Kembali membicarakan Magelang memang tak ada habisnya. Salah satu topik yang kerap dibahas adalah suasana kotanya yang cocok untuk slow living. Beneran, deh, ini berdasarkan pengalaman pribadi saya selama dua tahun tinggal di sini.
Kalau kemarin saya terkejut dengan cita rasa makanan daerah sini yang cenderung manis dan sego godog-nya yang legendaris, kali ini saya akan menceritakan suasana Magelang di malam hari. Kalau kebetulan kalian suka keluar malam, mungkin tinggal di Magelang akan membuat kalian sedikit tersiksa. Pasalnya, di sini jam 9 malam aja udah sepi. Padahal saya tinggal di kota, lho.
Jangan harap bisa mudah mencari warung makan atau penjual makanan yang standby 24 jam, cari makan lebih dari jam 9 aja udah mulai susah. Jadi, kalau kalian tinggal di Magelang, saya sarankan jangan keluar lebih dari jam 9 malam deh, soalnya udah sepi!
Daftar Isi
Pedagang sudah mulai beres-beres jam 9 malam
Jika biasanya di kota-kota lain seperti Jogja, Semarang, atau bahkan Jakarta, jam 9 malam warung-warung makan masih bergeliat seru, beda kalau di Magelang. Jam segitu, kebanyakan pemilik warungnya udah mau turu.
Beberapa kali saya mencoba mencari makan di tengah malam karena kelaparan. Kadang, hanya tinggal satu dua pedagang yang masih berjualan, selebihnya ya udah tutup. Paling mentok saya mencoba menggunakan aplikasi GoFood. Tapi ya sama aja, banyak warung udah tutup. Pokoknya selama tinggak di Magelang, pastikan perut kalian sudah kenyang sebelum tidur biar kalau tiba-tiba kelaparan nggak repot cari makan dan nggak nyusahin diri sendiri.
Kalau kebetulan harus banget membeli barang yang dibutuhkan juga susah, sebab, warung dan toko juga sudah tutup. Padahal rumah saya dekat dengan kampus lho yang harusnya warung makan, warung kelontong, dan warung-warung lainnya masih ramai dan buka hingga tengah malam. Nyatanya nggak begitu. Beneran udah anteng jam segitu.
Baca halaman selanjutnya: Suasana sepi memang cocok buat para pensiunan…
Suasana Magelang yang sepi memang cocok untuk para pensiunan
Keliling Magelang juga nggak bakalan bikin capek dan nggak menguras tenaga. Pasalnya, kota ini kecil banget. Nggak ada tuh yang namanya macet-macetan di sini. Semua rasanya aman terkendali. Pokoknya kalau kalian mau pensiun, cocok banget sih tinggal di sini. Damai, sepi, tentram, deh.
Hari Minggu ramainya cuma di CFD, selebihnya banyak penjual yang nggak jualan di hari Minggu
Oh ya, selain malam hari, hari Minggu di sini juga cukup sepi. Banyak penjual yang memutuskan libur di hari Minggu. Keramaian di Magelang kebanyakan di area car free day (CFD) waktu Minggu pagi. Beragam dagangan dijual di sini, mulai dari makanan hingga aksesori. Kalau kalian suka jajan, bisa banget datang pas CFD.
Gimana? Setelah membaca tulisan saya di atas, kira-kira kalian cocok nggak tinggal di Magelang? Kalau buat pensiunan sih cocok banget, tapi kalau buat anak muda yang suka keluyuran malam kayaknya kota ini nggak cocok.
Meski jam 9 malam udah sepi, soal keamanan, Magelang nggak usah dipertanyakan lagi. Kota ini aman, ramah, dan pastinya damai. Warga di sini juga masih menjunjung tinggi kesopanan, mungkin itu jadi salah satu penyebab kenapa jam 9 malam udah sepi dan banyak warung yang tutup. Kapan-kapam cobain deh main ke Magelang di malam hari, dijamin syahdu!
Penulis: Wulan Maulina
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Magelang yang Menyenangkan, Sekaligus Mengecewakan.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.