Dari Kasus Tas Charles & Keith Mbak Zoe Kita Belajar, Harta yang Paling Berharga Memang Keluarga

Dari Kasus Charles & Keith Mbak Zoe Kita Belajar Harta yang Paling Berharga Memang Keluarga Terminal Mojok

Dari Kasus Charles & Keith Mbak Zoe Kita Belajar Harta yang Paling Berharga Memang Keluarga (Hans Olav Lien via Wikimedia Commons)

Zoe Gabriel, seorang remaja 17 tahun asal Singapura, belakangan ini menjadi perbincangan hangat. Pasalnya melalui akun media sosialnya, Mbak Zoe menganggap bahwa tas Charles & Keith merupakan tas mewah alias luxury bag. Tak pelak postingannya tersebut mendulang banyak komentar miring dari warganet.

Sebelumnya Zoe mengunggah video unboxing tas di TikTok. Di video tersebut dia menceritakan bahwa baru saja diberikan hadiah oleh ayahnya, sebuah tas Charles & Keith. Dilihat dari ekspresinya, Mbak Zoe terlihat begitu senang mendapatkan tas tersebut. Dia amat bangga hingga menyebut tas pemberian ayahnya merupakan tas mewah.

Menanggapi postingan Mbak Zoe tersebut, warganet yang budiman dari seluruh dunia bergerombol mem-bully-nya. Mereka menganggap tas Charles & Keith seharga 79 dollar itu bukanlah tas mewah atau luxury bag. Lebih parahnya lagi, warganet juga menganggap Zoe norak gara-gara pamer barang yang nggak seberapa.

Berhari-hari cibiran dan cocot kencono warganet meriuhkan postingannya. Melihat berbagai komentar miring tersebut Zoe kemudian membuat video klarifikasi. Di video klarifikasinya, Zoe dengan menahan isak menjelaskan bahwa dia nggak menyangka bakal mendapatkan tanggapan sebegitunya.

Dengan rendah hati Zoe menjelaskan bahwa dia nggak berasal dari keluarga berada, sehingga tas seharga 79 dollar menjadi sesuatu yang begitu mewah untuknya. Pasalnya, untuk mengumpulkan uang sebesar itu bukanlah hal yang mudah untuk dia dan keluarganya. Zoe juga membandingkan bahwa untuk membeli roti saja merupakan sesuatu yang berharga untuknya. Tentu saja ini mengiris-iris hati mengingat komentar-komentar warganet yang begitu brutal. 

Kejujuran dan kerendahan hati Mbak Zoe akhirnya membuatnya diundang makan siang oleh bos Charles & Keith. Seolah menjadi angin segar di tengah badai bully-an warganet, tentu saja membuat Zoe begitu riang. Dia juga membagikan kegiatannya tersebut melalui media sosialnya.

Melihat kasus ini, banyak sekali warganet lain—yang mungkin juga turut mem-bully-nya—akhirnya merasa iba dan tergugah hatinya. Mas Katon Bagaskara, vokalis KLa Project, bahkan turut berkomentar di postingan Volix Media di Instagram, “Karena sesungguhnya kemewahan dan kebahagiaan itu tidak ada ukuran standarnya, kecuali dari diri sendiri.”

Iya, benar kata Mas Katon, kebahagian itu nggak ada standarnya, apalagi batasannya. Setiap orang pasti punya standar kebahagiaan masing-masing. Pun demikian dengan barang mewah. Bagi sebagian orang, barang yang sederhana bisa jadi merupakan barang yang mewah baginya. Terus, kenapa harus membanding-bandingkan bahkan sampai mem-bully, sih? Toh mewah nggak mewah yang penting berkah. Begitu kata kiai saya dulu.

Lagi pula ngapain sih warganet yang budiman ini mem-bully kebahagiaan orang lain? Apa iya mereka ini termasuk golongan kelas atas? Bisa jadi mereka cuma golongan yang beli tas di Shopee dengan harga tiga puluh ribu, udah gitu masih nyari yang gratis ongkir pula. Ramashok.

Untuk saya yang beli H&M ataupun Uniqlo saja sudah senang minta ampun, tentu tas seharga 79 dollar juga merupakan hal yang mewah. Apalagi itu merupakan pemberian dari seorang ayah, sang tulang punggung keluarga.

Belajar dari cerita Mbak Zoe ini saya menyadari bahwa segala sesuatu yang dikasih itu mewah, nggak peduli harga atau mereknya. Nominal harga bukanlah patokan. Yang mewah itu kasih sayang seorang ayah kepada anaknya.

Bayangkan bagaimana rasa senangnya Zoe mendapatkan kejutan hadiah barang mahal pertamanya. Hadiah tulus dari hasil kerja keras ayahnya yang telah membanting tulang untuk anak terkasihnya. Tentu ketulusan kasih sayang ini nggak ada bandingannya dengan apa pun.

Satu lagi, kejujuran dan kerendahan hati Zoe Gabriel patut diteladani. Dia nggak malu dengan keadaannya dan memilih jujur di tengah terpaan cacian netizen. Dia tetap bersyukur dengan apa yang diberikan kepadanya. 

Namun, tentu saja yang turut menjadi perhatian adalah kasih sayang keluarga, dalam hal ini nilai hadiah pemberian ayah Zoe. Mungkin beda rasanya jika tas Charles & Keith yang didapat Zoe bukanlah dari ayahnya. Tentu beda rasanya jika tas Charles & Keith ini berasal dari doorprize jalan sehat.

Tentu saja hadiah dari keluarga merupakan sesuatu yang spesial dan berharga karena keluarga memang merupakan harta yang nggak ada harganya. Sebab seperti dalam film Keluarga Cemara, harta yang paling berharga adalah keluarga.

Penulis: Ahmad Radhitya Alam
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Lingkaran Setan Keluarga Besar yang Hobi Gibah. Kumpul Dosa, Absen Dicap Durhaka.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version