Syahdan, di suatu masa di Indonesia, seorang pejabat publik selevel menteri pernah menyebut, “Internet cepat buat apa?” ketika ditanya oleh wartawan terkait kapasitas telekomunikasi negara ini. Bertahun-tahun berselang, agaknya, meski lumayan membaik, Indonesia masih dihadapkan persoalan yang sama. Kondisi itu menghantar Indonesia masuk banyak kegelisahan. Sebuah kondisi yang kayaknya akan “diganggu” oleh Telco X dan Elon Musk.
Saat negara lain sudah mulai merata dengan jaringan 5G, negara kita yang konon katanya hebat ini, masih cukup puas dengan jaringan 4G yang mulai empot-empotan. Ya ada, sih, jaringan 5G juga di sini, tapi sangat amat tidak merata.
Lalu, rumor itu tiba. Perusahan telekomunikasi yang kabarnya disebut “Telco X”, akan datang membawa angin segar ke Nusantara. Inilah yang kita tunggu-tunggu. Pembawa harapan baru. Pemberi kabar bahagia, singkatnya. Di laman resminya pun sudah bercokol Telco X yang terdaftar di domain www.telcox.id. Bukan kebetulan, rumor ini muncul hanya berselang sekitar 2 pekan sejak Elon Musk bikin geger dunia karena mengubah nama Twitter menjadi X.
Pertanyaannya kemudian, apakah Telco X adalah benar perusahaan telekomunikasi baru yang akan dibawa Elon ke pasar Indonesia?
Coba kita urai satu per satu. Clue pertama, Elon dan Indonesia sebenarnya nggak ‘jauh-jauh’ amat. Dalam artian sederhana, pria eksentrik itu tahu potensi dan kapabilitas negara ini. Meski begitu, Starlink yang digadang-gadang akan masuk ke Indonesia, ternyata lebih dulu singgah ke Malaysia. Bukan rahasia lagi, melalui Kemenkominfo, Pemerintah Indonesia sudah secara terbuka meminta Starlink untuk masuk ke langit Nusantara.
Clue kedua, baru-baru ini Pemerintah Indonesia melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, diketahui telah melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Salah satu agenda Menkes sendiri adalah bertemu Elon. Poin intinya, Menkes ingin Starlink, layanan internet berbasis satelit milik Elon, mampu membantu Pemerintah Indonesia menyediakan akses internet unlimited untuk puskesmas di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Clue ketiga sekaligus yang terakhir, sejak pertengahan 2022, Kemkominfo sejatinya sudah membuka pintu lebar bagi Starlink untuk masuk ke Indonesia. Dengan sistem layanan backhaul untuk jaringan tetap tertutup satelit Starlink, Starlink bekerja sama dengan Telkom Group untuk secara bertahap meningkatkan kapasitas bandwidth secara signifikan.
Dengan tiga clues tersebut, gamblang sudah, Elon Musk dan si X baru ini, nampaknya tinggal tunggu waktu aja untuk beneran masuk ke Indonesia. Ibarat katanya mah, ini tinggal here we go aja gitu.
Dari situs web Telco X sendiri yang bisa kita tengok isinya, sedikit demi sedikit gimmick yang ada di dalamnya mulai memberi gambaran. Dengan kata “pemberdayaan data” dan “kebebasan mobilitas”, terasa sekali Telco X ini akan menjadi disrupsi baru di dunia penyedia jasa internet di Indonesia. Dan spesifik di kata “kebebasan” atau freedom, sangat lekat sekali dengan citra Elon Musk; bebas, satset, dan sangat disruptif.
Ingat, Elon sangat keranjingan dengan huruf X. Mulai dari SpaceX, merek mobil Tesla Model X, hingga Twitter yang diubah menjadi X, seakan menguatkan asumsi awal kita di paragraf atas; apakah ini saatnya Elon Musk benar-benar akan masuk ke Indonesia?
Pertanyaan kedua, jika masuk, apa yang bisa diharapkan dari Telco X?
Yang paling pokok dan utama, tentunya menyajikan pengalaman berinternet yang paripurna. Bukan rahasia lagi, pengalaman telekomunikasi di Indonesia tuh kalau boleh diberi ranking, agaknya ada di jajaran papan bawah. Sistem paket data yang rumit dan berubah-ubah, terlalu banyaknya variasi tipe kuota (malam, data roaming), serta sistem pulsa yang sering sekali menyedot tanpa notifikasi kepada pengguna.
Singkatnya, konsumen di Indonesia selalu berada di posisi yang rugi mulu. Nyaris nggak pernah untung. Telco X diharapkan datang membawa pembaharuan yang signifikan, persis ketika Tesla lahir dan merevolusi lanskap dunia otomotif global.
Jika selama ini kita begitu terpaku pada pakem bahwa provider plat merah adalah harapan terbaik, agaknya dengan rumor kehadiran Telco X, mereka layak ketar-ketir. Padahal, sekitar 1 sampai 2 tahun belakangan, provider yang dipunyai oleh negara itu sudah seperti pesakitan. Aplikasinya yang lemot dan loading dengan sangat berat, hingga jangkauan sinyalnya yang entah kenapa makin bertambah zaman bukan tambah baik, malah makin nyungsep. Dan di titik inilah, disruptif yang kita harapkan hadir melalui Telco X, bisa benar-benar menjadi nyata.
Pertanyaan akhirnya sekaligus penutup artikel ini kemudian, kapan si X baru ini akan menjejakkan kaki secara resmi di Indonesia? Saya, sih, cukup antusias dengan prospeknya. Bagaimana dengan kalian?
Penulis: Isidorus Rio Turangga Budi Satria
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Logo Twitter Ganti X: Langkah Awal dari Orang Sinting Bernama Elon Musk Menciptakan Aplikasi Super