Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Disorientasi Daerah Dan Pendidikan Geografi Kita yang Di Bawah Rerata

Taufik oleh Taufik
2 Juni 2019
A A
geografi

geografi

Share on FacebookShare on Twitter

Pada suatu ketika, saya ditanyai daerah saya oleh seorang teman yang kebetulan baru kenalan. Saya memastikan kepada dia bahwa rumah saya itu ada di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Dengan pede dan sigapnya dia menanyakan, “dekat Medan ya?” Sebuah pertanyaan yang bahkan bikin saya geli sendiri jika mengingatnya. Bayangkan, sejauh mana Wakatobi di Sulawesi dan Medan di Sumatra? Jauh sangat itu—dari Indonesia bagian barat menuju Indonesia bagian Tengah.

Saya tidak tahu bagaimana kita di sekolahan diajarkan tentang peta, tentang bentang alam dan yang lebih umum lagi, tentang Geografi. Mungkin semacam kecenderungan melihat sebuah nama daerah yang mirip karena saya menduga teman saya ini sulit membedakan Sumatra dan Sulawesi hanya karena dua daerah ini memiliki nama yang sama-sama berinisial S. Atau ada juga orang dengan kecenderungan melihat bentuk manusia lalu menyimpulkan asal daerahnya. Padahal bisa jadi salah. Saya yang berambut keriting ini lebih banyak dicap sebagai orang Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambon atau Papua. Padahal dari awal juga saya sudah tegaskan, saya ASELI WAKATOBI, SULAWESI!!!

Padahal untuk orang-orang yang besar dan bersekolah di pulau-pulau besar, saya yakin dan percaya mereka memiliki tingkat pendidikan di atas rerata kami sebagai orang-orang pelosok. Namun kejadian ini seakan menjadi semacam template ketik saya bertemu dan berkenalan dengan orang-orang. Saya bahkan berpikir kotor dalam hati, apakah emang guru mereka tidak memberi pelajaran Geografi. Atau justru nilai mereka tidak lulus untuk mata pelajaran Geografi. Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang muncul di kepala.

Di SD saya dulu ada sebuah peta tematik yang menjadi rujukan untuk saya dan teman-teman saya mengetahui berbagai daerah di Indonesia. Tidak cukup sampai disitu saja, peta tematik itu dirancang sedemikian rupa sehingg jika kita tune seperti layaknya radio, di suatu daerah bahkan bisa muncul tarian daerah, pakaian adat, fauna bahkan flora endemik di daerah tersebut. Dan bahkan dari sebuah peta yang tidak ada apa-apanya dibandingkan apa yang dimiliki teman-teman saya di kota besar (mikir saya), bisa sedikit banyak tahu nama daerah dan pernak-perniknya. Maka pesimisme selalu muncul setelahnya—karena ekspektasi saya orang-orang yang bersekolah di kota bakal lebih banyak kenal Indonesia dibanding saya.

Ke-Indonesiaan kita secara keseluruhan memang tidak bisa kita nilai dari besarnya nilai UN kita yang di atas rerata. Lebih dari itu. Bahwa jika kita mendapat nilai bagus dalam mata pelajaran Geografi, misalnya, tidak serta merta kita hafal semua letak geografis daerah di seluruh Indonesia. Padahal untuk hal-hal yang lumrah, kita sudah diperkenalkan sejak dalam pikiran. Menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke” saja, kita sudah bisa menebak begitu besar negara kita tercinta ini membentang. Bahkan disebutkan di sana, batas timur dan baratnya juga.

Hal diatas hanya bagian kecil dari usaha—para Pahlawan Nasional—memperkenalkan Indonesia kepada kita generasi sekarang. Ada beberapa lagu lain—entah nasional atau bukan—yang begitu tegas memberi kabar gembira tentang bentang alam Indonesia kita. Maka sangat tidak etis, jika hal yang begitu mendasar saja soal geografi negara kita tidak kita ketahui. Malu bos! Kalopun tidak tahu daerahnya, mbok ya tanya, “itu dimana?”—biar dijelasin sama yang punya daerah. Biar gak kelihatan sotoy padahal kosong mlompong.

Kembali kepada nilai Geografi tadi, memang tidak serta merta ketika tidak tahu lokasi suatu daerah atau kekeliruan memberi nama suatu daerah bukan kahir dunia. Sayangnya, dari sini saja sudah memberi kita gambaran begitu apatisnya kita. Bahwa secara spesifik kita harus lebih kenal daerah kita dibanding tempat lain, itu sah-sah saja. Tapi kan ya mbok sekali-sekali cari gitu lho daerah ini di mana, daerah itu di mana. Kan gak harus dipelajari di sekolah juga dengan guru Geografi. Sudah ada Google Maps—tinggal tulis nama suatu daerah terus enter, bakal muncul tuh lokasi.

Oh iya, kecuali daerah tersebut hanya mitos—tidak akan pernah muncul walau kamu ketik dan enter barang seribu kali. Atau misal, jangan sekali-sekali cari nama daerah yang terkenal saat sebelum era modern macam Kerajaan Pajang begitu. Kalo itu mah ya sampai peot juga tidak akan pernah muncul di pencarian peta. hahaha.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Menjamurnya Bimbel Bukan karena Pendidikan Kita Ampas, tapi karena Mengajar di Bimbel Memang Lebih Mudah

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: GeografiMata PelajaranPetaSekolah
Taufik

Taufik

Ide adalah ledakan!

ArtikelTerkait

Seharusnya Utang Piutang Masuk dalam Kurikulum Pendidikan Indonesia terminal mojok.co

Seharusnya Utang Piutang Masuk dalam Kurikulum Pendidikan Indonesia

22 Februari 2021
Guru dan Siswa Nggak Sempat Baca Buku: Guru Diburu Berkas, Siswa Diburu Tugas

Guru dan Siswa Nggak Sempat Baca Buku: Guru Diburu Berkas, Siswa Diburu Tugas, Literasi Kandas

16 April 2024
4 Alasan Guru Olahraga Jadi Idola para Siswa Terminal Mojok

4 Alasan Guru Olahraga Jadi Idola para Siswa

11 Agustus 2022
Bilangnya Disuruh Belajar di Rumah, tapi Malah Dikasih Banyak Tugas

Bilangnya Disuruh Belajar di Rumah, tapi Malah Dikasih Banyak Tugas

20 Maret 2020
5 Alasan Pembelajaran Tatap Muka Lebih Disukai daripada Daring terminal mojok.co

5 Alasan Pembelajaran Tatap Muka Lebih Disukai daripada Daring

24 September 2021
Masih Ada Sekolah Favorit dan Orang Tua Pindah KK Anak, Sistem Zonasi Gagal Total!

Masih Ada Sekolah Favorit dan Orang Tua Pindah KK Anak, Sistem Zonasi Gagal Total!

29 Juni 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.