Diet Itu Bergantung pada Niat, Bukan Fasilitas  

niat diet mojok.co

niat diet mojok.co

Pergantian tahun selalu diwarnai dengan resolusi-resolusi yang dibuat oleh manusia. Resolusi paling umum yang digaungkan manusia adalah resolusi untuk menurunkan berat badan. Itu semua muncul diawali dari angan-angan memiliki badan yang kurus. Lalu, mulailah ia menyusun apa saja perlengkapan yang harus dibelinya untuk menyukseskan program diet tersebut. Seperti sepeda, treadmill, alat untuk skipping, sepatu jogging, bahkan kalau perlu mendaftar sebagai member di sebuah gym.

Setelah itu, masih harus membaca buku-buku untuk menu sehat penunjang diet. Langganan sayur organik supaya tetap sehat, berhenti mengonsumsi gorengan dan nasi, dan terpenting mengikuti banyak diskusi dan seminar mengenai “Sukses 100 Hari Menurunkan Berat Badan 20 Kg”. Pokoknya, harus lengkap banget fasilitasnya.

Terus, dietnya kapan? Nunggu niatnya ngumpul dulu, ya. wqwq~

Dua minggu yang lalu, kakak saya juga merencanakan program diet untuk mengempeskan perutnya yang mulai membuncit. Dia mulai dengan membeli sepatu mahal untuk keperluan bermain futsal, saya nggak paham sih, gimana caranya mengempeskan perut dengan bermain futsal. Membeli sabuk, yang mirip banget kayak korset, untuk menekan perut. Makan nasi cuma sekali sehari, tapi nasinya dua piring. Dan memutuskan buat makan sayur saja di siang dan sore hari, tapi camilan jalan terus.

Setelah itu, mendaftar bersama teman-temannya untuk main futsal tiap hari Rabu malam. Terakhir, dia sibuk buat nyari alat buat skipping. Padahal, pakai karet gelang yang disambung satu sama lain juga sama aja, kayak main lompat tali gitu. Tapi, kakak saya nggak mau dan memutuskan untuk beli. Setelah ditotal, biaya untuk program dietnya mencapai 500 ribu lebih. Mahal banget.

Apakah berhasil? Nggak. Cuma bertahan seminggu doang. Kakak saya sudah malas duluan, capek dan merasa nggak ada hasilnya. Hadeuh, udah rugi banyak, tapi hasilnya nggak ada.

Apakah ada yang seperti ini? Ada, dan pastinya banyak banget. Bahkan, saya dan mungkin juga kamu pernah menjadi salah satu pelakunya. Apalagi kalau program dietnya cuma sekadar ikut-ikutan hype aja. Udah repot menyiapkan fasilitas, mengeluarkan banyak biaya untuk program diet, eh ujung-ujungnya malah diabaikan karena malas. Nggak tahan dengan godaan makanan dan menyerah karena progress hasil dietnya yang lambat dan nggak kelihatan. Akhirnya bablas saja.

Padahal, diet sebenarnya bukan cuma bergantung pada fasilitas, tetapi pada niatnya. Niat untuk menurunkan berat badan dan menjadi selangsing Nia Ramadhani-lah yang harus dikuatkan, bukan fasilitasnya yang harus lengkap.

Saya sudah membaca banyak tips-tips diet dan thread di Twitter mengenai kesuksesan program diet seseorang. Di poin pertama, mereka selalu bilang—bahkan cenderung mengingatkan dan menekankan, bahwa niat dan komitmen untuk diet-lah yang paling penting, fasilitas itu nomor sekian.

Bahkan, ada yang pernah menyarankan untuk nggak perlu diet kepada seseorang yang menginginkan hasil dietnya instan dan secepat kilat—secepat kecepatan cahaya. Sekarang diet, nggak makan nasi, push up, sit up dan back up cuma 30 menit, berharap besoknya udah turun 5 Kg. Hadeeeeh.

Setelah niat udah cukup kuat, hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah berkomitmen pada diri sendiri untuk menyelesaikan program diet yang sudah disusun, apa pun rintangannya. Yang dibutuhkan di komitmen ini adalah kesabaran. Pasalnya, hasil program diet itu nggak pernah instan. Ada yang berbulan-bulan, bahkan sampai bertahun-tahun baru kelihatan hasilnya. Jadi, nggak usah deh, ngarep hasil dietnya bakalan kelihatan hanya dalam hitungan hari—apalagi cuma dalam hitungan jam saja. Pliiis, nggak usah menghayal, ya.

Sebenarnya, tanpa didukung oleh fasilitas apa pun, kalau seseorang udah punya niat yang kuat untuk diet, dia bisa saja memulainya dengan fasilitas seadanya saja. Modalnya cuma kuota internet. Tinggal ngetik di Google bagaimana caranya menurunkan berat badan dengan low budget. Udah banyak website-website terpercaya yang menyajikan tips-tips untuk diet dengan berbiaya murah, hanya mengandalkan fasilitas yang ada di sekitar.

Atau, bisa juga dengan rutin melakukan workout setiap pagi atau sore hari lengkap dengan panduan instruktur profesional. Tinggal buka YouTube aja, ikuti instruksinya. Nggak perlu lagi daftar buat jadi member di gym. Bisa juga melakukan workout dengan panduan sebuah aplikasi. Caranya mirip banget dengan game, cuma bedanya orang yang pakai aplikasi tersebut lah yang bergerak. Dilengkapi dengan jumlah poin, dan sejenisnya. Pokoknya, rutin saja dilakukan. Pasti bakalan ada hasilnya kok, yang penting telaten. Nganggur kalau ditelateni aja ada hasilnya kok, apalagi diet.

BACA JUGA Mari Bersepakat Bahwa Indomaret Lebih Baik Daripada Alfamart dan tulisan Siti Halwah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version