Dapet Free Pass ke Backstage Konser Bias Itu Bener-bener Halu, Nggak Usah Maksa!

Dapet Free Pass ke Backstage Konser Bias Itu Bener-bener Halu terminal mojok

Beberapa waktu lalu saya menemukan sebuah postingan dari suatu kanal YouTube. Kanal yang kontennya didominasi oleh video-video K-Pop itu mengajak para subscribers-nya untuk main “Would You Rather”, yaitu permainan memilih salah satu dari dua pilihan skenario atau lebih. Dari hasil membaca secara sekilas, saya sudah tahu kalau pilihan yang diberikan isinya halu semua. Tapi buat seru-seruan, saya pun memperhatikan semua opsinya. Dari kelima opsi skenario halu tersebut, ada salah satu pilihan yang menurut saya agak nggak masuk akal, yaitu dapat backstage free pass buat ketemu grup idolanya.

Oke, memang ini adalah konten halu dan kalau kata sebagian besar K-Popers, “Tetaplah halu sebelum halu itu dilarang”. Kehaluan untuk dapet akses ke backstage konser ini pun sudah umum terjadi, terutama di fan fiction. Tapi, saya jadi gatel buat menjelaskan bahwa mendapatkan free pass ke backstage konser idol Korea itu nyaris nggak mungkin terjadi. Kecuali kalian adalah anak direktur agensi, monggo disimak dulu penyebab-penyebab nihilnya peluang untuk ketemu bias di backstage berikut sebelum kalian membawa kehaluan ini ke kehidupan nyata dan berupaya mewujudkannya.

Pertama, urusan keamanan. Berbeda dari selebriti Barat, belum pernah ada idol K-Pop yang memberikan akses pada fans atau orang di luar staf untuk bisa masuk ke backstage. Ketika saya mencoba nyari di internet mengenai bebas akses ke belakang panggung konser ini, saya nggak menemukan jawaban atau bahkan pengalaman fans.

Jawaban yang saya temukan justru berasal dari seorang fans K-Pop di Quora yang bilang bahwa memberikan akses buat orang asing masuk ke belakang panggung justru bakal membahayakan idol itu sendiri. Saya setuju. Selain menjadi support system bagi idola, kadang fans itu bisa jadi orang yang paling nekat sedunia demi kesenangan pribadinya, lho. Kita nggak akan pernah bisa menduga apa yang bakal seseorang lakukan waktu mereka ada di dekat idolanya. Sasaeng fans saja sudah cukup serem, apalagi kalau idol lagi apes ketemu fans obsesif, penganut “Bias is Mine”, plus nekat di backstage. Duh.

Kedua, idol nggak ada waktu buat sekadar menyadari keberadaan kalian. Setelah lihat serial dan film dokumenter waktu BTS ngadain konser dunia, saya sadar kalau mereka nggak akan sempat melayani fans yang datang ke backstage.

Konser dunia adalah saat di mana BTS dan hampir semua idol jadi super duper sibuk. Mereka harus mengadakan rehearsal sebelum hari H konser. Sebelum naik panggung pun mereka rapat dan menghafalkan script yang sering banget harus mereka bawakan dalam bahasa asing. Mereka juga nggak jarang mendiskusikan penampilan sampai memutuskan suatu alternatif penampilan secara mendadak gara-gara mengalami krisis. Belum lagi BTS harus ganti pakaian dan touch-up dengan kilat tapi sempurna.

Mereka sibuk menciptakan kenangan paling berharga bagi ARMY yang lagi nonton konser. Nggak ada waktu buat fans yang mau nemuin di belakang panggung. Selesai manggung pun mereka langsung evaluasi dan istirahat. Nah tuh, hampir nggak ada gunanya masuk backstage, wong nggak bakal di-notice.

Ketiga, nggak ada tempat. Backstage konser sering kali jauh lebih sempit daripada yang kalian bayangkan. Ini lantaran banyak barang yang diletakkan di belakang panggung, mulai dari pakaian buat para penampil, peralatan teknis, sampai konsumsi. Ditambah lagi dengan banyaknya jumlah staf yang pasti sibuk dalam bekerjasama dan berkontribusi dalam memberikan konser yang spektakuler.

Jika ada fans yang masuk ke dalam backstage, mereka mau ditaruh di mana? Berdiam diri sambil bersandar pada tembok saja mungkin sudah menghalangi jalan para staf yang harus bolak-balik dan lari ke sana ke mari. Belum lagi di pergantian antar segmen yang hectic banget karena durasinya yang sangat terbatas. Misalnya saja saat VCR diputar, para idol harus cepat-cepat ganti baju. Kalau fans yang dapat akses ini ada di belakang panggung, mereka bukannya membantu malah mengganggu. Atau kalau berdiri anteng di pojokan pun bisa saja kesenggol tim perkap yang gotong-gotong perlengkapan.

Mohon maaf, ya, kalau eksplanasi dari saya menghancurkan ekspektasi kalian untuk ketemu bias secara eksklusif di belakang panggung. Daripada ngebet pengin dapat free pass ke backstage padahal nggak tersedia aksesnya, mending nabung, cari tempat, dan coba tarik perhatian bias waktu berada di venue konser. Sekadar dilirik bias atau dikasih finger heart di antara ribuan fans lainnya jauh lebih spesial daripada masuk backstage yang justru mengganggu privasi mereka, lho.

BACA JUGA Mengintip Rahasia Mulusnya Badan Idol Korea yang Tanpa Bulu dan tulisan Noor Annisa Falachul Firdausi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version