Daftar Isi
Nggak dapat makan
Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, harga tiket bus Sinar Jaya yang murah meriah membuat PO satu ini jadi favorit saya dan keluarga. Bayangkan, dengan uang sekitar Rp125 ribu saja, saya sudah bisa pergi ke Kawunganten Cilacap dari Jakarta. Ini harga di hari biasa ya, bukan pas Lebaran kayak kemarin. Sementara kalau beli tiketnya lewat aplikasi, harganya sekitar Rp130 ribu sampai Rp135 ribu. Masih terjangkau, kan? Lantaran harganya yang murah, makanya nggak ada fasilitas makan seperti bus jarak jauh lainnya.
Kalau musim mudik Lebaran tiba kayak kemarin, harga tiketnya bakal melambung jadi Rp190 ribu untuk jurusan Jakarta-Kawunganten Cilacap. Harga segitu juga lagi-lagi saya dapat tanpa fasilitas makan. Hehehe..
Tempat transit makan kurang terawat
Meskipun nggak dapat makan, bus Sinar Jaya yang saya naiki dari Jakarta ke Kawunganten Cilacap tetap berhenti kok untuk istirahat makan. Kemarin saya berhenti makan di daerah Ciamis. Sejujurnya, tempat transit untuk makan tersebut sangat memprihatinkan dan kurang terawat.
Hal ini beda jauh dari tempat transit makan bus Sinar Jaya jalur pantura. Sinar Jaya jalur pantura biasa berhenti di tempat makan yang bagus dan bersih seperti RM Taman Selera Cikamurang atau RM Sari Rasa di Weleri. Saya tahu Sinar Jaya sedang ekspansi di jalur pantura, tapi tolong perhatikan juga dong penumpang yang lewat jalur pansela.
Kebiasaan penumpang yang duduk nggak sesuai nomor kursi
Kesadaran penumpang duduk sesuai nomor kursinya sudah mulai biasa di beberapa moda transportasi, sebut saja kereta api dan pesawat. Menurut saya, para penumpang di dua moda transportasi tersebut taat duduk sesuai nomor kursi yang dimiliki.
Sementara itu di bus yang saya naiki kemarin masih ada saja oknum penumpang yang nggak taat. Masih ada yang duduk nggak sesuai nomor kursinya. Dan saya menemukannya saat menuju ke Kawunganten Cilacap maupun ketika akan kembali pulang ke Jakarta.
Jalur yang berkelok dan naik turun
Ketidaknyamanan naik Bus Sinar Jaya dari Jakarta ke Kawunganten Cilacap memang nggak selalu karena faktor busnya. Faktor lain yang bikin saya sebagai penumpang merasa nggak nyaman salah satunya karena jalur selatan yang berkelok dan naik turun. Kontur jalur selatan memang lebih menantang ketimbang jalur utara. Kalau nggak terbiasa lewat jalur selatan, mungkin saya sudah mabuk perjalanan.
Itulah beberapa hal yang bikin saya menderita ketika naik bus Sinar Jaya dari Jakarta ke Kawunganten Cilacap kemarin. Semoga ke depannya ada perbaikan signifikan yang dilakukan pihak manajemen bus sehingga para pemudik seperti saya bisa merasa tenang dan nyaman selama perjalanan.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi