Lengkapnya fasilitas kesehatan dan rumah ibadah di Desa Merden Banjarnegara
Merden juga memiliki fasilitas kesehatan berupa Klinik Utama PKU Muhammadiyah atau yang biasa dikenal sebagai PKU Merden. Keberadaan fasilitas kesehatan tersebut membuat Merden menjadi desa dengan kehidupan selama 24 jam, karena PKU Merden membuka pelayanan selama 24 jam. Padahal tak lebih dari 2 kilometer dari PKU Merden sudah berdiri Puskesmas Purwonegoro 2. Intinya, desa ini memiliki fasilitas kesehatan yang mumpuni.
Tak perlu khawatir soal kehidupan beragama. Di desa ini ada 56 masjid dan musala sebanyak dan 1 vihara bernama Padepokan Dhammaloka Arama. Meskipun umat Buddha menjadi minoritas di Desa Merden Banjarnegara, kehidupan antarumat beragama di sini berjalan sangat harmonis. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan pemuda buddhis yang berperan membantu mengatur jalan saat pelaksanaan ibadah salat ied.
Fasilitas pendidikan dan pusat perekonomian desa
Dari segi pendidikan, Desa Merden Banjarnegara memiliki 6 TK/Playgroup, 6 SD/MI, 2 SMP/MTs, 1 Pondok Pesantren, dan 1 SMA. Hal ini membuktikan kalau desa ini telah memiliki seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah yang dibutuhkan warga.
Sementara untuk pusat perekonomian desa, terdapat 1 pasar tradisional di sini. Bahkan di desa yang memiliki tanah sawah seluas 250 hektare ini kita bisa menemukan 5 gerai es teh jumbo! Nggak ketinggalan zaman banget, kan.
Sayangnya tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan Desa Merden Banjarnegara. Di balik fasilitasnya yang lengkap, desa ini belum terjangkau transportasi umum. Hal ini membuat sebagian warga menjadikan sepeda motor sebagai kebutuhan primer. Maka tak usah heran kalau selama berada di desa ini pemandangan siswa SMP berkendara dengan sepeda motor ke sekolah adalah pemandangan yang umum.
Itulah Merden, sebuah desa di Kabupaten Banjarnegara yang terlampau ideal dan nyaman sebagai tempat tinggal. Desa ini nggak menawarkan hiruk pikuk layaknya kawasan industri, tapi juga nggak terlalu sepi seperti hatimu setelah ditinggal rabi. Bisa dibilang desa ini masuk dalam daftar nominasi desa paling layak huni di Banjarnegara.
Penulis: Dhimas Raditya Lustiono
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Pariwisata Banjarnegara: Punya Potensi, tapi Kepentok Hal-hal Ini.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.