Di pertengahan 2020 kemarin saya memutuskan untuk diet, tujuannya sih hanya sepele, yaitu agar pada saat acara wisuda nggak terlihat gemuk-gemuk amat. Tapi, karena adanya pandemi, wisuda yang seharusnya dilakukan penuh dengan euforia menjadi sedikit kurang sakral karena hanya dilakukan dengan metode daring. Tapi, meskipun begitu diet yang saya lakukan nyatanya membuahkan hasil.
Jika banyak yang bilang diet itu berat, saya yakin cara dietnya yang salah. Nyatanya mengatur pola makan itu tidak semenyiksa yang dibayangkan. Berikut beberapa hal yang saya lakukan ketika memutuskan untuk diet, meskipun perubahannya agak sedikit lama. Tapi, jika dilakukan dalam jangka yang lebih panjang saya yakin akan memberikan hasil yang maksimal.
Jangan makan karena nafsu, makanlah hanya ketika perut merasa lapar
Saat diet saya berhasil, saya kemudian berpikir bahwa ternyata salah satu hal yang membuat badan cepat gemuk adalah pola makan yang tidak teratur. Yang disebut pola makan tidak teratur salah satunya adalah kita memutuskan untuk makan hanya karena menginginkannya, bukan karena memang benar-benar lapar. Hal itulah yang sebenarnya sedikit berbahaya, karena jika nafsu ingin makan tersebut terus kita turuti, pola makan kita akan berantakan dan hal tersebut kurang baik untuk tubuh. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengalihkan rasa ingin makan tersebut adalah dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang menyibukkan diri kita. Sehingga nafsu ingin makan tersebut akan terdistraksi oleh kesibukan-kesibukan yang kita lakukan.
Kurangi porsi makan sedikit demi sedikit
Saat pertama kali diet, saya memutuskan untuk makan dua kali sehari, yaitu pagi dan malam. Dan ternyata hal tesebut sangat berat untuk dilakukan, bukannya porsi makan berkurang, malah pada saat makan malam saya seperti orang yang nggak makan satu minggu, alhasil porsi yang saya makan jika dihitung-hitung juga nggak jauh beda jika makan tiga kali sehari. Kan podo wae.
Ibu saya juga sering marah-marah karena saat siang hari saya selalu sambat kelaparan. Nah, dari sinilah kemudian beliau memberikan tipsnya yaitu agar saya tetap makan tiga kali sehari akan tetapi dengan porsi yang lebih sedikit dari sebelumnya. Dan ternyata cara ini cukup manjur, yang biasanya saya makan sampai perut begah dan seperti mau meletus, atau kadang sampek mau bangkit dari duduk aja kesusahan. Kini hal tersebut sudah tidak saya alami lagi, semenjak saya mengurangi porsi makan, baik untuk sarapan, makan siang maupun makan malam.
Nyatanya dengan cara tersebut saya merasakan kenyang yang tidak berlebihan, rasanya sangat pas, perut tidak merasa ingin makan lagi pun tidak merasa begah. Saya kemudian menyimpulkan bahwa makan dengan porsi jumbo yang selama ini saya lakukan, hanyalah nafsu semata. Nyatanya saya bisa makan dengan porsi yang lebih sedikit dan puas.
Minumlah air putih sebelum makan
Minum air putih sebelum makan juga menjadi salah satu alternatif yang saya lakukan. Hal ini cukup membantu, karena ketika saya minum terlebih dahulu beberapa menit sebelum makan, biasanya rasa lapar yang saya rasakan akan sedikit berkurang. Dan pada akhirnya saya hanya akan mengambil porsi makan sewajarnya saja, tidak menggebu-gebu ingin mengambil banyak makanan.
Saya juga pernah membaca artikel di Healthline bahwa minum air putih akan meningkatkan metabolisme tubuh 24-30 persen selama periode 1-1,5 jam, hal ini akan membantu tubuh membakar lebih banyak kalori. Selain itu sebuah studi juga menyatakan bahwa minum setengah liter air setengah jam sebelum makan akan membantu pelaku diet makan sedikit kalori dan menurunkan berat badan 44 persen lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak minum air putih terlebih dahulu.
Kurangi porsi nasi dan perbanyak serat
Sebagai orang Indonesia yang sedari orok udah dicekokin sama nasi, sajian nasi sudah laksana belahan jiwa. Makan apa-apa pake nasi, makan bakso pake nasi, makan seblak pake nasi, sama makan mi yang basic-nya udah karbo aja masih dipakein nasi. Dan berdasarkan pengalaman yang saya rasakan, semakin banyak saya makan nasi, maka rasa kenyang itu tidak bertahan lama. Ibu saya juga berkata demikian ketika saya memberikan statement tersebut. Entah ini hanya terjadi pada beberapa orang atau memang secara ilmiahnya demikian, saya juga belum tahu pasti. Tapi yang jelas, ketika saya mengurangi porsi karbohidrat yang saya makan dan saya melebihkan lauk pauknya (serat dan protein), saya merasa kenyang lebih lama, dibanding dengan ketika saya mengambil dua centong besar nasi dengan lauk yang lebih sedikit.
Lakukan olahraga ringan yang menyenangkan
Ingat ya, diet itu tidak melulu soal mengatur pola makan ini dan itu. Jika ingin hasil yang lebih maksimal, jangan sampai melewatkan sesi olahraga. Di awal-awal diet, ketika saya masih menggebu-gebu ingin menurunkan berat badan, saya bertekad untuk melakukan jogging setiap hari. Usut punya usut, jogging adalah salah satu cara yang cukup cepat dalam menurunkan berat badan.
Tapi, ternyata jogging adalah sesuatu yang sangat menyiksa bagi saya. Betapa tidak, sedari saya SD, SMP, dan SMA (untungnya kuliah nggak ada olahraga), lari adalah olahraga yang paling tidak saya senangi, saya tidak bisa secepat teman-teman, perut saya sering sakit ketika diajak berlari, belum lagi dengan nafas yang ngos-ngosan tidak karu-karuan. Begitupun juga saat diet, beberapa bulan pertama saya masih bertahan untuk jogging di pagi hari, meskipun lebih banyak porsi jalannya dibanding dengan larinya. Lama-lama saya merasa bosan dan cukup melelahkan.
Akhirnya saya mengubah metode olahraga yang saya lakukan, saya mulai melihat-lihat video senam di YouTube, ternyata banyak sekali variasinya. Mulai dari senam yang ringan sampai yang gerakannya ekstrem. Mulai dari lagu yang selow hingga lagu yang bikin badan kayak gasing. Semuanya ada, kita hanya tinggal mempraktikkan. Dengan melakukan senam saya merasa lebih enjoy, meskipun awalnya juga keteteran tapi lama-kelamaan menjadi terbiasa dan bahkan tidak lelah sama sekali meskipun sekujur tubuh sudah basah dengan keringat. Olahraga memang harus disesuaikan dengan minat kita, agar kita merasa enjoy dan tidak terbebani saat melakukannya. Alhasil diet kita juga akan lebih menyenangkan bukan malah menyengsarakan.
Pada dasarnya setiap tubuh manusia memiliki respon yang berbeda-beda ketika dihadapkan pada suatu hal. Begitupun juga dengan diet. Mungkin metode yang saya jabarkan di atas kurang sesuai untuk beberapa orang, karena saya sendiri juga nyatanya mendapatkan metode tersebut hasil dari trial dan error. Yang terpenting dari diet adalah menerapkan apa yang cocok untuk tubuh kita, apalah artinya diet yang ketat tapi badan jadi tak sehat.
BACA JUGA Gaya Hidup Sehat Adalah Sesuatu yang Aneh di Masyarakat Kita dan artikel Elisa Erni lainnya.