Klaten Nggak Melulu Candi Prambanan dan Umbul Ponggok, Ada Desa Kemudo yang Tak Kalah Istimewa!

Klaten Nggak Melulu Candi Prambanan dan Umbul Ponggok, Ada Desa Kemudo yang Tak Kalah Istimewa!

Klaten Nggak Melulu Candi Prambanan dan Umbul Ponggok, Ada Desa Kemudo yang Tak Kalah Istimewa! (unsplash.com)

Di Klaten, rupanya ada satu desa yang begitu istimewa karena berprestasi dan dikelola dengan sangat baik oleh pemerintah desanya. Namanya Desa Kemudo Klaten.

Bulan ini tepat 7 tahun saya bermukim di “kota sampiran” Klaten, kabupaten yang hanya dijadikan tempat lewat lantaran diapit kota megah Solo dan Jogja. Saya sebenarnya warga asli Kabupaten Karanganyar, namun sejak menikah dengan seorang gadis Klaten saya pindah ke sini.

Sebelumnya, pelancong paling cuma mengenal Candi Prambanan dan Umbul Ponggok kalau mendengar kata Klaten. Itu pun Candi Prambanan kerap diaku milik Jogja, padahal secara geografis tak semua area candi masuk wilayah DIY, ada juga yang masuk wilayah Kabupaten Klaten. Selain bupatinya bukan anak presiden, Klaten juga nggak moncer-moncer amat perihal penghargaan dan pencitraan.

Lantaran miskinnya referensi masyarakat Indonesia tentang Klaten, saya pun mencoba mengupas beberapa lokasi yang memiliki daya tarik untuk dikunjungi, salah satunya Desa Kemudo. Desa ini kebetulan terletak di Kecamatan Prambanan Klaten. Apa sih yang menjadikan desa ini begitu istimewa sampai harus diketahui khalayak? Berikut beberapa alasannya:

Menjadi desa mandiri bekerja sama dengan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Sarihusada

Tentu ada yang bertanya, dari 391 desa dan 10 kelurahan di Klaten, kok cuma Desa Kemudo yang disyiarkan. Ternyata desa ini cukup menarik karena ada peran pengelola dan perangkat desa yang memiliki kredibilitas dan kapasitas mengelola warga dan potensi daerahnya. 

Kemandirian Desa Kemudo salah satunya berkat peran dari PT Sarihusada Generasi Mahardika yang mengadakan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pengembangan dan pengelolaan desa. Tujuan utamanya sih untuk meningkatkan kesejahteraan warga secara berkelanjutan sesuai amanat UU No. 6 tahun 2014.

Salah satu program kolaborasi antara pemerintah Desa Kemudo dengan PT Sarihusada yakni mengembangkan sistem pertanian terpadu melalui Omah Tani Srikandi. Masyarakat dididik untuk bisa melakukan sistem pertanian modern, berwawasan lingkungan, organik, dan berkesinambungan.

Di Desa Kemudo, warga mulai mengembangkan pertanian sayuran dan buah-buahan berbasis organik. Selain itu juga sektor peternakan sapi, kambing, ayam, bebek, lele, hingga kelinci turut dikembangkan di sini.

Desa Kemudo Klaten berkolaborasi mengembangkan sistem pertanian terpadu (unsplash.com)

Punya Badan Usaha Milik Desa alias BUMDes

Ini merupakan salah satu keistimewaan Desa Kemudo Klaten yang bisa diteladani desa-desa lain, BUMDes. Sebab, nggak semua lurah atau kades mampu memberdayakan warga dengan kucuran Dana Desa yang infonya 1 miliar lebih itu untuk kesejahteraan warganya.

Sudah lebih dari 8 tahun, Desa Kemudo punya unit usaha pengelolaan limbah kering. Limbah yang dikelola antara lain kardus, palet kayu, hingga tangki bekas. Setelah diolah, hasilnya akan dijual ke berbagai industri rumahan yang juga ada di Desa Kemudo. Lantaran termasuk kawasan industri, limbah kering mudah diperoleh dari pabrik yang ada di Desa Kemudo.

Dari usaha pengelolaan limbah kering, BUMDes mampu memberikan profit ratusan juta rupiah untuk kas desa. BUMDes Desa Kemudo Klaten juga mengelola unit usaha pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) dan penyaluran bantuan pangan nontunai (BPNT) serta bantuan sosial non-tunai dari provinsi.

Desa Kemudo Klaten mendapat penghargaan Desa BRILian Tahun 2021 Batch 2 dari BRI

Berkat kreativitas dan inovasinya, Desa Kemudo Klaten menjadi salah satu dari 15 pemenang utama Desa BRILian 2021 Batch 2 yang diadakan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Desa Kemudo dinilai mampu memenuhi kebutuhan pasar untuk warga lokal.

Potensi Desa Kemudo dibagi menjadi 4 zona, yaitu perumahan, pertanian, industri, dan kawasan strategi nasional (KSN). Pembagian tersebut dapat mengangkat ekonomi masyarakat sekitar sehingga warga dapat berkarya dan berinovasi.

Pengaruh positif lainnya perihal sisi kemanusiaan adalah desa ini juga memberdayakan anak-anak difabel intelektual, difabel fisik, dan ODGJ yang dilatih untuk membatik dengan istilah “Batik Ciprat”. Sementara untuk sektor pariwisata, Desa Kemudo Klaten memiliki destinasi wisata Sungai Umbul Munggur Gede yang dikelola bersama-sama oleh masyarakat sekitar.

Itulah sekilas cerita soal Desa Kemudo Klaten. Desa mandiri yang patut diacungi jempol karena segudang prestasinya. Sekarang sudah tahu kan kalau Klaten nggak melulu Umbul Ponggok atau Candi Prambanan? Ada Desa Kemudo yang tak kalah istimewa.

Penulis: Joko Yulianto
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Angkringan Sering Disalahpahami dari Cawas Klaten atau Jogja, padahal Cikal Bakalnya dari Desa Ngerangan Klaten.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version