Sebagai pengguna XL sejak pertama kali punya HP sendiri—kira-kira sudah 13 tahun lamanya—akhir-akhir ini saya merasa sangat sebal dengan provider ini. XL masa kini sangat berbeda jauh dengan XL yang saya kenal sejak dulu, apalagi sejak merger dengan AXIS. Rasanya ia seperti teman yang sikapnya tiba-tiba berubah setelah ketemu teman baru.
Daftar Isi
- Sinyal XL makin sulit, kena gerimis sedikit langsung musnah
- Harga paket data XL semakin mahal, sedangkan kuotanya semakin sedikit
- XL nggak ramah ke pengguna lama, jarang banget dikasih diskon
- Harga paket data dan klaimnya sering berbeda, bikin penggunanya tertipu
- Aplikasi myXL sering lemot
- Masa aktif hanya 30 hari
Sinyal XL makin sulit, kena gerimis sedikit langsung musnah
XL yang saya kenal dulu sinyalnya oke banget. Meskipun sedang hari raya dan traffic tinggi, nggak pernah sekali pun ada gangguan jaringan atau sinyal yang menghilang tiba-tiba. Pokoknya ia bisa saya bawa ke mana-mana tanpa perlu merasa resah dan khawatir.
Sekarang? Jangankan sampai hari-hari sibuk, saat mendung sedikit saja, jantung saya sudah deg-degan. Pasalnya, sinyal XL ini sering banget menghilang tiap kali turun hujan. Bahkan turun gerimis sekalipun, proses mengirim pesan di WhatsApp bisa tersendat dan centang satu.
Harga paket data XL semakin mahal, sedangkan kuotanya semakin sedikit
Selain masalah sinyal, urusan lain yang bikin saya semakin sebal adalah harga paket data XL yang semakin hari semakin mahal saja. Di provider lain, dengan modal Rp100 ribu mungkin saya bisa mendapat lebih dari 80 GB, apalagi kalau sedang ada diskon. Bisa saja bayar Rp100 ribu dapat 100 GB. Sementara setelah menjadi pelanggan setia XL, jangan berharap ada keajaiban semacam itu.
Uang Rp100 ribu jika dibelikan paket data, paling mentok mungkin hanya dapat sekitar 30-40 GB. Itu pun sudah termasuk diskon, lho. Pokoknya pelit banget, deh!
XL nggak ramah ke pengguna lama, jarang banget dikasih diskon
Sebagai orang yang malas gonta-ganti nomor HP, saya tentunya lebih memilih setia dengan satu-dua provider saja. XL adalah salah satunya. Sayangnya, XL ini sangat nggak ramah dengan pengguna lamanya.
Saya nggak tahu apa saja keuntungan yang didapat oleh pengguna baru XL, tapi sebagai pengguna lama sejak 13 tahun lalu, saya merasa dikhianati. XL jarang banget memberikan diskon, malah lebih sering menaikkan harga paket datanya.
Provider lain yang sudah saya pakai sejak lama adalah Indosat. Meskipun provider ini sering bertingkah, namun ia tetap ramah dengan pengguna lama. Saya masih sering banget mendapatkan diskon, bahkan harga paket datanya sangat murah dan bisa dijangkau. Dengan uang Rp100 ribu saya bisa mendapat kuota 100 GB, lho! Pokoknya beda jauh banget dengan XL.
Harga paket data dan klaimnya sering berbeda, bikin penggunanya tertipu
Beberapa waktu lalu, karena sedang kepepet dan punya sisa saldo ShopeePay Rp3000, saya memutuskan untuk membeli paket data XL 1 GB/1 hari seharga Rp3000. Ternyata saya justru berakhir ditipu.
Setelah dibeli, kuota utama yang saya dapatkan justru hanya 500 MB. Sedangkan sisanya berbentuk bonus kuota dengan dua pilihan. Pilihan pertama, kuota malam 500 MB yang hanya bisa dipakai mulai pukul 01.00-06.00 WIB. Sedangkan bonus pilihan kedua adalah kuota utama 250 MB yang bisa dipakai 24 jam.
Berhubung saya membeli paket data tersebut di atas pukul 6 pagi, tentunya saya mengambil pilihan rasional: memilih pilihan kedua. Alhasil, kuota akhir yang saya dapatkan bukanlah 1 GB sesuai klaim awal, melainkan hanya 750 MB.
Peraturan adanya pilihan kuota bonus tersebut tentu bikin saya merasa ditipu dan rugi karena nggak sesuai dengan deskripsi paket data yang ingin saya beli. Harusnya XL menjual paket datanya sesuai dengan kapasitas kuota utama yang akan didapatkan pengguna, bukan turut menghitung jumlah kuota bonusnya.
Apakah ini hanya berlaku pada pilihan paket data yang murah? Sayangnya nggak sama sekali. Beberapa paket data XL lain yang saya beli juga sama saja, jumlah kuota yang saya dapatkan nggak sesuai dengan deskripsi awalnya.
Saya sempat membeli paket data Xtra Combo Flex M+ seharga Rp50 ribu yang deskripsinya 18 GB/30 hari. Keterangannya adalah 6 GB kuota utama, kuota area hingga 12 GB, dan juga bonus kuota aplikasi lainnya.
Kenyataannya, saya hanya mendapatkan 6 GB kuota utama, 3 GB kuota lokal, dan pilihan bonus kuota lainnya seperti YouTube, TikTok, dll, dengan kapasitas 5 GB. Atau ditukar dengan bonus kuota utama 3GB saja.
Jadi, alih-alih dapat 18 GB, saya justru berakhir hanya dapat 12 GB saja karena saya memilih bonus kuota utama 3 GB tadi.
Aplikasi myXL sering lemot
Hal lain yang bikin saya kesal dengan XL adalah saat membuka aplikasinya. Saya sering banget diminta untuk menunggu proses autentikasi maksimum 30 detik. Hampir tiap kali akan membuka aplikasinya, saya harus melalui proses tersebut.
Ribet dan lama, nggak efisien banget.
Masa aktif hanya 30 hari
Salah satu hal lain yang bikin saya sebel banget dengan XL adalah setiap kali membeli paket data/pulsa, masa aktifnya hanya bertambah 30 hari. Iya, hanya 30 HARI! Sebanyak apa pun pulsa/paket data yang saya beli, penambahan masa aktifnya selalu konsisten.
Padahal di Indosat masa aktif provider justru bergantung seberapa banyak pembelian paket data/pulsa. Semakin banyak yang dibeli, tentunya semakin banyak penambahan masa aktifnya. Bahkan, kartu Indosat milik saya saat ini masa aktifnya adalah akhir tahun 2025. Jauh banget bedanya sama XL.
Dari semua uneg-uneg yang sudah saya sampaikan di atas, saya berharap XL segera bertobat. Biar nggak ada korban-korban lain seperti saya ini. Sekian.
Penulis: Siti Halwah
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.