Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

4 Dosa Besar yang Sering Dilakukan oleh Motivator

Muhammad Naufal Putranryo oleh Muhammad Naufal Putranryo
27 Oktober 2023
A A
4 Dosa Besar yang Sering Dilakukan oleh Motivator

4 Dosa Besar yang Sering Dilakukan oleh Motivator (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sering dengar motivator? Itu, lho, orang yang biasanya berseliweran di berbagai platform media dan memberikan kalimat bijak dan motivasi dengan background yang menyayat hati. Setelah mendengar kata-kata bijak yang keluar dari mulut para motivator, pasti beberapa di antara kita ada yang langsung bersemangat untuk melakukan perubahan. Yah, minimal jadi lebih rajin merapikan tempat tidur dan bangun pagi hari, misalnya.

Akan tetapi, ada juga lho orang-orang yang merasa gregetan dengan kata-kata dari si motivator. Gimana ya, kan memang sudah tugasnya memberikan kata-kata bijaksana dan memotivasi. Mosok bilangnya motivator tapi isi kontennya soal review kecantikan? Kan nggak nyambung, ya. 

Sebenarnya saya gregetan sama orang-orang yang dengan bangganya mempercayai motivator. Saya tau itu hak mereka mau percaya atau nggak. Tapi masalahnya, tak sedikit motivator ini yang asal-asalan memberikan kalimat bijak dan nasihat-nasihat manis. Tak jarang, mereka juga melakukan beberapa dosa besar yang menyebalkan. Misalnya kayak dosa-dosa berikut ini.

#1 Motivator dulu katanya hidup susah

Dosa pertama yang sering banget saya jumpai ini adalah ketika para motivator koar-koar sampai berbusa kalau mereka pernah hidup susah. Sebenernya nggak salah juga sih mereka ngomong kayak gini. Mungkin mereka melakukannya agar menarik perhatian para audiens. Tapi, plis nggak usah meromantisasi hidup susah. Bilangnya dulu hidup susah, tapi nyatanya tinggal di luar negeri. Gimana konsepnya dulu susah tapi ternyata malah ke luar negeri terus tinggal di sana?

Ada juga yang bilang dulu susah, nggak punya uang, tapi bisa bangun usaha. Begitu ditanya uangnya dari mana, eh ternyata dari orang tuanya yang berkecukupan. Ampun deh, kalau kayak gitu mah hidup lu nggak susah-susah amat, Bang. Udah gitu masih bilang sering rugi sana-sini, ditipu sana-sini, tapi masih punya aset, masih punya tabungan. Susah dari mananya, sih?

#2 Bilangnya dari keluarga sederhana, eh, ternyata…

Sebenernya dosa kedua ini mirip kayak yang pertama di mana beberapa motivator kerap meromantisasi kalau mereka datang dari keluarga sederhana, eh nyatanya nggak gitu. Banyak lho yang meromantisasi kegagalan usaha mereka, terus cerita panjang kali lebar sampai nangis tersedu-sedu. Eh, tapi lupa belum menyebutkan siapa aja yang ada di belakang mereka, siapa aja yang kasih duit, dll.

Kadang, saya mencoba berhusnuzan, kali aja motivator ini beneran cari uang sendiri atau cari sponsor sendiri buat usahanya. Tapi, kalau seandainya memang ada orang yang membantu usaha mereka, mendingan jujur aja. Apa salahnya sih ngomong yang sebenarnya? Kalau memang menerima bantuan dari keluarga atau orang tua kan berarti tandanya mereka dipercaya untuk memulai sesuatu yang baru. Bukan begitu?

#3 Bukannya memotivasi orang lain, malah jatuhnya pamer

Kalau boleh mengatakan, motivator itu kan juga manusia ya, dan manusia juga bisa berbuat salah, jadi sudah seharusnya kita nggak terlalu mengagung-agungkan mereka. Ada yang katanya ngasih motivasi ke orang lain, tapi dikit-dikit pamer outfit, dikit-dikit pamer mobil, dikit-dikit pamer rumah. Lha, itu tujuannya mau memotivasi orang lain atau mau ngapain, sih? Kalau emang mau pamer ya pamer aja, nggak usah pakai embel-embel ngasih kata-kata bijak nan manis.

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Kadang hal kayak gini yang bikin saya sebal dan nggak percaya sama motivator. Kalau mau menyemangati orang lain, ngapain menunjukkan harta benda mereka segala? Bukannya bikin orang lain termotivasi, yang ada malah orang jadi pengin berkata buruk di kolom komentar. Tau sendiri ya gimana netizen kita. Sayangnya, nggak sedikit orang yang membanggakan dan menganggap para motivator itu orang sukses. Iya, sukses memamerkan keberhasilan mereka dari orang-orang yang beneran butuh semangat.

#4 Motivator yang cuma jual omongan

Kalau ini serius, kebanyakan motivator itu aslinya pakar retorika. Padahal kalau dipikir-pikir, kondisi orang lain belum tentu sama dengan kondisi mereka. Seperti yang saya ceritakan di atas, ada yang bilangnya pernah susah tapi tinggal di luar negeri. Ada juga yang katanya berjuang sendiri, rugi banyak, tapi lupa siapa orang di belakang mereka. Alhasil, mereka hanya menjual omongan biar ditonton banyak orang.

Jadi, kalau mendengarkan omongan mereka ibaratnya tong kosong nyaring bunyinya bagi yang nggak percaya. Kalau buat yang percaya, ya omongan mereka sangat berharga.

Intinya, mau percaya atau nggak sama omongan motivator itu hak kalian, Gaes. Saya yakin, ada juga orang yang memang beneran tergerak ingin menjadi motivator demi memotivasi orang lain. Tapi jangan lupa, di antara mereka, ada yang abal-abal. Biasanya yang abal-abal ini cuma jualan susahnya doang, jualan kata-kata bijak, tapi lupa sama privilese yang ada di sekitarnya. Nah, kalau yang kayak gini yang berdosa besar!

Penulis: Muhammad Naufal Putranryo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Apa Motivator Pernah Muak dengan Kata-katanya Sendiri?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Oktober 2023 oleh

Tags: Media SosialmotivasiMotivasi Hidupmotivator
Muhammad Naufal Putranryo

Muhammad Naufal Putranryo

Mahasiswa Universitas Negeri Malang, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

ArtikelTerkait

Googling Sebelum Bertindak Terasa Lebih Relevan Daripada Berpikir Dulu terminal mojok.co

Googling Sebelum Bertindak Terasa Lebih Relevan daripada Berpikir Dulu

22 Januari 2021
Bukan TikTok Atau X, Platform Media Sosial Paling Toxic Adalah LinkedIn

Bukan TikTok Atau X, Platform Media Sosial Paling Toxic Adalah LinkedIn

7 Agustus 2024
Orang Dewasa Nonton Kinderflix: Udah Salah Lapak, Nyampah di Kolom Komentar lagi!

Orang Dewasa Nonton Kinderflix: Udah Salah Lapak, Nyampah di Kolom Komentar lagi!

9 November 2023
Format Akun 'txtdari' Belakangan Bikin Twitter Jadi Toksik terminal mojok.co

Format Akun ‘txtdari’ Belakangan Bikin Twitter Jadi Toksik

29 Oktober 2020
Dilema Lucu Content Creator: Cari Uang dari Mengajar Orang Menghasilkan Uang

Dilema Lucu Content Creator: Cari Uang dari Mengajar Orang Menghasilkan Uang

16 Juli 2024
Apa Motivator Pernah Muak dengan Kata-katanya Sendiri?

Apa Motivator Pernah Muak dengan Kata-katanya Sendiri?

11 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.