Deep Talk After Sex di Marketplace
Judul : Deep Talk After Sex
Penulis : Diana Mayorita
Penerbit : EA Books
Tahun Terbit : 2023
Tebal buku : 149 halaman
Beberapa waktu lalu ketika saya membawa buku Deep Talk After Sex saat berkumpul dengan teman-teman yang notabene pada belum menikah, kesan pertama mereka saat melihat judul buku ini adalah ini merupakan buku yang membahas soal seks. Tentu seks yang dimaksud adalah seks dalam artian hanya seputaran tentang hubungan seksual. Sehingga teman-teman saya yang sebenarnya sudah memasuki fase dewasa awal ini mengira buku ini hanya diwajibkan bagi mereka yang sudah menikah dan haram hukumnya dibaca oleh mereka.
Memang benar kata pepatah, jangan melihat buku dari covernya, apalagi cuma judulnya. Saya pun sebenarnya tak jauh berbeda dengan mereka. Saya kira Deep Talk After Sex membahas soal obrolan setelah berhubungan seksual. Entah itu soal evaluasi hubungan seks, hubungan suami istri, permasalahan keluarga, atau bisa jadi cicilan-cicilan yang perlu dilunasi. Ternyata, baik teman-teman saya maupun saya sendiri kena prank perkara judul buku.
Deep Talk After Sex ternyata membahas jauh lebih dalam tentang hubungan dengan pasangan, walaupun hubungan seksual ikut memberi andil dalam sebuah hubungan. Akan tetapi, lewat buku ini saya justru jadi paham tentang sebuah keintiman yang jauh lebih mendasar dalam menjalani sebuah hubungan.
Daftar Isi
Keintiman kerap diidentikkan sekadar hubungan fisik
Saya akui, menjalin sebuah hubungan itu bukan perkara yang mudah. Ketika memutuskan untuk menjalin hubungan, maka kita harus siap dengan permasalahan yang seolah tak ada habisnya.
Mungkin tak perlu memikirkan permasalahan besar seperti kasus KDRT ataupun perselingkuhan, kadang hal-hal kecil seperti handuk basah yang ditaruh di atas kasur saja tak jarang menyulut pertengkaran suami istri. Permasalahan serta pertengkaran yang hadir tentu mampu mengikis keharmonisan dalam rumah tangga, makanya butuh seni merawat keintiman.
Keintiman selama ini kerap kali diidentikan hanya sekadar hubungan fisik. Padahal keintiman yang dimaksud memiliki makna yang lebih mendalam. Dalam buku Deep Talk After Sex ini dijelaskan bahwa keintiman terdiri dari empat macam.
Keintiman fisik
Keintiman yang satu ini lebih mengarah pada aktivitas sentuhan. Misalnya seperti berpelukan, berjabat tangan, berpegangan, sampai berhubungan fisik. Orang yang berfokus pada keintiman jenis ini mungkin love language-nya adalah physical touch.
Keintiman emosional
Keintiman jenis ini memiliki kesulitan yang jauh lebih rumit ketimbang keintiman fisik. Sebab, untuk mencapai keintiman emosional diperlukan kerendahan hati, empati, dan kesiapan dalam menerima kerentanan yang dimiliki pasangan.
“Jarak emosional merupakan racun dalam suatu hubungan.”- Hal. 11 Deep Talk After Sex.
Keintiman intelektual
Sama seperti keintiman emosional, keintiman intelektual juga membutuhkan proses panjang dalam membangun keintiman satu sama lain. Keintiman semacam ini dibangun berdasarkan serangkaian obrolan tentang perbedaan latar belakang, pandangan, nilai serta keyakinan, impian, serta prinsip-prinsip yang dipegang. Hal ini akan menciptakan hubungan yang nyaman dalam hal diskusi.
“Pasangan yang jarang membangun keintiman intelektual akan sering merasa tidak sepaham dalam hal-hal tertentu.”- Hal. 15 Deep Talk After Sex.
Keintiman spiritual
Keintiman ini merupakan jenis keintiman yang dibangun berdasarkan kebutuhan untuk menghubungkan batin satu sama lain. Yang harus dilakukan pertama kali agar batin kita terkoneksi dengan batin pasangan adalah dengan belajar untuk terhubung dengan diri sendiri. Hal sederhana ini mungkin sering kali diabaikan oleh banyak orang.
Membangun keintiman dengan diri sendiri
Dalam perjalanan membangun keintiman dengan pasangan, ternyata hal pertama yang perlu dilakukan adalah membangun keintiman dengan diri sendiri. Secara sederhananya, sebelum memahami orang lain, kita harus sudah selesai terlebih dahulu dengan diri kita. Memiliki keintiman diri sendiri berarti kita harus sudah siap untuk mengakui ketidaksempurnaan diri, memiliki batasan yang sehat, memahami kapasitas diri, menyelami sisi positif diri, memahami inner child, dan mau berusaha untuk pulih.
Setelah kita mampu membangun keintiman diri sendiri, maka hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah membangun komunikasi yang sehat. Bibit pertengkaran dalam sebuah hubungan biasanya mudah terjadi akibat komunikasi yang buruk. Mengobrol ternyata nggak sekadar berbincang, tapi juga harus mendalami satu sama lain. Sebab dalam mengobrol perlu kemampuan mendengar dan memahami.
Dari komunikasi ini pun ternyata jika dibedah juga merupakan sebab akibat dari masa lalu yang mungkin nggak disadari banyak orang. Setiap orang tentu memiliki gaya kelekatan masing-masing. Hal ini nantinya akan berpengaruh terhadap pandangan tentang keintiman dan kebersamaan, cara menangani konflik, sikap terhadap seks, kemampuan dalam mengomunikasikan kebutuhan dan keinginan, harapan terhadap pasangan dan hubungan.
Setelah membaca buku ini saya baru paham benang merah tentang pertengkaran serta keharmonisan dalam rumah tangga saya sendiri. Selama membaca buku ini saya kerap sekali membatin, “Oh, jadi gitu,” “Oh, jadi gini.” Hal-hal yang dulunya saya kira begitu rumit, ternyata semua itu karena beberapa faktor dalam diri saya, pasangan, serta masa lalu kami.
Seandainya saya membaca Deep Talk After Sex jauh sebelum saya menikah, tentu buku ini bisa menjadi panduan dalam merawat keintiman. Menurut saya, buku ini sangat bagus jika dibaca orang-orang yang sudah menikah, tapi alangkah lebih bagus lagi jika dibaca kalian yang ingin mempersiapkan pernikahan.
Penulis: Reni Soengkunie
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Plis ya, Obrolan Pengalaman Seks dan Edukasi Seks Itu Hal yang Berbeda!
Skor Review 5/5
Deep Talk After Sex
Membangun pernikahan harmonis dan bahagia tentu membutuhkan kerelaan dua belah pihak untuk melakukan komunikasi intim, atau deep talk.
Kelebihan
- Buku wajib pasutri
Detail Review
-
Cetakan
-
Layout
-
Cover
Deep Talk After Sex di Marketplace
Kami mengumpulkan informasi dari berbagai marketplace