Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Di Kampus Saya, Waktu KRS Adalah Waktu Penuh Drama yang Menggemaskan

Muh. Fadhil Nurdiansyah oleh Muh. Fadhil Nurdiansyah
27 Juli 2021
A A
suka duka KRS mojok

suka duka KRS mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Mayoritas mahasiswa di Indonesia pasti pernah merasakan kegiatan mengisi Kartu Rencana Studi alias KRS setiap awal pergantian semester. Pada fase ini, setiap mahasiswa seakan-akan memiliki resolusi yang sangat sistematis nan indah guna menunjang perkuliahannya mendatang, entah membuat janji dengan diri sendiri untuk tidak bolos, target IPK tembus 4.0, dan segala bentuk ambisi-ambisi yang entah keren atau muluk lainnya.

Namun, di kampus saya yang berada di daerah paling strategis di Sukoharjo ini (kalian tebak sendiri yaaa) selalu saja terjadi banyak drama dalam setiap KRS-annya. Boro-boro bikin resolusi, mengisi KRS saja harus ada segala macam drama dahulu. Kalau toh ada standar tingkat kesulitan pengisian KRS yang kriterianya saya buat ada tiga, yakni tingkat dasar, tingkat madya, dan tingkat lanjut, mungkin di kampus saya ini sudah pada level lanjut karena saking ribetnya.

Segala macam bentuk keribetan yang terjadi dalam KRS-an ini pun saya anggap hal yang amat menggemaskan, karena kata “gemas” sendiri menurut aplikasi KBBI V memiliki dua arti, yang pertama adalah sangat jengkel (marah) dalam hati, dan yang kedua adalah sangat suka (cinta) bercampur jengkel. Saya rasa kata “menggemaskan” memang sangat pas untuk mendeskripsikan perasaan mahasiswa kampus saya dalam KRS-an.

Rasa gemas itu mungkin dirasakan penuh oleh mahasiswa fakultas saya yang notabene hanya memiliki tiga jurusan tapi jumlah mahasiswanya sama atau bahkan lebih banyak daripada fakultas-fakultas lain. Saya tidak tahu pasti alasan apa yang membuat perjuangan mahasiswa fakultas saya lebih berat dalam mengisi KRS. Tapi, kalau boleh menebak mungkin karena bandwidth server yang terbatas dan tidak sebanding dengan mahasiswa fakultas saya yang mengakses siakad secara bersamaan, akhirnya terjadilah fenomena munculnya tulisan “Something went wrong” di laman browser alias error wqwqwq.

Bahkan sebelum bisa mengisi KRS pun, mahasiswa di sini harus mengisi kuesioner penilaian kinerja dosen dahulu. Mungkin hal ini pun terjadi di kampus-kampus lain, namun yang bikin gemes adalah sistem yang terkesan ribet dan tidak ringkas. Saya tidak tahu harus menjelaskan dengan cara apa yang jelas intinya ribet. Kalau pengin tahu rasanya mungkin kapan-kapan kalian bisa bantuin saya mengisi kuesioner penilaian dosen.

Setelah semua kuesioner penilaian dosen sudah terisi, akhirnya tiba lah saat di mana drama menggemaskan itu dimulai. KRS-an dibuka jam 00.00 dan seketika siakad akan dipenuhi ratusan mahasiswa yang berdesakan untuk berebut tempat demi mendapatkan dosen-dosen idamannya.

Banyak yang menghalalkan segala cara seperti install VPN, nge-ping sinyal lewat CMD, download browser yang dianggap cepat, serta banyak lagi kelakuan-kelakuan lain yang dilakukan ratusan mahasiswa itu dengan satu harapan yang sama, yakni lancar KRS-an.

Tapi, yang namanya kompetisi pastinya memunculkan pihak yang berhasil dan gagal. Seperti halnya orang-orang yang berusaha keras agar tulisannya diterima di Terminal Mojok, pada akhirnya hanya ada dua kemungkinan, antara diterima dan ditolak. Begitulah kenyataan yang juga terjadi dalam KRS-an di tempat saya.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

Beruntunglah mereka yang KRS-annya lancar, meskipun tidak selancar yang kalian bayangkan. Mereka bisa mendapatkan dosen-dosen yang murah hati, murah senyum dan murah nilai. Nah mereka yang mendapatkan kelas-kelas sisa hanya bisa bersyukur sembari mengucap “Alhamdulillah, yang penting dapat kelas.” Maklum, mahasiswa di tempat saya rata-rata sabar, apa pun yang terjadi tetap bersyukur.

Karena ada juga mereka yang nasibnya apes kuadrat lah, sudah ketimpa susah waktu KRS-an, nggak dapat kelas lagi, duh mesakke tenan. Keapesan ini terjadi bukan karena jatah kelas yang disediakan kurang, tapi karena dedek-dedek gemesh ikut milih makul semester atasnya. Ini ya pesan buat adek tingkat yang gemesh, gapapa kok kamu ngambil makul kating, tapi bilang dulu ya biar mas mbak kalian nggak bingung, ambis boleh-boleh saja asalkan jangan merugikan orang.

Untungnya, setiap semester selalu saja ada perpanjangan jadwal KRS-an. Kebijakan ini saya anggap sangat bijak dan solutif, karena banyak juga yang ketinggalan mengisi KRS karena alasannya masing-masing. Ada yang ketinggalan informasi, ada yang lupa, ada yang nggak peduli, ada yang bimbang ingin cuti atau kuliah, dan masih banyak lagi.

Namun, pada akhirnya saya tersadar agar harus tetap bersabar meskipun menghadapi KRS-an yang sungguh menggemaskan. Pertama, namanya cari ilmu emang nggak gampang dan harus penuh perjuangan. Yang kedua ya gara-gara kemarin dapat potongan UKT 40 persen, nggak etis lah kalau sambat terus-terusan. Soalnya waktu saya bertanya pada teman yang kuliah di kampus lain dan KRS-annya nggak bikin edan, dia bilang begini, “Kalo aku ya nggak mau ribet, masa UKT mahal nggak dapat potongan, KRS-an masih ruwet.” Intinya hanya bersyukur aja sih meskipun kadang-kadang sumpah serapah keluar semuanya wqwqwq.

BACA JUGA Dosen-dosen ‘Law School’ Adalah Tipikal Dosen yang Dihindari Mahasiswa Saat KRS-an dan tulisan Muh. Fadhil Nurdiansyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2021 oleh

Tags: DosenfakultasKampusKRSKuliahpendidikan terminalserver overloadUKT
Muh. Fadhil Nurdiansyah

Muh. Fadhil Nurdiansyah

Seorang Pria Kecil yang Mencari Kebahagiaan

ArtikelTerkait

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
UNESA Belum Pantas Jadi Kampus Ramah Disabilitas kalau Ruang Kelas dan Toilet Mahasiswa Masih di Lantai Dua, Nggak Pakai Lift pula

UNESA Belum Pantas Jadi Kampus Ramah Disabilitas kalau Ruang Kelas dan Toilet Mahasiswa Masih di Lantai Dua, Nggak Pakai Lift pula

14 Oktober 2023
karya fiksi UT kuliah ekonomi kuliah sastra kuliah online mahasiswa s-1 dan s-2 Sebagai Penulis, Saya Sering Disangka Romantis dan Bisa Menjadi Sekretaris kuliah online

Kuliah Online Bikin Mahasiswa Jadi Banyak Pengeluaran (Sekaligus Keenakan)

6 Mei 2020
jangan beli mobil mobil korea hyundai datsun kia mojok

Apa sih Fungsi Stiker Kampus di Kaca Mobil?

16 Juni 2021
5 Pertimbangan Penting sebelum Kuliah S2, Jangan Asal supaya Tidak Menyesal  Mojok.co

5 Pertimbangan Penting sebelum Kuliah S2, Jangan Asal supaya Tidak Menyesal 

20 Maret 2025
Seandainya Toko Buku di Purbalingga Sebanyak Gerai Es Teh Jumbo, Mahasiswa Nggak Akan Kerepotan Mojok.co

Seandainya Toko Buku di Purbalingga Sebanyak Gerai Es Teh Jumbo, Mahasiswa Nggak Akan Kerepotan

17 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.