elit politik kemudian hadir sebagai kader PSI. Namun lama-kelamaan, mereka sekedar membawa pesona baru, dengan pemikiran yang tak kalah konservatifnya seperti elit politik buah dari Orde Baru.

Lihatlah saja apa arti perjuangan mereka saat ini. Ketika masyarakat turun ke jalan untuk menuntaskan Reformasi yang dikorupsi, mereka diam seribu kata. Ketika penguasa semakin gencar bermain dengan kekuasaannya dan menciptakan dinasti politik, mereka juga seakan gelap mata. Ketika anak muda turun ke jalan, menyurakan aspirasi, malah dianggap perusuh dan lebih baik “belajar”. Boleh dikatakan, jargon parpol yang menyuarakan apirasi kaum muda hanyalah bualan belaka.

Daftar Isi

  • Membungkam Suara Pemuda
  • Masuk Ke Dalam Sistem Merupakan Alasan Paling Klise
  • PSI Akhirnya Mendapatkan Filosofi Partainya

Membungkam Suara Pemuda

Lutfi Alfiandi, seorang anak muda yang telah berjuang dan ditangkap, merupakan simbol perlawanan dari opresi penguasa. Ia dikenal lewat fotonya yang membawa bendera Indonesia pada aksi #ReformasiDikorupsi. Semua orang yang prihatin dengan kekuasaan pemerintah yang semakin anti-kritik menyatakan dukungan untuk membebaskan Luthfi.


PSI yang seharusnya menyuarakan aspirasi dari golongan muda malah membungkam suara perlawanan Luthfi. Juru Bicara PSI malah membuat suatu narasi menggunakan hasil dakwaan jaksa bahwa Luthfi adalah seorang perusuh, penipu yang berpura-pura menjadi pelajar. Sangat disesalkan pernyataannya ini, berbicara mengenai harapan perubahan lewat anak muda, tetapi malah menghancurkan aspirasi dari seorang pemuda.

Sekiranya mereka takut akan gagasan-gagasan radikal yang menuntut perubahan dari kelompok muda. Boleh dilihat, sebagian kader-kader PSI tidaklah lagi muda. Dalam pemikirannya pun begitu konservatifnya yang diberikan jubah progresifitas. Belum lagi sikap bisunya terhadap keadaan kekuasaan orde oligarki saat ini. Ketika mereka sudah berada di lingkaran kekuasaan, idealisme akan runtuh akibat lobi-lobi jabatan demi kepentingan personal. Keberanian mereka hanya ditunjukkan pada saat kampanye, dan sekarang luntur. Dengan begini sebenarnya PSI tidaklah layak untuk mewakili suara anak muda.

Sebagai generasi yang lahir di tahun 2000-an, saya tidak setuju apabila PSI menggunakan jargon “kepemudaan” dan bersikap seolah-olah merekalah martir dari segala aspirasi dari anak muda. Apa yang telah mereka lakukan ialah mengkorupsi suara-suara perlawanan golongan muda. Saya mungkin juga bukan wakil terbaik dari golongan muda untuk menyatakan pendapat ini, tetapi inilah yang saya rasakan dan perlu diutarakan.

Dengan jaket ala anak hype PSI, para anggota partai beramah tamah dengan penguasa yang bahkan enggan mendengarkan kritik dari warganya. Sedangkan di sisi lain mahasiswa turun ke jalan bersama masyarakat sipil, namun tutuntan mereka tidak ada yang ditindaklanjuti. Ini memang secara alami merupakan pragmatisme paling tekun yang dilakukan oleh PSI. Masuk dalam sistem, dan menjadi bagian dari penguasa yang membungkam pendapat publik lewat propaganda penguasa.

Masuk Ke Dalam Sistem Merupakan Alasan Paling Klise

Politisi PSI meyakini bahwa melakuakan perubahan lewat dalam sistem adalah cara terbaik. Mereka mau menghancurkan para politikus sepuh nan rakus. Padahal politikus sepuh dan rakus itulah yang membuat sistem ini. Dan kini politisi “muda” juga haus akan kekuasaan. Tidak ada cara lain lagi selain “masuk dari dalam sistem”, dan itulah cara paling ampuh bagi mereka walaupun beribu kali kalah, bahkan ketika PSI tidak dapat masuk ke pemerintahan pusat.

Tetapi mereka tidak gampang menyerah dalam berpolitik lewat jalur dalam sistem ini. Maka cara berikutnya ialah menjilat muka penguasa. Segala idelisme yang dahulu (dipertanyakan) kokoh segera luntur. Dari jabatan ke jabatan diharapakan dapat diberikan demi kelangsungan partai baru ini. Tidak ada lagi itu yang namanya progresifitas. Yang malah timbul adalah pemikiran gaya orba sebagai filosofi baru mereka.

Perbedaan utama PSI dengan partai lainnya hanya terletak pada label “pemuda” pada mereka. Selebih itu tidak ada yang berbeda. Mereka masih haus akan kekuasaan, dan sama-sama menggunakan pola-pola lama untuk mendiskriminasi lawan. Mulai dari menganggap semua orang “bodoh” dan perlu banyak belajar lagi, sampai menghujat kritikus yang dianggap tidak memberikan suara kepada mereka saat pemilu sehingga tidak layak memberikan kritikan. Yang paling ekstrim bahkan mengabaikan kritikan dari prospek suara mereka, anak muda. Menggunakan usia lawan bicaranya yang lebih muda dengan anggapan mereka tidak tahu apa-apa.

PSI Akhirnya Mendapatkan Filosofi Partainya

Dahulu saya bingung filosofi politik dari PSI. Saya pernah percaya mereka menganut paham sosialisme, atau setidaknya egaliterisme. Ternyata pandangan saya salah, mereka semakin lama semakin menunjukkan konservatisme sebagai paham politik partai. Dengan sikap seperti politikus orba (berjubah millennial) dan pandangan yang kian fasistis, PSI mendapatkan filosofi partainya.

Mungkin saya bisa keliru, mungkin juga saya bisa benar. Sayang sekali satu-satunya partai yang mau membawa perubahan kini menunjunjukkan wajah asli partainya. Tidak lama lagi kita melihat mereka berkuasa, sebagai calon generasi yang meneruskan perjuangan politikus reot dan dangkal dalam pemikiran. Mereka adalah bagian yang mengkorupsi reformasi karena enggan menuntaskan reformasi.

BACA JUGA Ngomongin Jadi Partai Oposisi Padahal Memahami Istilahnya Aja Salah Kaprah! atau tulisan Kevin Ng lainnya. Follow Twitter Kevin Ng.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Januari 2020 oleh

Tags: orde oligarkipartai solidaritas indonesiaPSIreformasi dikorupsi
Kevin Ng

Kevin Ng

Indonesian student at University of Western Australia and sometimes becomes a citizen of the world.

Artikel Lainnya

giring ganesha nyapres bakal calon presiden partai solidaritas indonesia psi mojok.co

44 Tokoh yang Juga Layak Nyapres Selain Giring Ganesha

8 September 2020
aksi keos

Kenapa Aksi Massa Bisa Berujung Keos?

10 Oktober 2019
Pos Selanjutnya
Saya Pernah Jadi Pemberi Cap Ahli Neraka dan Betapa Bodohnya Masa Itu

Yang Tidak Kita Sadari Soal Titik Api di Malam 1 Januari

Terpopuler Sepekan

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

24 Juni 2022
4 Oleh-oleh Khas Solo yang Sebaiknya Jangan Dibeli

Kota Solo, Sebaik-baiknya Kota untuk Menetap

24 Juni 2022
Dosa-Dosa PSI dan Alasan Kenapa Mereka Sama Sekali Tidak Menyuarakan Aspirasi Kaum Muda

Dosa-Dosa PSI dan Alasan Kenapa Mereka Sama Sekali Tidak Menyuarakan Aspirasi Kaum Muda

2 Januari 2020
Stasiun Cipeundeuy Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati Terminal Mojok

Stasiun Cipeundeuy: Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati?

21 Juni 2022
6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala Terminal Mojok

6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala

25 Juni 2022
5 Toko Lumpia Paling Enak di Semarang Terminal Mojok

5 Toko Lumpia Paling Enak di Semarang

29 Juni 2022
Saran untuk Warga Jawa Tengah yang Daerahnya Mulai Diserbu Pabrik

Saran untuk Warga Jawa Tengah yang Daerahnya Mulai Diserbu Pabrik

28 Juni 2022

Dari MOJOK

  • Menanti Prambanan Jazz Festival 2022 yang Penuh Kolaborasi
    by Hammam Izzuddin on 30 Juni 2022
  • PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid
    by Yvesta Ayu on 30 Juni 2022
  • Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar: Antara Keriaan dan Kemarahan yang Tak terjawab
    by Billy Soemawisastra on 30 Juni 2022
  • Sambangi Sultan, KPK Pastikan Kembangkan Kasus Haryadi Suyuti
    by Yvesta Ayu on 30 Juni 2022
  • Kritik Thomas Doll: Ini Lapangan atau Ladang Angon Sapi?
    by Ali Ma'ruf on 30 Juni 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GzeZNzywPSE&t=45s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In