Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Dindasafay Adalah Bukti Kalau Orang Indonesia Punya Bakat Alami Buat Jadi Ahli

Arik Riuh oleh Arik Riuh
15 April 2020
A A
dindasafay

Dindasafay Adalah Bukti Kalau Orang Indonesia Punya Bakat Alami Buat Jadi Ahli

Share on FacebookShare on Twitter

Indonesia gudangnya orang ahli. Entah secara wawasan, kecakapan, bahkan sekadar celotehan. Sudah banyak contoh, ketika seseorang sudah meraih juara, masih ada saja celah untuk melihat kekurangannya.

Soal sepakbola, semua orang punya wawasannya. Bukan hal aneh jika peraih Ballon d’Or, Lionel Messi, masih saja digoblok-goblokkan secara permainan oleh kelompok tukang ojek di depan televisi pangkalan.

Belum lama juga, saya sudah menemukan ahli lainnya di instagram. Dindasafay namanya. Pada awalnya saya tidak tahu dia ahli apa, sampai twitter ramai berbicara tentang dia.

Dindasafay, muncul di permukaan karena videonya tentang cara membuat hand sanitizer. Bermanfaat sekali di masa cairan itu memang sudah menghilang di pasaran. Tak berhenti di situ, ada satu lagi video Mbak Dindasafay ini tentang diffuser. Sebuah alat semprot yang selama ini hanya saya temui di ruangan dokter. Saya pikir itu adalah alat untuk membersihkan udara, selain juga harum baunya. Dalam video tentang diffuser itu, Mbak Dindasafay menampilkan sebotol air mineral lantas dicampur dengan dettol. Dikocok sebentar, lantas dimasukkan ke dalam diffuser.

Selama ini kita tahu kalau dettol memang cairan untuk membunuh kuman. Kalau di iklan televisi, saya pernah lihat dettol ini dimasukkan ke bak mandi. Pasti Mbak Dindasafay berpikir, kalau secara komposisi perbandingan, dettol dan air sebak saja ampuh. Pasti lebih tokcer lagi kalau airnya cuma sebotol. Kuman yang menempel di berbagai media pasti akan segera kembali ke hadirat-Nya.

Oke, saya mbatin kalau besok harus beli diffuser. Belum juga niat itu sampai pada tahap eksekusi, sudah muncul video satu lagi. Anehnya, video berikutnya muncul dari seorang yang ngaku-ngaku sebagai dokter.

Kata Mas yang ngaku-ngaku dokter itu, cairan dettol punya kandungan chloroxylenol. Bisa bikin masalah pada kulit, mata, dan saluran pernapasan. Dengan nada setengah emosi, Mas dokter bilang kalau dettol hanya untuk digunakan pada bagian luar tubuh. Berbahaya jika sampai dimasukkan, apalagi melalui saluran pernapasan.

Kalau saya perhatikan, Si Mas keburu ngamuk duluan sih, tidak berpikir secara jernih. Padahal ‘kan Mbak Dindasafay pakai dettol cuma dituangkan secukupnya. Kalau misal ada aturan takaran, lantas Mbak Dindasafay salah takar ya silakan dimarahin.

Baca Juga:

Saya Lebih Percaya Dokter Tirta daripada Influencer Kesehatan Lainnya, To The Point, dan Walk The Talk!

Dosa Beauty Influencer yang Bisa Menjerumuskan Audiens dalam Masalah Kecantikan

Pesan saya, jangan kita langsung percaya pada klaim orang yang ngaku-ngaku dengan profesinya. Jelas saya lebih percaya pada Mbak Dindasafay. Secara, setelah saya intip instagramnya, doi punya centang biru dan 111 ribu pengikut. Terverifikasi.

Masyarakat Indonesia sudah biasa menghadapi orang-orang yang mendadak mengaku ahli secara profesi. Menyangkal bakat-bakat autodidak yang ditempa oleh alam. Jatuhnya jadi merisak, mentang-mentang makan bangku sekolahan.

Pertama, soal masker.

Bagaimana mungkin Pak Terawan, Menteri Kesehatan, seorang diri memberi imbauan terkait penggunaan masker. Masker hanya untuk yang sakit, yang sehat cukup dengan menjaga imunitas.

Jelas Pak Menteri ini menganggap remeh tingkat pemahaman masyarakat. Grup WA keluarga sudah mengajarkan bahwa virus korona disebarkan lewat droplet.

Pak Terawan paham kan, kalau droplet salah satunya dihasilkan oleh orang yang ngomongnya muncrat-muncrat karena emosi? Lebih baik Bapak memberikan ketenangan, supaya tidak perlu ada tempelan droplet pada perkakas rumah tangga akibat pernyataan aneh-aneh selanjutnya.

Tak perlu sekolah tinggi untuk memahami petuah mencegah lebih baik daripada mengobati. Lebih baik kami beli masker dengan harga tinggi, daripada korona membuat kami berakhir mati.

Kedua, perkara buku.

Saya pikir, perkara jangan menilai buku hanya dari sampulnya itu ya memang untuk mereka yang akrab dengan buku. Kalau memang tidak akrab, tak usah kuatir. Banyak cara untuk mengetahui mana buku layak baca dan mana buku yang harus dihindari. Salah satunya, saat bukunya dijadikan barang bukti sebuah kejahatan.

Bagi kita semua yang tidak kenal dengan Eka Kurniawan, sampul mencolok berwarna hijau pupus ditambah dengan gambar bom molotov tentu menarik perhatian. Kita langsung paham kalau itu adalah trik agar buku dilirik, lantas makin banyak pembaca teracuni pikirannya.

Banyak orang-orang yang mengaku sebagai pembaca dan pegiat literasi ikut berkomentar. Buku itu genrenya roman, mana mungkin mengajarkan kejahatan.

Pesan saya, jangan langsung percaya. Sama seperti sedang membaca berita, jika dari judulnya saja sudah sarat provokasi dan bombastis, pasti isinya ya menjurus pada hal yang buruk.

Saya catat, kemarin ada Negeri Para Bedebah milik Tere Liye dengan gambar pria berjas dan berhidung panjang. Tanpa berpikir pun, kita tahu itu bentuk pengecapan Pemerintah Indonesia sebagai pembohong. Patut disita.

Apalagi ada buku Mark Manson, Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat. Sudah jelas dan pasti isinya kontra dengan semboyan negara kita, kerja…kerja…kerja!

Bakar saja, Pak!

BACA JUGA Teruntuk Pembuat Konten Tutorial Bikin Hand Sanitizer yang Keblinger dan tulisan Arik Riuh lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 April 2020 oleh

Tags: ahli abal-abaldindasafayinfluencer
Arik Riuh

Arik Riuh

Mahasiswa tua.

ArtikelTerkait

Kalau Kamu Bukan Orang Terkenal, Bikin Podcast Nggak Seindah Kelihatannya terminal mojok.co

Kalau Kamu Bukan Orang Terkenal, Bikin Podcast Nggak Seindah Kelihatannya

18 November 2020
Tren Ikoy-ikoyan: Ngemis, tapi Kok Menolak Disebut Bermental Pengemis? terminal mojok.co

Tren Ikoy-ikoyan: Ngemis, tapi Kok Menolak Disebut Bermental Pengemis?

11 Agustus 2021
Kalau Konten YouTube Baim Wong Isinya Sering Jelek, Mending Main Film Lagi Aja terminal mojok.co

Kalau Konten YouTube Baim Wong Isinya Sering Jelek, Mending Main Film Lagi Aja

13 Oktober 2021
Dea Anugrah dan Betapa Melawan Influencer Itu Nggak Ada Gunanya terminal mojok

Dea Anugrah dan Betapa Melawan Influencer Itu Nggak Ada Gunanya

4 Juni 2021
3 Alasan Fiki Naki Pantas Jadi Influencer Panutan di Mata Emak-emak seperti Saya Terminal Mojok

3 Alasan Fiki Naki Pantas Jadi Influencer Panutan di Mata Emak-emak seperti Saya

26 Januari 2021
pajak pendidikan SPT Tahunan PPH orang Pribadi perpajakan Orang Pribadi influencer pajak npwp mojok.co

Membedah Potensi Penerimaan Pajak dari para Influencer

23 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.